DENPASAR – Tersiar kabar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mempercepat pelaksanaan kongres V yang sebenarnya dilaksanakan 2020. Entah apa tujuannya.
Tapi hal tersebut juga sudah dibenarkan oleh Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno. Lagi-lagi untuk kesekian kalinya kongres akan diadakan di Bali.
Bahkan dikabarkan jadwal kongres akan dipercepat. Yakni, pada pertengahan Agustus 2019.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua DPD PDIP Bali Bidang Pemenangan Pemilu, IGN Kesuma Kelakan bahwa belum ada pemberitahuan resmi dari DPP terkait kongres.
Secara tersirat diakui memang ada informasi seperti itu. Namun, pihaknya masih menunggu pemberitahuan DPP partai berlambang banteng moncong putih itu .
“Dari perintah secara tertulis belum ada. Nah, ini masih belum ini jadi kita masih menunggu dari DPP biar pasti. Dulu di Bali sudah hampir kongres awal, ya kayaknya tiga atau empat kali sepertinya,” ucapnya.
Seperti diketahui, setiap kongres selalu diadakan di Pulau Dewata. Menyinggung hal tersebut, pria yang akrab dipanggil Alit Kelakan ini mengaku ada dua pertimbangan.
Pertama masalah teknis. Jadi, di Bali mudah akses transportasi dan akomodasi. “Untuk melakukan ketersediaan tempat-tempat pertemuan kualifikasi standar nasional maupun internasional.
Karena itu secara teknis lebih gampang mengelola ketersediaan fasilitas hotel karena seluruh Indonesia,” terang pria yang juga menjabat Ketua PA GMNI Bali ini.
Sementara itu, alasan kedua, Bali menjadi tempat bersejarah karena pernah dilaksanakan Kongres rakyat pernah diadakan di Bali, perubahan nama PDI menjadi PDI Perjuangan kala itu memang dilakukan di Bali.
Sehingga Bali pun menjadi tempat bersejarah bagi partai yang sudah berusia 46 tahun ini. Hal tersebut juga selalu diutarakan
Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, memilih di Bali karena sejarah partai berlambang banteng moncong putih itu pertama kali ditorehkan di Bali.
Putri dari Presiden pertama RI Soekarno ini mengatakan dari Bali, tekad partai untuk memperjuangkan dan membumikan ide, gagasan, pemikiran dan cita-cita bapak bangsa Bung Karno.
Katanya, Mega selaku Presiden RI kelima itu menambahkan, Bali tidak hanya menjadi tiang penyangga kekuatan partai.
Karena, di Pulau Dewata inilah aksara api kesejarahan partai dituliskan. Aksara kesejarahan berwarna merah membara, yang justru terlihat semakin terang, ketika rintangan kegelapan menghadang. (feb)