33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:29 PM WIB

Tutup Bulan Bung Karno 2020, PDIP Badung Panen Sayur

DENPASAR – Suguhan istimewa ditampilkan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung dalam rangka menutup rangkaian perayaan Bulan Bung Karno 2020.

Secara simbolis, Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, Selasa (30/6) memanen sayur organik yang ditanam dengan konsep urban farm di markas “Banteng Badung”.

Menyikapi pandemi Covid-19, parpol wong cilik itu mengajak masyarakat untuk survive sekaligus sehat. Memberi teladan bahwa lahan sempit sekalipun tetap bisa memenuhi nutrisi keluarga lewat sayur mayur bernutrisi.

“Kita panen untuk masyarakat dan kader PDI Perjuangan Badung. Memanen sayuran higienis dan enak dikonsumsi. Bisa dilakukan oleh siapapun.

Tidak memerlukan tempat yang luas,” ucap Giri Prasta sembari merinci beragam jenis sayuran yang bisa dinikmati masyarakat dengan konsep urban farm.

Antara lain daun mint, selada hijau, bayam merah, kangkung, bayam, seledri, pakchoy, sawi hijau, dan sejenisnya.

Di tempat terpisah, panen perdana sayur organik juga digelar di kediaman Ketua Gatriwara Kabupaten Badung, Ni Nyoman Ayu Suarthini.

Giri Prasta menyebut momentum perayaan Bulan Bung Karno 2020 merupakan kebangkitan seluruh rakyat Indonesia.

Khusus di Kabupaten Badung, ia menyebut jajaran DPC PDIP Badung hingga ke anak ranting memiliki komitmen menggerakkan sektor ketahanan pangan masyarakat secara berkelanjutan melalui konsep urban farming.

Tak sekedar berwacana, DPC PDIP Badung memberi teladan dan menyulap halaman sekretariatnya menjadi rumah beragam sayuran.

“Bung Karno tidak pernah redup. Bung Karno selalu bersama kita. Salam, perjuangan belum selesai,” tegas Giri Prasta.

Ketua DPRD Badung sekaligus Sekretaris DPC PDIP Badung, I Putu Parwata menyebut urban farming merupakan bagian dari kegiatan ekonomi dan sosial kemasyarakatan skala kecil yang digenjot oleh PDIP.

Menurutnya, Bulan Bung Karno adalah tonggak sejarah sekaligus pondasi kuat bagi perekonomian bangsa.

Pasca Covid-19, PDIP Badung menggerakkan masyarakat secara gotong royong membangun sektor primer yang dimulai dari masing-masing keluarga.

Sementara itu, Koordinator Urban Farm DPC PDIP Badung, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha menjelaskan,

project urban farm yang dicanangkan PDIP Badung menyasar semua pihak, khususnya generasi milenial dan masyarakat yang bermukim di perkotaan.

Tegasnya, lahan sempit bukan alasan untuk tidak menanam. “Lahan sempit tidak lantas menutup kemungkinan seseorang mengupayakan ketahanan pangan keluarganya secara mandiri.

Dengan konsep urban farm, setiap keluarga bisa menanam sendiri sumber-sumber makanan bernutrisi, bergizi, dan tanpa pestisida untuk Kesehatan keluarga tercinta,” ucap cucu pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai itu.

Selain memenuhi nutrisi keluarga, mengoptimalkan lahan kosong terangnya juga akan menambah nilai estetika pekarangan rumah.

Ketua Umum Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Provinsi Bali itu menyebut sosialisasi kebun sayuran rakyat dengan konsep urban farm akan semakin digalakkan seiring semakin menyempitnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan.

“Sumber daya pangan terbukti menjadi penggerak roda perekonomian dari masa ke masa. Dengan konsep urban farming, hal itu bisa dimulai dari lingkungan keluarga masing-masing,” tutupnya. 

DENPASAR – Suguhan istimewa ditampilkan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung dalam rangka menutup rangkaian perayaan Bulan Bung Karno 2020.

Secara simbolis, Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, Selasa (30/6) memanen sayur organik yang ditanam dengan konsep urban farm di markas “Banteng Badung”.

Menyikapi pandemi Covid-19, parpol wong cilik itu mengajak masyarakat untuk survive sekaligus sehat. Memberi teladan bahwa lahan sempit sekalipun tetap bisa memenuhi nutrisi keluarga lewat sayur mayur bernutrisi.

“Kita panen untuk masyarakat dan kader PDI Perjuangan Badung. Memanen sayuran higienis dan enak dikonsumsi. Bisa dilakukan oleh siapapun.

Tidak memerlukan tempat yang luas,” ucap Giri Prasta sembari merinci beragam jenis sayuran yang bisa dinikmati masyarakat dengan konsep urban farm.

Antara lain daun mint, selada hijau, bayam merah, kangkung, bayam, seledri, pakchoy, sawi hijau, dan sejenisnya.

Di tempat terpisah, panen perdana sayur organik juga digelar di kediaman Ketua Gatriwara Kabupaten Badung, Ni Nyoman Ayu Suarthini.

Giri Prasta menyebut momentum perayaan Bulan Bung Karno 2020 merupakan kebangkitan seluruh rakyat Indonesia.

Khusus di Kabupaten Badung, ia menyebut jajaran DPC PDIP Badung hingga ke anak ranting memiliki komitmen menggerakkan sektor ketahanan pangan masyarakat secara berkelanjutan melalui konsep urban farming.

Tak sekedar berwacana, DPC PDIP Badung memberi teladan dan menyulap halaman sekretariatnya menjadi rumah beragam sayuran.

“Bung Karno tidak pernah redup. Bung Karno selalu bersama kita. Salam, perjuangan belum selesai,” tegas Giri Prasta.

Ketua DPRD Badung sekaligus Sekretaris DPC PDIP Badung, I Putu Parwata menyebut urban farming merupakan bagian dari kegiatan ekonomi dan sosial kemasyarakatan skala kecil yang digenjot oleh PDIP.

Menurutnya, Bulan Bung Karno adalah tonggak sejarah sekaligus pondasi kuat bagi perekonomian bangsa.

Pasca Covid-19, PDIP Badung menggerakkan masyarakat secara gotong royong membangun sektor primer yang dimulai dari masing-masing keluarga.

Sementara itu, Koordinator Urban Farm DPC PDIP Badung, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha menjelaskan,

project urban farm yang dicanangkan PDIP Badung menyasar semua pihak, khususnya generasi milenial dan masyarakat yang bermukim di perkotaan.

Tegasnya, lahan sempit bukan alasan untuk tidak menanam. “Lahan sempit tidak lantas menutup kemungkinan seseorang mengupayakan ketahanan pangan keluarganya secara mandiri.

Dengan konsep urban farm, setiap keluarga bisa menanam sendiri sumber-sumber makanan bernutrisi, bergizi, dan tanpa pestisida untuk Kesehatan keluarga tercinta,” ucap cucu pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai itu.

Selain memenuhi nutrisi keluarga, mengoptimalkan lahan kosong terangnya juga akan menambah nilai estetika pekarangan rumah.

Ketua Umum Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Provinsi Bali itu menyebut sosialisasi kebun sayuran rakyat dengan konsep urban farm akan semakin digalakkan seiring semakin menyempitnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan.

“Sumber daya pangan terbukti menjadi penggerak roda perekonomian dari masa ke masa. Dengan konsep urban farming, hal itu bisa dimulai dari lingkungan keluarga masing-masing,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/