25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:26 AM WIB

Muntra Dicopot, Cooling Down, Plt Ketua Golkar Badung Rapatkan Barisan

MANGUPURA – Kisruh di tubuh DPD II Golkar Badung terus bergulir. Pelaksana Tugas (plt) Ketua DPD Golkar Badung sampai merapatkan barisan para anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Badung kemarin di ruang Fraksi Golkar di Lantai II Gedung Dewan Badung.

Hal ini dilakukan untuk cooling down atau menurunkan tensi kisruh di tubuh partai pohon beringin tersebut.

Plt Ketua Golkar Badung Wayan Suyasa langsung bertindak sebagai pemimpin rapat anggota fraksi Golkar tersebut.

Tampak hadir I Nyoman Karyana (Wakil Ketua DPRD Badung), AAN Ketut Agus Nadi Putra (Ketua Komisi IV), IGN Shaskara (Bendahara DPD II), I Nyoman Suka, Ni Luh Gde Mediasturi dan Ni Ketut Suweni.

Rapat tidak berlangsung lama. Namun, sejumlah kader Golkar mengaku dapat menerima keputusan DPD I Golkar Bali.

Mereka juga sepakat tidak akan ikut campur masalah protes yang dilayangkan oleh sejumlah pengurus DPD, Pimpinan Kecamatan (PK) dan Pimpinan Desa (PD) ke DPD I Golkar Bali.

Salah satu anggota Fraksi Mediastuti mengakui akan tunduk pada perintah partai. Apalagi, penunjukan Plt Ketua DPD II Golkar Badung sudah berupa surat keputusan (SK) di tingkatan partai yang lebih tinggi.

“Soal itu (penunjukan Plt Ketua DPD II Golkar Badung, red) sudah ada SK dari DPD I. Jadi kami harus hormati dan tunduk,” tegasnya.

Wayan Suyasa juga membenarkan bahwa dirinya mengumpulkan seluruh anggota Fraksi Golkar yang kembali terpilih dalam Pileg lalu.

“Iya, tadi kami rapat bersama teman-teman DPRD Badung dari Fraksi Golkar yang kembali terpilih,” politisi Golkar asal Desa Penarungan, Mengwi, Badung ini.

Ketua Komisi I DPRD Badung ini mengakui rapat tersebut membahas seputaran masalah turunnya SK DPD I Golkar Bali yang salah satu poinnya menunjuk dirinya selaku Plt Ketua DPD II Golkar Badung.

Namun, dalam rapat tersebut telah disepakati bahwa anggota Fraksi Golkar khususnya yang kembali terpilih untuk periode 2019-2024 akan tunduk pada keputusan partai.

Fraksi Golkar juga sepakat tidak akan mengompor-ngompori penolakan yang tengah disuarakan oleh sejumlah kader. 

“Kita sepakati untuk cooling down. Fraksi sebagai perpanjangan tangan partai harus hormat pada keputusan partai,” ujarnya.

Menyikapi gelombang penolakan dari sejumlah pengurus DPD, PK dan PD Golkar se-Badung, selaku Plt Ketua DPD II, Suyasa mengaku sangat menghormati sikap kader tersebut.

Ia pun tidak melarang pengurus yang tidak sejalan menyuarakan aspirasinya dengan berekspresi menuntut kebenarannya masing-masing.

“Aspirasi kader yang kini berekspresi menuntut kebenarannya masing-masing kami juga persilahkan. Kami tetap apresiasi karena ini juga bagian dari demokrasi,” kata Suyasa.

Untuk diketahui, Golkar Badung belakangan memanas lantaran I Wayan Muntra dicopot sebagai Ketua DPD II dan diganti oleh I Wayan Suyasa selaku Plt Ketua.

Sejumlah kader di tingkat PK dan PD se-Badung pun melayangkan protes dan menggelar demo ke DPD I Golkar Bali.

Mereka juga mengancam akan membawa permasalahan ini ke Mahkamah Partai Golkar apabila posisi Muntra tidak dikembalikan.

Ketika Wayan Muntra dikonfirmasi melalui pesan singkat dan telephone selulernya belum ada jawaban. 

MANGUPURA – Kisruh di tubuh DPD II Golkar Badung terus bergulir. Pelaksana Tugas (plt) Ketua DPD Golkar Badung sampai merapatkan barisan para anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Badung kemarin di ruang Fraksi Golkar di Lantai II Gedung Dewan Badung.

Hal ini dilakukan untuk cooling down atau menurunkan tensi kisruh di tubuh partai pohon beringin tersebut.

Plt Ketua Golkar Badung Wayan Suyasa langsung bertindak sebagai pemimpin rapat anggota fraksi Golkar tersebut.

Tampak hadir I Nyoman Karyana (Wakil Ketua DPRD Badung), AAN Ketut Agus Nadi Putra (Ketua Komisi IV), IGN Shaskara (Bendahara DPD II), I Nyoman Suka, Ni Luh Gde Mediasturi dan Ni Ketut Suweni.

Rapat tidak berlangsung lama. Namun, sejumlah kader Golkar mengaku dapat menerima keputusan DPD I Golkar Bali.

Mereka juga sepakat tidak akan ikut campur masalah protes yang dilayangkan oleh sejumlah pengurus DPD, Pimpinan Kecamatan (PK) dan Pimpinan Desa (PD) ke DPD I Golkar Bali.

Salah satu anggota Fraksi Mediastuti mengakui akan tunduk pada perintah partai. Apalagi, penunjukan Plt Ketua DPD II Golkar Badung sudah berupa surat keputusan (SK) di tingkatan partai yang lebih tinggi.

“Soal itu (penunjukan Plt Ketua DPD II Golkar Badung, red) sudah ada SK dari DPD I. Jadi kami harus hormati dan tunduk,” tegasnya.

Wayan Suyasa juga membenarkan bahwa dirinya mengumpulkan seluruh anggota Fraksi Golkar yang kembali terpilih dalam Pileg lalu.

“Iya, tadi kami rapat bersama teman-teman DPRD Badung dari Fraksi Golkar yang kembali terpilih,” politisi Golkar asal Desa Penarungan, Mengwi, Badung ini.

Ketua Komisi I DPRD Badung ini mengakui rapat tersebut membahas seputaran masalah turunnya SK DPD I Golkar Bali yang salah satu poinnya menunjuk dirinya selaku Plt Ketua DPD II Golkar Badung.

Namun, dalam rapat tersebut telah disepakati bahwa anggota Fraksi Golkar khususnya yang kembali terpilih untuk periode 2019-2024 akan tunduk pada keputusan partai.

Fraksi Golkar juga sepakat tidak akan mengompor-ngompori penolakan yang tengah disuarakan oleh sejumlah kader. 

“Kita sepakati untuk cooling down. Fraksi sebagai perpanjangan tangan partai harus hormat pada keputusan partai,” ujarnya.

Menyikapi gelombang penolakan dari sejumlah pengurus DPD, PK dan PD Golkar se-Badung, selaku Plt Ketua DPD II, Suyasa mengaku sangat menghormati sikap kader tersebut.

Ia pun tidak melarang pengurus yang tidak sejalan menyuarakan aspirasinya dengan berekspresi menuntut kebenarannya masing-masing.

“Aspirasi kader yang kini berekspresi menuntut kebenarannya masing-masing kami juga persilahkan. Kami tetap apresiasi karena ini juga bagian dari demokrasi,” kata Suyasa.

Untuk diketahui, Golkar Badung belakangan memanas lantaran I Wayan Muntra dicopot sebagai Ketua DPD II dan diganti oleh I Wayan Suyasa selaku Plt Ketua.

Sejumlah kader di tingkat PK dan PD se-Badung pun melayangkan protes dan menggelar demo ke DPD I Golkar Bali.

Mereka juga mengancam akan membawa permasalahan ini ke Mahkamah Partai Golkar apabila posisi Muntra tidak dikembalikan.

Ketika Wayan Muntra dikonfirmasi melalui pesan singkat dan telephone selulernya belum ada jawaban. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/