28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:00 AM WIB

Dihambat saat Cek Paket Sembako di GOR, Ini Temuan Dewan Karangasem

AMLAPURA – Komisi I dan III DPRD Karangasem melakukan sidak ke GOR Gunung Agung. Sidak dilakukan untuk mengecek sembako yang akan dibagikan kepada warga Karangasem yang terkena dampak corona virus disease (Covid-19).

Hanya saja wakil rakyat ini sempat terhambat karena petugas Dinas Sosial Karangasem tidak ada di tempat. Sementara penjaga GOR sendiri tidak berani membuka tanpa sepengetahuan atasan.

Ketua Komisi III DPRD Karangasem Wayan Sunarta lalu berkomunikasi dengan Kadis Sosial Karangasem. Sempat terjadi komunikasi cukup alot.

Wayan Sunarta menjelaskan maksud kedatangan Komisi I dan III DPRD Karangasem. Namun, pihak Dinas Sosial tetap tidak ada yang datang.

Akhirnya petugas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Karangasem datang ke GOR Gunung Agung. Mereka mengizinkan wakil rakyat untuk melihat sembako yang tersimpan di dalam GOR.

Salah satu anggota DPRD Karangasem I Wayan Suastika tampak kecewa karena kedatangnya sempat dihambat sekalipun akhirnya diberikan masuk.

“Kami ini datang untuk mengecek sebagai bagian dari koordinasi,” ujar Suastika. Anggota lainya Made Wirta malah mengaku heran kalau sampai Dewan tidak diberi kesempatan masuk GOR.

“Kalau kami sampai nggak dikasih masuk GOR, justru kami curiga ada apa?” ujar wakil rakyat asal Desa Bungaya, Bebendem.

Sidak dilakukan pukul 10.23 Wita. Menurut Sunarta, anggaran per sembako Rp 100 ribu dipotong pajak. Anggaran yang disiapkan untuk pengadaan 83 ribu paket mencapai Rp 8,4 miliar.

Dewan juga sempat mempertanyakan terkait sumbangan pihak ketiga seperti dari kalangan pengusaha. “Apa sudah masuk dalam paket sembako ini. Kalau sudah masuk tentunya anggaranya tidak sampai sebesar itu karena harus dikurangi sumbangan tersebut,” bebernya.

“Ini juga harus klir dan di jelaskan sumbangan pihak ketiga seperti apa, karena dari informasi ada pengusaha yang juga menyumbang paket sembako,” ujar Made Wirta.

Sunarta mengakui, tujuan kedatangan ke GOR Gunung Agung adalah untuk memastikan sekaligus mencocokkan isi sembako. Apakah sudah cocok dengan nilainya.

Selain itu juga untuk mengetahui, berapa paket sembako yang sudah disiapkan untuk masyarakat yang berhak menerima.

Dengan demikian tidak timbul polemik di masyarakat. “Soal sistim pengadaan kami belum tahu, begitu juga siapa yang akan membagikan nanti. Nanti kami akan koordinasikan dengan Dinas Sosial,” pungkasnya.

AMLAPURA – Komisi I dan III DPRD Karangasem melakukan sidak ke GOR Gunung Agung. Sidak dilakukan untuk mengecek sembako yang akan dibagikan kepada warga Karangasem yang terkena dampak corona virus disease (Covid-19).

Hanya saja wakil rakyat ini sempat terhambat karena petugas Dinas Sosial Karangasem tidak ada di tempat. Sementara penjaga GOR sendiri tidak berani membuka tanpa sepengetahuan atasan.

Ketua Komisi III DPRD Karangasem Wayan Sunarta lalu berkomunikasi dengan Kadis Sosial Karangasem. Sempat terjadi komunikasi cukup alot.

Wayan Sunarta menjelaskan maksud kedatangan Komisi I dan III DPRD Karangasem. Namun, pihak Dinas Sosial tetap tidak ada yang datang.

Akhirnya petugas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Karangasem datang ke GOR Gunung Agung. Mereka mengizinkan wakil rakyat untuk melihat sembako yang tersimpan di dalam GOR.

Salah satu anggota DPRD Karangasem I Wayan Suastika tampak kecewa karena kedatangnya sempat dihambat sekalipun akhirnya diberikan masuk.

“Kami ini datang untuk mengecek sebagai bagian dari koordinasi,” ujar Suastika. Anggota lainya Made Wirta malah mengaku heran kalau sampai Dewan tidak diberi kesempatan masuk GOR.

“Kalau kami sampai nggak dikasih masuk GOR, justru kami curiga ada apa?” ujar wakil rakyat asal Desa Bungaya, Bebendem.

Sidak dilakukan pukul 10.23 Wita. Menurut Sunarta, anggaran per sembako Rp 100 ribu dipotong pajak. Anggaran yang disiapkan untuk pengadaan 83 ribu paket mencapai Rp 8,4 miliar.

Dewan juga sempat mempertanyakan terkait sumbangan pihak ketiga seperti dari kalangan pengusaha. “Apa sudah masuk dalam paket sembako ini. Kalau sudah masuk tentunya anggaranya tidak sampai sebesar itu karena harus dikurangi sumbangan tersebut,” bebernya.

“Ini juga harus klir dan di jelaskan sumbangan pihak ketiga seperti apa, karena dari informasi ada pengusaha yang juga menyumbang paket sembako,” ujar Made Wirta.

Sunarta mengakui, tujuan kedatangan ke GOR Gunung Agung adalah untuk memastikan sekaligus mencocokkan isi sembako. Apakah sudah cocok dengan nilainya.

Selain itu juga untuk mengetahui, berapa paket sembako yang sudah disiapkan untuk masyarakat yang berhak menerima.

Dengan demikian tidak timbul polemik di masyarakat. “Soal sistim pengadaan kami belum tahu, begitu juga siapa yang akan membagikan nanti. Nanti kami akan koordinasikan dengan Dinas Sosial,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/