SEMARAPURA – Setelah sempat kehilangan posisi wakil ketua DPRD Klungkung pada periode 2014-2019, Partai Golongan Karya (Golkar) dipastikan kembali menempati posisi tersebut periode 2019-2024 ini.
Meski diprediksi mendapat tiga kursi sama halnya dengan Partai Nasdem dan Hanura, tetapi dari segi perolehan suara Partai Golkar masih lebih unggul.
Sebagai catatan, pada Pileg Klungkung 2019-2024, Partai Golkar memperoleh total suara sekitar 13.724 suara.
Dari perolehan suara tersebut, Partai Golkar diprediksi mendapat sebanyak tiga kursi di DPRD Klungkung. Adapun tiga kursi tersebut diperkirakan akan ditempati Tjokorda Gede Agung
dari daerah pemilihan (Dapil) Kecamatan Banjarangkan dengan perolehan suara sebanyak 2.439 suara, I Wayan Mardana dari
dapil Kecamatan Dawan dengan perolehan 1.791 suara, dan I Kadek Widya Sumartika dari dapil Klungkung dengan perolehan 1.701 suara.
Jumlah perolehan kursi Partai Golkar di Pileg Klungkung 2019-2024 ini sama halnya dengan partai Partai Nasdem dan Hanura yang masing-masing mendapat tiga kursi.
Meski begitu dengan perolehan sebanyak 13.724 suara, Partai Golkar diprediksi dapat menempatkan kadernya sebagai wakil ketua DPRD Klungkung menggeser Partai Hanura.
Hanura yang sebelumnya berhasil mendapatkan lima kursi di DPRD Klungkung periode 2014-2019, kini hanya berhasil memperoleh tiga kursi dengan total 9.280 suara.
Sementara Partai Nasdem pada Pileg Klungkung 2019-2024 berhasil mendapat total sebanyak 9.209 suara.
Ketua DPD II Golkar Kabupaten Klungkung I Made Ariandi membenarkan Golkar berpeluang merebut posisi wakil ketua DPRD Klungkung periode 2019-2024.
Meski begitu, pihaknya belum bisa mengungkapkan siapa yang akan menempati posisi tersebut dari tiga kadernya yang berhasil lolos ke DPRD Klungkung periode 2019-2024 itu.
“Nanti nama ketiganya akan kami usulkan ke DPP melalui DPD Provinsi dulu. Tetapi kami menginginkan posisi wakil ketua itu ditentukan dalam musyawarah,” katanya.
Menurutnya, ketiganya sama-sama memiliki peluang untuk menduduki posisi wakil ketua DPRD Klungkung.
Jika dilihat dari sisi senioritas, menurutnya I Wayan Mardana memiliki peluang untuk itu. Sementara jika dilihat dari sisi struktur partai, Tjokorda Gede Agung yang memiliki peluang tersebut.
Dan jika dilihat dari sisi loyalitas, menurutnya I Kadek Widya Sumartika yang memiliki peluang tersebut.
“Itu hanya beberapa kriteria. Tetapi semuanya diselesaikan secara musyawarah. Nanti DPP yang memilih,” tandasnya