NEGARA – Musyawarah daerah (Musda) Partai Golkar Jembrana, Selasa (18/8) kemarin, terpaksa ditunda karena terjadi kericuhan.
Menurut Ketua DPD Partai Golkar Bali I Nyoman Sugawa Kory, keributan tersebut dipicu adanya dukungan pada salah satu calon yang akan maju sebagai ketua DPD Partai Golkar Jembrana.
Karena itu, pihaknya akan mempelajari kasus keributan ini untuk mencari solusi. “Saya jelas dari awal, berdialog, berbagi kekuasaan.
Tapi, tampaknya sebelum sidang sudah ada upaya menjegal peserta yang membawa mandat,” ungkap Nyoman Sugawa Korry.
Penundaan Musda di saat sidang belum dimulai tersebut, akan dibahas di tingkat provinsi untuk pelaksanaan Musda lanjutan.
Pihaknya mentargetkan Musda dilaksanakan sebelum 31 Agustus mendatang. “Saya berharap dengan berjalan baik dan kondusif. Hal ini biasa dalam berdemokrasi,” tegasnya.
Menurut informasi, keributan terjadi dipicu karena kubu kandidat ketua DPD Partai Golkar I Ketut Widastra menuding Plt Ketua DPD Partai Golkar Jembrana I Made Suardana
melakukan rekayasa dengan menunjuk sejumlah orang untuk duduk diorganisasi yang memiliki suara. Tujuannya, agar Suardana menjadi ketua definitif yang dipilih secara aklamasi.