NEGARA – Buntut kisruh yang terjadi saat Musda DPD Partai Golkar Jembrana, memunculkan perpecahan di tubuh partai berlambang beringin.
Mantan pengurus salah satu organisasi sayap Partai Golkar membelot mendukung bakal calon yang diusung PDIP.
Padahal, Partai Golkar yang bergabung dalam koalisi mengeluarkan rekomendasi pada bakal pasangan calon yang diusung Koalisi Jembrana Maju (KJM).
Gerbong mantan pengurus dan anggota organisasi sayap Partai Golkar yang mendukung bakal pasangan calon I Made Kembang Hartawan dan I Ketut Sugiasa,
di antaranya I Made Pradnya Alit yang sebelumnya menjadi ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Pradnya Alit pilih membelot beserta sejumlah anggotanya.
Keputusan untuk mendukung pasangan calon dari PDIP tersebut karena aspirasi dari kader tidak diakomodir saat Musda Partai Golkar Jembrana.
I Made Pradnya Alit saat dikonfirmasi membenarkan bahwa dirinya dan bersama sejumlah mantan pengurus dan anggota AMPG Jembrana memutuskan untuk mendukung bakal pasangan calon dari PDIP Jembrana.
Keputusan untuk berbeda dukungan dengan bakal calon yang diusung Partai Golkar tersebut, karena sudah tidak berada di struktur pengurus AMPG Jembrana.
“Saya mendukung atas nama pribadi, karena sudah tidak lagi di AMPG,” ujarnya. Menurutnya, setelah Musda DPD Partai Golkar Jembrana beberapa waktu lalu, struktur pengurus AMPG Jembrana juga berubah.
Sehingga, pengurus dan anggota AMPG menyatakan dukungan pada calon dari PDIP beberapa bersama gerbongnya. “Kecuali pak Widastra (mantan sekretaris AMPG),” jelasnya.
Pradnya Alit mengakui bahwa keputusan mendukung bakal calon dari PDIP tersebut salah satu dampak dari Musda Partai Golkar Jembrana yang ricuh beberapa waktu lalu.
Aspirasi dari AMPG tidak diakomodir, sehingga membuat anggota kecewa.