DENPASAR –Mundurnya Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dari gerbong Partai Gerindra terus menulai polemic.
Bahkan atas mundurnya ketua DPC Partai Gerindra Klungkung, Suwirta bukan hanya dituding mencari celah dan sengaja mundur dari partai berlambang Garuda ini, namun keputusan bupati asal Nusa Penida itu juga memuculkan sindirian keras dari partai yang sempat mengantarkan dirinya sebagai orang nomor satu di “Gumi Serombotan” ini.
Salah satu sindiran keras yang ditujukan pada Suwirta itu yakni datang dari Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPD Gerindra Bali, I Made Gede Ray Misno.
Sindiran Ray Misno itu menyusul dengan lontaran alasan yang disampaikan Suwirta untuk mundur dari Partai Gerindra karena tidak mampu memenangkan Partai Gerindra di Pemilu serentak yang digelar beberapa waktu lalu.
“Ketua DPD saya tidak pernah memberikan tugas khusus ke yang bersangkutan (Suwirta) untuk memenangkan Gerindra,” ujar Rai Misno kepada Jawa Pos Radar Bali, Senin (27/5).
Artinya, jika hal tersebut menjadi alasan, maka pihak Gerindra sendiri membantahnya.
Sebab, Ray bersama Gerindra sendiri sadar, jika dengan jabatan bupati yang disandang pihaknya sadar jika Suwirta bukan lagi menjadi milik Gerindra namun elah menjadi milik public atau rakyat.
Untuk itu, dengan keputusan mundur yang dilakukan Suwirta secara mendadak, Ray Misno justru menengarai adanya unsure kesengajaan maupun niat untuk keluar dari partai besutan Prabowo Subianto.
Bahkan, lanjutnya, dengan mundurnya Suwirta dari Gerindra, seolah-olah Suwirta ingin menunjukkan pada public bahwa Suwirta “dianiaya” partai.
“Ya sepertinya yang bersangkutan hanya mencari-cari jalan saja untuk keluar. Ya mau gimana lagi, itu juga hak yang bersangkutan. Kami tak apa-apa,” ujarnya.
Bahkan, meski hal itu merupakan hak Suwirta, namun Ray Misno menyindir sikap Bupati Klungkung tersebut layaknya anak kecil. “Dia itu seorang Bupati loh. Masak sih kayak anak kecil. WhatsApp (WA) itu kan media sosial juga. Masak gara-gara itu keluar dari Partai. Sekarang masalah etikanya saja sih,” ucapnya.
Bagaimana kalau Suwirta ke Partai lain? “Ya nggak apa-apa. Walaupun dia kemana, silahkan saja. Yang ngajak dia kan akan berpikir, dengan sikap nya seperti itu,” jawabnya.
“Tapi kalau dia balik lagi ke Gerindra, juga silahkan,”tutupnya.
Diketahui sebelumnya, Suwirta mengirimkan surat pengunduran diri ke DPC Partai Gerindra Klungkung. Surat yang diantar oleh utusannya tersebut salah satunya menyebut Suwirta ingin fokus menjadi seorang Bupati Klungkung saja.