DENPASAR – Partai dengan anggota fraksi terbesar, PDIP Bali sepertinya masih mempertahankan pejabat lama di jajaran pimpinan parlemen.
Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster menyatakan telah merampungkan penyusunan nama-nama yang akan duduk di Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Bali 2019-2024.
Ia menjelaskan bahwa untuk Ketua DPRD Bali pihaknya kembali menunjuk Nyoman Adi Wiryatama untuk lima tahun mendatang.
Nanti, pihaknya akan melaporkan ke DPP PDIP di sela-sela Kongres V PDIP yang digelar di Bali, 8-11 Agustus 2019 untuk di sahkan.
“Sudah, sudah (fix), yang Bali, Pak Adi Wiryatama,” ujarnya saat diwawancarai usai Rapat Koordinasi Persiapan Pilkada Serentak 2020 di Wiswasabha Utama Kantor Gubernur Bali, Denpasar kemarin.
Sedangkan, untuk posisi Ketua Fraksi PDIP sendiri, dirinya telah menunjuk anggota DPRD Bali Dapil Buleleng terpilih, Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack.
Dewa Jack menggantikan Kadek Diana yang juga di Pileg 2019 ini lolos kembali ke gedung dewan. Untuk posisi Ketua Komisi I
(hukum, keamanan, politik, dan aparatur) ini, partai berlambang moncong putih ini memasang dua calon yakni, I Ketut Tama Tenaya dan I Nyoman Adnyana.
Kemudian, Komisi II (pariwisata, keuangan, dan pajak daerah), PDIP menjagokan dua calon, yakni, Tjokorda Gde Agung dan AA Adhi Ardhana.
Sedangkan, di Komisi III (pembangunan, infrastruktur, lingkungan), partai besutan Megawati Soekarnoputri ini mencalonkan Kadek Diana dan I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedastra Suyasa.
Terakhir, di Komisi IV (pendidikan, seni, adat, budaya), PDIP menjagokan dua kadernya yaitu, I Gusti Putu Budiarta dan I Nyoman Budi Utama.
“Ketua Fraksinya orang yang sekarang jadi penyanyi, Dewa Made Mahayadnya,” paparnya. Disinggung mengenai alasan dicopotnya
Kadek Diana sendiri di periode 2019-2024 ini, Koster mengaku pihaknya hanya ingin melakukan perubahan dan regenerasi di tubuh Fraksi PDIP.
Koster juga mengaku bahwa penunjukkan Dewa Jack tersebut juga atas berbagai pertimbangan-pertimbangan yang khusus.
Menurutnya, selain sebelumnya merupakan Sekretaris Fraksi DPRD Bali 2014-2019. “Karena sudah pernah jadi sekretaris fraksi dan beliau orangnya bekerja dengan baik,” akunya.
Apalagi, saat ini partainya merupakan penguasa di gedung dengan dengan menguasai hampir separuh lebih kursi.
Seperti diketahui, PDIP mendominasi perolehan kursi DPRD Bali periode 2019-2024 dari hasil Pileg 2019, yakni sebanyak 33 kursi dari 55 kursi (60 persen).
Berikutnya adalah Golkar yang meraih 8 kursi (14,55 persen), Gerindra 6 kursi (10,90 persen), Demokrat 4 kursi (7,27 persen), NasDem 2 kursi (3,64 persen), lalu Hanura dan PSI masing-masing raih 1 kursi (1,82 persen).
“Bukan itu saja, bukan jadi harus ada perubahan lah. Karena mimpin fraksi itu gak gampang apalagi sekarang jumlahnya 33 orang,” akunya.
Selain itu, untuk Ketua DPRD di kabupaten/kota se-Bali pihaknya resmi menunjuk para Ketua DPC yang lolos ke dewan.
Ia mencontohkan DPRD Denpasar yang kembali ditangan I Gusti Ngurah Gede dengan Ketua Fraksi PDIP, Kadek Agus Arya Wibawa.
“Untuk Denpasar Ngurah Gede, ketua Fraksinya Kadek Agus, rata-rata ketua DPC,” pungkasnya.