29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:30 AM WIB

Bangun Karangasem Bersama, Paket Massker Ajak Hidup Rukun dan Damai

AMLAPURA – Bertepatan dengan Rahina Purnama Kalima yang jatuh pada Sabtu kemarin (31/10), pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Karangasem

I Gusti Ayu Mas Sumatri- I Made Sukarena (Massker) melangsungkan persembahyangan di Pura Penataran Agung, Desa Adat Nangka, Bhuana Giri, Bebandem.

Hari Sabtu kemarin yang juga bertepatan dengan Tumpek Krulut itu, paket Massker dengan khusyuk melangsungkan persembahyangan dengan tetap mengacu protokol kesehatan covid-19.

Mengawali persembahyangan, paket Massker bersama rombongan terdiri dari keluarga dan juga tim pemenangan terlebih dahulu melakukan persembahyangan di lingkungan rumah sebelum menuju Pura Penataran Agung Nangka.

Tampak juga hadir suami dari calon bupati petahanan, Gusti Made Tusan. Ditemui usai melangsungkan persembahyangan,

Mas Sumatri mengungkapkan, dalam persembahyangan di Rahina Purnama Kalima tersebut memiliki keinginan untuk mewujudkan Karangasem yang sehat, cerdas dan sejahtera berlandaskan Tri Hita Karana.

“Dan persembahyangan ini!tentu bagian dari keseimbangan dalam membangun pembangunan di Kabupaten Karangasem ke depan.

Bagaimana kita bersyukur kepada Sang Hyang Widi Warsa, Tuhan Yang Maha Esa. Bahwa hari ini kasus Covid-19 di Karangasem sudah mereda. Kita bersyukur dengan begitu masyarakat tenang dan damai,” ujar calon Bupati yang juga Petahana tersebut.

Satu bulan ke depan, tepatnya pada 9 Desember mendatang, Karangasem akan melangsungkan perhelatan Pilkada,

Mas Sumatri bersama Sukerena yang diusung enam partai politik itu memiliki keinginan untuk membangun Karangasem bersama masyarakat.

“Kami ingin membangun bersama masyarakat untuk bisa melanjutkan pembangunan di Karangasem. Kami juga ingin agar Karangasem ini rukun, damai bisa saling melengkapi

kekurangan dan kelebihan tidak saling cemooh dan juga tidak saling menjelekkan sehingga Karangasem semakin hari semakin maju serta segala yang diinginkan menjadi tuntas sehingga masyarakatnya semakin sejahtera,” imbuh Mas Sumatri.

Perempuan yang juga merupakan kader partai Nasdem ini juga memiliki harapan, dalam hajatan Pilkada nanti ada keberpihakan Tuhan dan juga alam semesta untuk merestui kemenangan dalam pertarungan di Pilkada nanti.

“Alam semesta ini tentu sangat kami butuhkan dalam keberpihakanya. Lalu apa yang harus kita lakukan, sebagai umat beragama dan punya keyakinan maka kita harus mampu

memberikan yang terbaik terhadap alam semesta dengan menjaga alam semesta sehingga selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan kepada kita khususnya warga Karangasem seluruhnya.

Dengan pasangan saya pak Sukarena bagaimana ke depan membangun Karangasem ini dengan hati dan pikiran yang sehat,” lanjutnya.

Di Pura Penataran Agung Nangka yang merupakan Pura Kahyangan Jagat juga bertepatan dengan pembacaan prasasti oleh para pedanda.

“Melalui pembacaan prasasti oleh para pedanda, apa yang tersimpan dalam prasasti seperti budaya, adat dan sejarah itu tidak boleh dilupakan karena itu warisan leluhur.

Nah, ini kita diingatkan kembali bahwa sejarah tidak boleh dilupakan. Ini juga tentunya demi kerukunan umat beragama,

dimanapun sehingga kita paham bahwa umat Hindu untuk menjadi yang terbaik maka kita harus rukun,” tukas Mas Sumatri. 

AMLAPURA – Bertepatan dengan Rahina Purnama Kalima yang jatuh pada Sabtu kemarin (31/10), pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Karangasem

I Gusti Ayu Mas Sumatri- I Made Sukarena (Massker) melangsungkan persembahyangan di Pura Penataran Agung, Desa Adat Nangka, Bhuana Giri, Bebandem.

Hari Sabtu kemarin yang juga bertepatan dengan Tumpek Krulut itu, paket Massker dengan khusyuk melangsungkan persembahyangan dengan tetap mengacu protokol kesehatan covid-19.

Mengawali persembahyangan, paket Massker bersama rombongan terdiri dari keluarga dan juga tim pemenangan terlebih dahulu melakukan persembahyangan di lingkungan rumah sebelum menuju Pura Penataran Agung Nangka.

Tampak juga hadir suami dari calon bupati petahanan, Gusti Made Tusan. Ditemui usai melangsungkan persembahyangan,

Mas Sumatri mengungkapkan, dalam persembahyangan di Rahina Purnama Kalima tersebut memiliki keinginan untuk mewujudkan Karangasem yang sehat, cerdas dan sejahtera berlandaskan Tri Hita Karana.

“Dan persembahyangan ini!tentu bagian dari keseimbangan dalam membangun pembangunan di Kabupaten Karangasem ke depan.

Bagaimana kita bersyukur kepada Sang Hyang Widi Warsa, Tuhan Yang Maha Esa. Bahwa hari ini kasus Covid-19 di Karangasem sudah mereda. Kita bersyukur dengan begitu masyarakat tenang dan damai,” ujar calon Bupati yang juga Petahana tersebut.

Satu bulan ke depan, tepatnya pada 9 Desember mendatang, Karangasem akan melangsungkan perhelatan Pilkada,

Mas Sumatri bersama Sukerena yang diusung enam partai politik itu memiliki keinginan untuk membangun Karangasem bersama masyarakat.

“Kami ingin membangun bersama masyarakat untuk bisa melanjutkan pembangunan di Karangasem. Kami juga ingin agar Karangasem ini rukun, damai bisa saling melengkapi

kekurangan dan kelebihan tidak saling cemooh dan juga tidak saling menjelekkan sehingga Karangasem semakin hari semakin maju serta segala yang diinginkan menjadi tuntas sehingga masyarakatnya semakin sejahtera,” imbuh Mas Sumatri.

Perempuan yang juga merupakan kader partai Nasdem ini juga memiliki harapan, dalam hajatan Pilkada nanti ada keberpihakan Tuhan dan juga alam semesta untuk merestui kemenangan dalam pertarungan di Pilkada nanti.

“Alam semesta ini tentu sangat kami butuhkan dalam keberpihakanya. Lalu apa yang harus kita lakukan, sebagai umat beragama dan punya keyakinan maka kita harus mampu

memberikan yang terbaik terhadap alam semesta dengan menjaga alam semesta sehingga selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan kepada kita khususnya warga Karangasem seluruhnya.

Dengan pasangan saya pak Sukarena bagaimana ke depan membangun Karangasem ini dengan hati dan pikiran yang sehat,” lanjutnya.

Di Pura Penataran Agung Nangka yang merupakan Pura Kahyangan Jagat juga bertepatan dengan pembacaan prasasti oleh para pedanda.

“Melalui pembacaan prasasti oleh para pedanda, apa yang tersimpan dalam prasasti seperti budaya, adat dan sejarah itu tidak boleh dilupakan karena itu warisan leluhur.

Nah, ini kita diingatkan kembali bahwa sejarah tidak boleh dilupakan. Ini juga tentunya demi kerukunan umat beragama,

dimanapun sehingga kita paham bahwa umat Hindu untuk menjadi yang terbaik maka kita harus rukun,” tukas Mas Sumatri. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/