DENPASAR – Puluhan pemuda berkumpul memperingati Hari Sumpah Pemuda, Jumat (28/10/2022) di Denpasar. Mereka mengenang perjuangan para pemuda Indonesia pada 94 tahun yang lalu, yakni tahun 1928. Saat itu, pemuda Indonesia dari berbagai daerah berikrar sartu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa: Indonesia. Tidak melihat perbedaan daerah, agama dan latar belakangnya, perjuangan mereka menjadi tonggak utama pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Acara yang diinisiasi oleh Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Bali diisi dengan tumpengan dan doa bersama ini dipandu alumni Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar, Kadek Windu Darma Jaya. Doa bersama ditujukan untuk persatuan rakyat Indonesia seperti yang digelorakan para pemuda jaman melawan penjajahan dulu. “Ini sikap yang keren. Tidak membedakan daerah, agama dan latar belakang, pemuda pejuang dulu meneguhkan sikap persatuan Indonesia. Penuh toleransi demi cita-cita Indonesia. Kita harus terus gelorakan,” ujar Koordinator KAPT Bali, Made Duarsa.
Alumni ITS Surabaya yang akrab disapa Deduk ini menyebutkan, menjelang perhelatan Pemilu 2024, sikap persatuan harus digelorakan agar kontestasi tidak membawa perpecahan. “Ini tahun-tahun rawan karena mendekati Pemilu. Kalau tidak menjunjung persatuan dan toleransi, bisa kacau. Kita harus perangi sikap-sikap intoleran,” ujarnya.
Acara yang dikemas dalam syukuran Sumpah Pemuda ini, juga mendoakan Ganjar Pranowo sukses pada kontestasi Pilpres 2024. Kebetulan, Ganjar Pranowo juga berulangtahun yang ke 54, pada Jumat (28/10/2022) ini. Menurut Deduk, melihat pengalaman dan profilnya, Ganjar yang juga Gubernur Jawa Tengah bisa menjadi tokoh muda yang bisa mempersatukan Indonesia. Seperti halnya Presiden Jokowi saat ini. “Pak Ganjar sangat toleran, kreatif dan sukses memimpin Jawa Tengah, daerah yang luas dengan penduduk besar yang berbeda-beda latar belakang dan agamanya. Semoga Pak Ganjar tembus jadi Capres dan sukses di 2024. Kebetulan hari ini Pak Ganjar juga sedang ulang tahun ke-54. Semoga sehat selalu dan sukses,” tegas Deduk.
Usai doa bersama dan potong tumpeng, acara dilanjutkan dengan menggelorakan semangat persatuan melalui lagu-lagu yang dibawakan oleh Wibhi “Manusia Goa”. (djo/rid)