26.2 C
Jakarta
26 April 2024, 1:16 AM WIB

Banjir Tiap Tahun Hantui Warga Songan, Alit Kelakan Carikan Solusi

KINTAMANI – Bencana alam yang dialami beberapa daerah di Bali menjadi perhatian khusus anggota Komisi VIII DPR RI I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan, S.T,M.Si.

Salah satu tempat yang dikunjungi saat kunjungan kerja yakni Desa Songan A di Kecamatan  Kintamani, Bangli yang setiap tahun terkena musibah banjir.

Banjir bandang yang mengakibatkatkan banyak rumah dan harta benda warga yang rusak menjadi keprihatinan anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

“Salah satu ruang lingkup tugas Komisi VIII DPR RI selain bidang agama dan sosial adalah hal-hal terkait kebencanaan. 

Kehadiran saya kesini untuk mengetahui lebih dekat dan mendapat masukan dari warga dan tokoh masyarakat apa yang perlu dan bisa

dilakukan untuk mengatasi bencana alam yang telah lama terjadi di sini. Dengan demikian ketemu solusi jangka panjang maupun

jangka pendek,” kata I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan, S.T,M.Si.  yang akrab dipanggil Alit Kelakan saat  mengunjungi  Desa Songan A, Sabtu (22/2) kemarin.

“Jangan biarkan rakyat tiap tahun mengalami ketakutan. Bencana di desa ini hampir tiap tahun terjadi untuk itu perlun dicarikan solusi yang lebih permanen” sambung Alit Kelakan

Setelah berdialog dengan Bupati Bangli dan Kepala Badan Penangglangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Alit Kelakan menjelaskan ada  dua opsi solusi untuk mengatasi bencana tahunan ini.

Pertama membangun drainase dilengkapi tanggul air yang berfungsi menampung air saat hujan di mana airnya juga bisa dimanfaatkan saat musim kering.

Tanggul ini juga berfungsi mencegah lumpur yang terbawa air masuk ke danau sehingga sedimentasi danau bisa dihindari.

Solusi yang kedua, bila situasi sangat sulit  adalah dengam merelokasi warga ke tempat lain. “Solusi membangun drainase dengan dillengkapi tanggul ini nampaknya paling pas,” kata Alit Kelakan

Dihadapan warga dan tokoh masyarakat yang hadir, Alit Kelakan dengan tegas menyatakan komitmennya untuk  mencarikan  solusi pendanaan pembangunan drainase  ini ke pemerintah pusat melalui APBN.

Alit Kelakan juga menjelaskan bencana dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan pada siapa saja.

Frekuensi terjadinya bencana sulit diprediksi, bisa terjadi hanya sekali dalam ratusan tahun, setahun sekali atau hanya pada musin tertentu.

Sangat sulit untuk memprediksi dimana bencana alam akan terjadi, untuk berapa lama, dan berapa kuat atau besar karena itu kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana sangat penting dilakukan.

Termasuk didalamnya melakukan edukasi kepada masyarakat dan  melakukan reboisasi di daerah hulu.

Kepala BPBD Provini Bali, Made Rentin yang turut serta  dalam Kunjngan Kerja ke Desa Songan sangat mengapresiasi langkah-langkah yang ditempuh  anggota Komisi VIII DPR RI   I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan, S.T,M.Si.

“Setelah ini, Pemprov Bali melalui BPBD Bali bersama Bapak Alit Kelakan sebagai perwakilan rakyat  Bali di komisi VIII akan menyusun e- proposal terkait pembiayaan 

pembangunan drainase-tanggul agar masuk APBN. Sebelumnya Pemerintah Daerah Bangli akan menyusun desain teknis  drainasenya terlebih dahulu,” kata Rentin.

KINTAMANI – Bencana alam yang dialami beberapa daerah di Bali menjadi perhatian khusus anggota Komisi VIII DPR RI I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan, S.T,M.Si.

Salah satu tempat yang dikunjungi saat kunjungan kerja yakni Desa Songan A di Kecamatan  Kintamani, Bangli yang setiap tahun terkena musibah banjir.

Banjir bandang yang mengakibatkatkan banyak rumah dan harta benda warga yang rusak menjadi keprihatinan anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

“Salah satu ruang lingkup tugas Komisi VIII DPR RI selain bidang agama dan sosial adalah hal-hal terkait kebencanaan. 

Kehadiran saya kesini untuk mengetahui lebih dekat dan mendapat masukan dari warga dan tokoh masyarakat apa yang perlu dan bisa

dilakukan untuk mengatasi bencana alam yang telah lama terjadi di sini. Dengan demikian ketemu solusi jangka panjang maupun

jangka pendek,” kata I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan, S.T,M.Si.  yang akrab dipanggil Alit Kelakan saat  mengunjungi  Desa Songan A, Sabtu (22/2) kemarin.

“Jangan biarkan rakyat tiap tahun mengalami ketakutan. Bencana di desa ini hampir tiap tahun terjadi untuk itu perlun dicarikan solusi yang lebih permanen” sambung Alit Kelakan

Setelah berdialog dengan Bupati Bangli dan Kepala Badan Penangglangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Alit Kelakan menjelaskan ada  dua opsi solusi untuk mengatasi bencana tahunan ini.

Pertama membangun drainase dilengkapi tanggul air yang berfungsi menampung air saat hujan di mana airnya juga bisa dimanfaatkan saat musim kering.

Tanggul ini juga berfungsi mencegah lumpur yang terbawa air masuk ke danau sehingga sedimentasi danau bisa dihindari.

Solusi yang kedua, bila situasi sangat sulit  adalah dengam merelokasi warga ke tempat lain. “Solusi membangun drainase dengan dillengkapi tanggul ini nampaknya paling pas,” kata Alit Kelakan

Dihadapan warga dan tokoh masyarakat yang hadir, Alit Kelakan dengan tegas menyatakan komitmennya untuk  mencarikan  solusi pendanaan pembangunan drainase  ini ke pemerintah pusat melalui APBN.

Alit Kelakan juga menjelaskan bencana dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan pada siapa saja.

Frekuensi terjadinya bencana sulit diprediksi, bisa terjadi hanya sekali dalam ratusan tahun, setahun sekali atau hanya pada musin tertentu.

Sangat sulit untuk memprediksi dimana bencana alam akan terjadi, untuk berapa lama, dan berapa kuat atau besar karena itu kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana sangat penting dilakukan.

Termasuk didalamnya melakukan edukasi kepada masyarakat dan  melakukan reboisasi di daerah hulu.

Kepala BPBD Provini Bali, Made Rentin yang turut serta  dalam Kunjngan Kerja ke Desa Songan sangat mengapresiasi langkah-langkah yang ditempuh  anggota Komisi VIII DPR RI   I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan, S.T,M.Si.

“Setelah ini, Pemprov Bali melalui BPBD Bali bersama Bapak Alit Kelakan sebagai perwakilan rakyat  Bali di komisi VIII akan menyusun e- proposal terkait pembiayaan 

pembangunan drainase-tanggul agar masuk APBN. Sebelumnya Pemerintah Daerah Bangli akan menyusun desain teknis  drainasenya terlebih dahulu,” kata Rentin.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/