31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:15 AM WIB

Ngotot Nyaleg DPR RI, Sudikerta: Saya Nyaleg Demi Besarkan Partai

DENPASAR– Langkah I Ketut Sudikerta ke Senayan memantik reaksi kader Golkar. Salah satunya Gde Sumarjaya Linggih alias Demer.

Sudikerta mengklaim keinginannya pensiun batal karena dorongan kader Golkar. “Sebenarnya saya tak ingin lagi berkarir di politik.

Saya ingin pensiun dari panggung politik dan  mau jadi pengusaha saja,” ungkap Ketua DPD Golkar Bali Sudikerta kemarin.

Keinginan pensiun itu, terang Wagub Bali harus dia buang jauh-jauh karena adanya desakan dari berbagai kalangan agar dirinya maju nyaleg ke DPR RI. 

“Saya harus tanyakan kepada istri soal itu dan mohon doa restunya. Istri saya ternyata setuju sehingga saya putuskan maju,” ujarnya mengulang pernyataan yang sama kepada Jawa Pos Radar Bali pada Rabu (4/7) malam.

Meski demikian bagi Sudikerta maju ke DPR sejatinya lebih pada kepentingan partai. Kemajuan partai Golkar dia sebut menjadi yang utama dan prioritas.

“Saya berharap dengan banyak tokoh mumpumi dan punya basis massa kuat maju, maka akan bisa mendongkrak suara Golkar menjadi lebih besar,” tegasnya.

Sudikerta menambahkan dorongan dari DPD Golkar Kabupaten/Kota dan tokoh-tokoh agar dirinya maju ke DPR patut dihormati  dan dirinya siap menjalankan aspirasi dan kepercayaan itu.

Dari polling di medsos, 84 persen masyarakat menginginkannya ke DPR RI, hanya 16 yang mendukungnya jadi pengusaha.

“Jadi ini bukan keinginan dan ambisi saya pribadi. Melainkan karena dorongan dan keinginan kader agar saya bisa

membesarkan suara partai. Kalau saya sebenarnya sudah selesai apalagi sudah puluhan tahun di politik,” kata Sudikerta.

Soal peluangnya terpilih ke Senayan, Sudikerta mengaku sangat optimis. Apalagi jika berkaca pada perolehan suara dirinya saat maju

calon Wakil Gubernur Bali mendampingi Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Mantra-Kerta) yang mencapai 892.170 suara sah.

Jika minimal 30 persen saja suara itu terkonversi kembali untuk Sudikerta maka ia akan mendapatkan 300 ribu suara.

Itu artinya sudah menjadi garansi terpilih satu kursi untuk dirinya dari Partai Golkar. “Tapi target saya minimal 200 ribu suara saja cukup. Apalagi dengan kekuatan perjuangan bersama kader. Saya optimis lolos,” tegasnya.

DENPASAR– Langkah I Ketut Sudikerta ke Senayan memantik reaksi kader Golkar. Salah satunya Gde Sumarjaya Linggih alias Demer.

Sudikerta mengklaim keinginannya pensiun batal karena dorongan kader Golkar. “Sebenarnya saya tak ingin lagi berkarir di politik.

Saya ingin pensiun dari panggung politik dan  mau jadi pengusaha saja,” ungkap Ketua DPD Golkar Bali Sudikerta kemarin.

Keinginan pensiun itu, terang Wagub Bali harus dia buang jauh-jauh karena adanya desakan dari berbagai kalangan agar dirinya maju nyaleg ke DPR RI. 

“Saya harus tanyakan kepada istri soal itu dan mohon doa restunya. Istri saya ternyata setuju sehingga saya putuskan maju,” ujarnya mengulang pernyataan yang sama kepada Jawa Pos Radar Bali pada Rabu (4/7) malam.

Meski demikian bagi Sudikerta maju ke DPR sejatinya lebih pada kepentingan partai. Kemajuan partai Golkar dia sebut menjadi yang utama dan prioritas.

“Saya berharap dengan banyak tokoh mumpumi dan punya basis massa kuat maju, maka akan bisa mendongkrak suara Golkar menjadi lebih besar,” tegasnya.

Sudikerta menambahkan dorongan dari DPD Golkar Kabupaten/Kota dan tokoh-tokoh agar dirinya maju ke DPR patut dihormati  dan dirinya siap menjalankan aspirasi dan kepercayaan itu.

Dari polling di medsos, 84 persen masyarakat menginginkannya ke DPR RI, hanya 16 yang mendukungnya jadi pengusaha.

“Jadi ini bukan keinginan dan ambisi saya pribadi. Melainkan karena dorongan dan keinginan kader agar saya bisa

membesarkan suara partai. Kalau saya sebenarnya sudah selesai apalagi sudah puluhan tahun di politik,” kata Sudikerta.

Soal peluangnya terpilih ke Senayan, Sudikerta mengaku sangat optimis. Apalagi jika berkaca pada perolehan suara dirinya saat maju

calon Wakil Gubernur Bali mendampingi Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Mantra-Kerta) yang mencapai 892.170 suara sah.

Jika minimal 30 persen saja suara itu terkonversi kembali untuk Sudikerta maka ia akan mendapatkan 300 ribu suara.

Itu artinya sudah menjadi garansi terpilih satu kursi untuk dirinya dari Partai Golkar. “Tapi target saya minimal 200 ribu suara saja cukup. Apalagi dengan kekuatan perjuangan bersama kader. Saya optimis lolos,” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/