27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:27 AM WIB

Bagikan Masker, Cabup Tamba Terima Curhatan Pedagang Pasar Umum Negara

NEGARA – Kampanye pasangan calon I Nengah Tamba dan Gede Ngurah Patriana Krisna (Tamba – Ipat), menyasar Pasar Umum Negara.

Pasangan calon nomor urut 2 ini membagikan masker, stiker pada para pedagang dan pengunjung pasar.

Di Pasar Umum Negara, Calon Bupati Nengah Tamba yang didampingi istri, relawan dan partai politik pendukung mendapat keluhan dari pedagang.

Salah satu pedagang mengeluhkan sepinya pasar, terutama sejak pandemi Covid-19. Selain itu, pedagang pasar

mengeluhkan pedagang musiman yang membawa mobil di pinggir jalan karena bisa merugikan pedagang pasar yang sudah membayar retribusi pada pemerintah.

Pedagang musiman yang berada di pinggir jalan diminta agar ditertibkan, karena tidak membayar retribusi dan membuat pedagang pasar kehilangan pelanggan.

Hal tersebut hanya salah satu keluhan dari pedagang pasar yang disampaikan pada Cabup I Nengah Tamba.

Setelah berkeliling pasar membagikan masker dan mendengar keluhan para pedagang dan pengunjung pasar, Cabup Nengah Tamba mengungkapkan

akan menampung semua keluhan dan aspirasi dari masyarakat untuk dicarikan solusi jika nantinya terpilih menjadi bupati.

Tamba juga menyoroti kondisi pasar yang terlihat dan kumuh. Menurutnya, kebersihan pasar harus diperhatikan, tidak hanya oleh pedagang tetapi pemerintah harus membuat kebijakan yang tepat dalam mengelola pasar.

Membersihkan pasar tidak hanya setiap hari, setiap bulan harus dibersihkan total. “Tantangan sekarang ini membuat pasar bersih, sehingga membuat pedagang dan pengunjung nyaman berbelanja,” terangnya.

Menurut Nengah Tamba, kondisi pasar saat ini yang sepi bisa dimaklumi karena masih pandemi Covid-19.

Namun demikian, terlepas dari kondisi pandemi saat ini, pasar sebagai pusat perekonomian masyarakat harus direvitalisasi. Pasar tradisional tidak hanya membutuhkan pembangunan secara fisik tetapi juga sistemnya.

Pada prinsipnya, lanjut Tamba, pasar tradisional tidak bisa dihilangkan, tetapi bangunan, sistem dan pengelolaannya harus lebih modern.

Dengan sistem dan pengelolaan lebih modern, maka kedepan masyarakat lebih banyak ke pasar untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. “Pasarnya tetap tradisional, tapi sistemnya dan pengelolaan harus lebih modern,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Tamba menyinggung Anjungan Cerdas Rambut Siwi yang terkesan mangkrak. Anjungan untuk rest area yang dibangun pemerintah pusat tersebut, akan dikelola dengan baik jika terpilih menjadi bupati nanti.

“Minta waktu sekitar enam bulan saja untuk membuat Anjungan Cerdas Rambut Siwi yang lebih tertata dan ramai dengan pengunjung, sehingga perekonomian masyarakat berjalan,” terangnya. (rba)

NEGARA – Kampanye pasangan calon I Nengah Tamba dan Gede Ngurah Patriana Krisna (Tamba – Ipat), menyasar Pasar Umum Negara.

Pasangan calon nomor urut 2 ini membagikan masker, stiker pada para pedagang dan pengunjung pasar.

Di Pasar Umum Negara, Calon Bupati Nengah Tamba yang didampingi istri, relawan dan partai politik pendukung mendapat keluhan dari pedagang.

Salah satu pedagang mengeluhkan sepinya pasar, terutama sejak pandemi Covid-19. Selain itu, pedagang pasar

mengeluhkan pedagang musiman yang membawa mobil di pinggir jalan karena bisa merugikan pedagang pasar yang sudah membayar retribusi pada pemerintah.

Pedagang musiman yang berada di pinggir jalan diminta agar ditertibkan, karena tidak membayar retribusi dan membuat pedagang pasar kehilangan pelanggan.

Hal tersebut hanya salah satu keluhan dari pedagang pasar yang disampaikan pada Cabup I Nengah Tamba.

Setelah berkeliling pasar membagikan masker dan mendengar keluhan para pedagang dan pengunjung pasar, Cabup Nengah Tamba mengungkapkan

akan menampung semua keluhan dan aspirasi dari masyarakat untuk dicarikan solusi jika nantinya terpilih menjadi bupati.

Tamba juga menyoroti kondisi pasar yang terlihat dan kumuh. Menurutnya, kebersihan pasar harus diperhatikan, tidak hanya oleh pedagang tetapi pemerintah harus membuat kebijakan yang tepat dalam mengelola pasar.

Membersihkan pasar tidak hanya setiap hari, setiap bulan harus dibersihkan total. “Tantangan sekarang ini membuat pasar bersih, sehingga membuat pedagang dan pengunjung nyaman berbelanja,” terangnya.

Menurut Nengah Tamba, kondisi pasar saat ini yang sepi bisa dimaklumi karena masih pandemi Covid-19.

Namun demikian, terlepas dari kondisi pandemi saat ini, pasar sebagai pusat perekonomian masyarakat harus direvitalisasi. Pasar tradisional tidak hanya membutuhkan pembangunan secara fisik tetapi juga sistemnya.

Pada prinsipnya, lanjut Tamba, pasar tradisional tidak bisa dihilangkan, tetapi bangunan, sistem dan pengelolaannya harus lebih modern.

Dengan sistem dan pengelolaan lebih modern, maka kedepan masyarakat lebih banyak ke pasar untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. “Pasarnya tetap tradisional, tapi sistemnya dan pengelolaan harus lebih modern,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Tamba menyinggung Anjungan Cerdas Rambut Siwi yang terkesan mangkrak. Anjungan untuk rest area yang dibangun pemerintah pusat tersebut, akan dikelola dengan baik jika terpilih menjadi bupati nanti.

“Minta waktu sekitar enam bulan saja untuk membuat Anjungan Cerdas Rambut Siwi yang lebih tertata dan ramai dengan pengunjung, sehingga perekonomian masyarakat berjalan,” terangnya. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/