DENPASAR – Kejadian menggegerkan terjadi jelang pelantikan DPRD Provinsi Bali, Senin (2/8) sekitar pukul 05.30 pagi.
Bagaimana tidak, beberapa jam jelang pelantikan malah ditemukan sebuah granat nanas. Granat yang diduga dalam kondisi nonaktif ini ditemukan di pintu keluar Pos satpam, selatan gedung DPRD Bali.
Granat ini ditemukan pertama kali oleh Dewa Gede Anom, anggota Gegana Sat Brimob Polda Bali saat sedang melakukan steril lokasi di kantor DPRD Bali dalam rangka pengamanan Sidang Paripurna DPRD Bali.
Setelah ditemukan, granat tersebut langsung diamankan ke pos Polisi Renon, Denpasar yang kemudian dipindahkan ke Brimob Polda Bali.
Usut punya usut, ternyata granat ini ditemukan pertama kali oleh tukang sapu DPRD Bali bernama I Kadek Manuyasa.
Pria 35 tahun itu menemukan granat tersebut sekitar satu minggu yang lalu di lapangan areal bermain Wood Ball yang terletak di dekat pos security, di dalam areal Gedung DPRD Bali.
Setelah menemukannya, Manuyasa tidak mengetahui jika itu adalah granat. Dia lalu meletakannya di jendela pos satpam pintu keluar bagian
selatan gedung DPRD Bali sebelum akhirnya ditemukan oleh anggota Brimop Polda Bali sebelum acara pelantikan, Senin (2/9) pagi.
“Ditemukan di pos satpam pintu keluar bagian selatan kantor, selanjutnya diamankan di dalam bom blanket. Kemudian dilakukan penguraian secara manual menggunakan toolkit,” terang Kabidhumas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja, Senin (2/9).
Setelah ditemukan, polisi langsung melakukan penguraian. Dari hasil penguraian, di dalam granat terdapat bubuk seperti pasir.
Selain itu, granat tersebut juga tidak memiliki detonator pada bagian dalamnya. “Melihat dari hasil penguraian, bahan peledak tersebut sudah tidak aktif lagi,” tandas Kombes Hengky.
Selanjutnya, pihak Brimob Polda Bali akan berkoordinasi dengan Labfor untuk meneliti apa bubuk pasir yang terdapat di dalam granat tersebut.