NEGARA – Jelang hari pemungutan suara Pilkada Jembrana yang sudah semakin dekat, temuan dugaan pelanggaran justru meningkat.
Bukan hanya dilakukan peserta dan simpatisan, pelanggaran juga dilakukan penyelenggara. Setelah sebelumnya oknum pengawas tempat pemungutan suara (PTPS)
diduga melanggar netralitas, terbaru tiga orang oknum kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) diduga tidak netral.
Temuan dugaan pelanggaran yang dilakukan oknum KPPS tersebut dilakukan oleh anggota KPPS di Desa Candikusuma.
Menurut Ketua Bawaslu Jembrana Pande Made Ady Mulyawan, dugaan pelanggaran yang dilakukan oknum KPPS berawal dari unggahan foto salah satu akun media sosial memuat
gambar oknum anggota KPPS bersama calon bupati sambil mengacungkan satu jari. “Temuan kami, oknum KPPS itu foto bersama salah satu calon bupati,” ujarnya.
Temuan Bawaslu tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan KPU Jembrana. Rekomendasi Bawaslu Jembrana pada KPU Jembrana agar melakukan penelusuran.
Apabila terbukti, kewenangan KPU Jembrana untuk melakukan penggantian. “Informasi dari jajaran pengawas kecamatan, tiga oknum KPPS sudah diganti,” tegasnya.
PandeAdy Mulyawan menegaskan, penyelenggara Pilkada tingkat TPS merupakan ujung tombak penyelenggaraan, sehingga menuntut seluruh penyelenggara berintegritas dan profesional dalam menjalankan tugas.
“Sudah kami ingatkan pada jajaran penyelenggara untuk menjaga integritas dan netralitas,” ujarnya.
Komisioner KPU Jembrana I Made Widiastra mengatakan, mengenai dugaan pelanggaran oknum KPPS yang ditemukan Bawaslu Jembrana sudah ditindaklanjuti oleh jajaran Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Berdasar bukti foto, oknum KPPS tersebut mengundurkan diri dan langsung dilakukan penggantian. “Tiga orang oknum KPPS sudah diganti,” tegasnya.
Menurutnya, proses penggantian KPPS dipercepat karena waktu pemilihan sudah semakin dekat, pengganti KPPS juga harus menjalani rapid test untuk memastikan tidak terpapar virus.
Selain penggantian KPPS yang mengundurkan diri KPU Jembrana juga mengganti KPPS 32 orang dan dua orang petugas ketertiban dua orang karena hasil uji swab terkonfirmasi positif Covid-19.