DENPASAR – Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Gede Agung Lidartawan menyatakan pilkada di enam kabupaten/kota yang digelar hari ini sudah siap 100 persen.
Dewa Lidartawan juga mewarning seluruh penyelenggara pemilu agar menjaga independensi.
“Jangan berbuat aneh-aneh. Siapa yang berbuat aneh-aneh, saya paling depan meminta polisi menangkapnya,” tegas Lidartawan diwawancarai kemarin (8/12).
Aneh-aneh yang dimaksud Lidartawan yaitu tidak berbuat curang. “Jangan karena diming-imingi salah satu paslon lantas bermain tidak fair,” tandasnya.
Mantan Ketua KPUD Bangli itu percaya penyelenggara pemilu di Bali jujur. Itu bisa dilihat selama pileg beberapa waktu lalu.
Tapi, pilkada kali ini beda karena yang dipilih adalah calon penguasa di wilayahnya. “Kalau ada yang mengimingi sesuatu, kami berharap tetap tegar menjaga independensi,” imbuh alumnus UGM itu.
Sebaliknya, Lidartawan juga akan melindungi para penyelenggara pemilu dari gangguan pihak luar. Jika ada ganguan dari tim kampanye atau paslon tertentu terhadap penyelenggara pemilu, pihaknya akan terdepan memberikan perlindungan.
Dalam pilkada kali ini pihaknya memasang target cukup tinggi. “Mudah-mudahan target partisipasi 85 persen bisa tercapai,” ujarnya berharap.
Lidartawan mengimbau masyarakat agar tidak takut datang ke TPS. Pihaknya sudah menyiapkan 15 hal baru di TPPS.
Mulai mengukur suhu tubuh, hand sanitizer, tempat cuci tangan, hingga menyiapkan sarung tangan khusus pemilih sekali pakai.
“Masyarakat jangan pernah takut TPS, karena di dalam TPS aman dari Covid-19,” tukasnya meyakinkan.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk keamanan di luar TPS menjadi urusan Satpol PP, Gugus Tugas, Polri dan TNI untuk mencegah kerumunan.
Pihaknya sudah berkomitmen dengan instansi terkait, bahwa di Bali tidak boleh ada kerumunan.
Lidartawan menyinggung adanya ajakan ngoyong jumah atau diam di rumah tidak boleh ke TPS karena Covid-19. Menurut dia, ajakan tersebut tidak benar dan dilakukan oknum tidak bertanggungjawab.
“Bisa saja yang mengajak itu punya calon. Mereka melarang orang datang ke TPS, tapi mereka dan konstituen ke TPS agar menang,” tutur pria yang pernah menjadi dosen itu.
Ia meminta masyarakat tidak ragu datang ke TPS. Lidartawan memastikan penyelenggara pemilu terbebas dari Covid-19.
Ini setelah semua penyelenggara melalui tahapan rapid test hingga swab test atau tes usap.