28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:30 AM WIB

Jelang Rekomendasi Pilgub Bali, Bupati Eka Setiap Malam Lakukan Ini…

RadarBali.com — Ketua Umum DPP PDIP Megawati rencananya akan mengumumkan rekomendasi nama paket calon gubernur dan wakil gubernur Bali Sabtu (11/11) di Jakarta.

Sejumlah nama yang disebut-sebut berpotensi meraih “tiket” pun sudah merapat ke Jakarta. Salah satunya Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.

“Hahaha, (di Jakarta, red) itu (terkait rekomendasi) juga.  Nggak ada salahnya,” aku Eka Wiryastuti melalui pesan Whatsapp ketika ditanya Jawa Pos Radar Bali, Jumat (10/11).

Bupati Eka Wiryastuti mengaku ke Jakarta juga sebagai bentuk keikhlasan mendengar langsung keputusan Ketum DPP PDIP.

Dikatakan, kekuasaan adalah amanah leluhur dan pesan alam. “Jadi apapun keputusannya kita akan kuat sabar dan selalu bersyukur,” jelas dia.

Ditanya apakah sudah bisa dipastikan dapat rekomendasi, putri ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama ini mengaku akan ikhlas dengan pilihan Bu Mega.

Meski demikian, Eka mengaku enggan bila dijadikan sebagai calon wakil gubernur. “Kan nyalonnya gubernur. (sesuai) aspirasi rakyat,” aku dia.

Sekadar diketahui, dalam penjaringan calon gubernur dan wakil gubernur Bali dari PDIP sebelumnya, Eka diajukan DPC PDIP Tabanan untuk menjadi calon gubernur.

Di Jakarta, Eka mengakui tidak sendiri. Dia bertemu juga dengan sejumlah nama yang digadang-gadang menjadi calon gubernur atau wakilnya. ”Santai saja. Anggap semua saudara,” singkatnya.

Eka mengaku tidak bernafsu menjadi calon gubernur Bali. Prinsipnya, aku dia, nothing to lose (ikhlas).

”Harusnya kita jangan lah melawan kuasa alam. Berbuat, berdoa, berbagi dan bersyukur saja dulu,” tutur istri dari Bambang Aditya alias Made Dwi Saputra ini.

Sebelum sampai di Jakarta, Eka mengaku seharian memiliki kegiatan yang lumayan padat. Dia berkeliling ke sejumlah pura untuk melakukan persembahyangan.

Salah satunya ke Pura Puncak Adeng, Jatiluwih, Penebel, Tabanan.  “750 tangga. Kaki sampai gempor, hehehe,” kelakarnya. “Tapi, seru dan menyenangkan.”

Di Jakarta, perempuan berusia 42 tahun ini mengaku akan melanjutkan meditasi. Eka mengaku, sebelum turun rekomenasi, dia mengaku sudah menjalani proses meditasi selama berhari-hari.

Meditasi ini dia lakukan setiap Pukul 24.00. ”Meditasi  nanti jam 12 (malam) teng. Sudah dilakukan hari ke-7 sekarang,” akunya.

Meditasi ini ada kaitannya dengan rekomendasi? ”Ada dong. Mendoakan agar yang terbaik terjadi buat rakyat Bali. Apa pun itu asal dari keputusan alam.

Agar dimudahkan dan diamankan keputusan DPP. Karena ibu percaya alam,” tandas perempuan yang kini menekuni kegiatan spiritual ini.

Ketika ditanya apakah mendapat pawisik, perempuan yang menekuni dunia spiritual layaknya balian, ini menjawab diplomatis.

“Hehehe, nggak berani ngelewati alam,” kata Bupati Eka. Dia menjelaskan, penentuan nama calon gubernur dan wakil gubernur Bali dari PDIP seperti penunjukkan yang di atas, secara gaib.

”Itu kepingit sifatnya,” tuturnya. Menurut Eka, calon gubernur Bali dari PDIP hanya boleh disampaikan pada waktunya tiba. Dan, lanjutnya, hanya boleh ibu Mega yang menyampaikannya pertama. 

RadarBali.com — Ketua Umum DPP PDIP Megawati rencananya akan mengumumkan rekomendasi nama paket calon gubernur dan wakil gubernur Bali Sabtu (11/11) di Jakarta.

Sejumlah nama yang disebut-sebut berpotensi meraih “tiket” pun sudah merapat ke Jakarta. Salah satunya Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.

“Hahaha, (di Jakarta, red) itu (terkait rekomendasi) juga.  Nggak ada salahnya,” aku Eka Wiryastuti melalui pesan Whatsapp ketika ditanya Jawa Pos Radar Bali, Jumat (10/11).

Bupati Eka Wiryastuti mengaku ke Jakarta juga sebagai bentuk keikhlasan mendengar langsung keputusan Ketum DPP PDIP.

Dikatakan, kekuasaan adalah amanah leluhur dan pesan alam. “Jadi apapun keputusannya kita akan kuat sabar dan selalu bersyukur,” jelas dia.

Ditanya apakah sudah bisa dipastikan dapat rekomendasi, putri ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama ini mengaku akan ikhlas dengan pilihan Bu Mega.

Meski demikian, Eka mengaku enggan bila dijadikan sebagai calon wakil gubernur. “Kan nyalonnya gubernur. (sesuai) aspirasi rakyat,” aku dia.

Sekadar diketahui, dalam penjaringan calon gubernur dan wakil gubernur Bali dari PDIP sebelumnya, Eka diajukan DPC PDIP Tabanan untuk menjadi calon gubernur.

Di Jakarta, Eka mengakui tidak sendiri. Dia bertemu juga dengan sejumlah nama yang digadang-gadang menjadi calon gubernur atau wakilnya. ”Santai saja. Anggap semua saudara,” singkatnya.

Eka mengaku tidak bernafsu menjadi calon gubernur Bali. Prinsipnya, aku dia, nothing to lose (ikhlas).

”Harusnya kita jangan lah melawan kuasa alam. Berbuat, berdoa, berbagi dan bersyukur saja dulu,” tutur istri dari Bambang Aditya alias Made Dwi Saputra ini.

Sebelum sampai di Jakarta, Eka mengaku seharian memiliki kegiatan yang lumayan padat. Dia berkeliling ke sejumlah pura untuk melakukan persembahyangan.

Salah satunya ke Pura Puncak Adeng, Jatiluwih, Penebel, Tabanan.  “750 tangga. Kaki sampai gempor, hehehe,” kelakarnya. “Tapi, seru dan menyenangkan.”

Di Jakarta, perempuan berusia 42 tahun ini mengaku akan melanjutkan meditasi. Eka mengaku, sebelum turun rekomenasi, dia mengaku sudah menjalani proses meditasi selama berhari-hari.

Meditasi ini dia lakukan setiap Pukul 24.00. ”Meditasi  nanti jam 12 (malam) teng. Sudah dilakukan hari ke-7 sekarang,” akunya.

Meditasi ini ada kaitannya dengan rekomendasi? ”Ada dong. Mendoakan agar yang terbaik terjadi buat rakyat Bali. Apa pun itu asal dari keputusan alam.

Agar dimudahkan dan diamankan keputusan DPP. Karena ibu percaya alam,” tandas perempuan yang kini menekuni kegiatan spiritual ini.

Ketika ditanya apakah mendapat pawisik, perempuan yang menekuni dunia spiritual layaknya balian, ini menjawab diplomatis.

“Hehehe, nggak berani ngelewati alam,” kata Bupati Eka. Dia menjelaskan, penentuan nama calon gubernur dan wakil gubernur Bali dari PDIP seperti penunjukkan yang di atas, secara gaib.

”Itu kepingit sifatnya,” tuturnya. Menurut Eka, calon gubernur Bali dari PDIP hanya boleh disampaikan pada waktunya tiba. Dan, lanjutnya, hanya boleh ibu Mega yang menyampaikannya pertama. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/