KEROBOKAN– Peluang tim putra SMAN 4 Denpasar (Foursma), untuk melaju ke babak Big 8 (8 besar) Honda DBL 2018 Bali Series melayang.
Sabtu kemarin (1/9), cowok Foursma yang butuh sekali kemenangan untuk menjuarai grup G gagal. Mereka harus takluk dari SMA Soverdi Tuban dengan skor 17-32.
Sebelumnya, Foursma sempat di atas angina setelah menang atas SMA Santo Yoseph Denpasar (Sanjose) dengan skor 22-19.
Meski kalah, tetapi menurut sang arsitek Henry, skuadnya sudah bermain lebih ngotot daripada saat mengalahkan Sanjose di laga perdana mereka.
“Kalau dilihat mainnya hari ini (kemarin), anak-anak mainnya lebih ngotot daripada waktu menang lawan Santo Yoseph. Kami (lawan Soverdi, red) kalah kelas,” terangnya usai pertandingan di GOR Purna Krida.
Foursma seakan kalah kelas menghadapi Komang Bagus dkk. Hal itu wajar menurut Henry. Dia mengatakan, pemain kelas X justru masih belum menemukan permainan terbaik mereka.
Pengalaman bertanding juga yang menjadi masalah utama. “Mental mereka kalah yang kelas X. Saya pikir mereka grogi juga lawan Soverdi.
Ke depannya pasti kami akan lebih baik lagi. Tahun depan, mereka semua bisa lebih matang dan kami bisa lolos delapan besar tahun depan karena kelas X sekarang sudah menunjukkan permainan yang bagus,” ucapnya.
Di kubu lawan, pelatih putra SMA Soverdi I Gusti Ngurah Teguh Putra Negara juga mengakui skuad asuhannya masih demam panggung meski mampu mengamankan dua poin dan memiliki agregat 12 poin.
Menurutnya, hal tersebut wajar karena kemarin adalah pertandingan perdana mereka dan suporter yang terus melakukan chant-chant cukup keras.
Secara teknis, mantan pemain Stadium Jakarta ini menilai game plan masih belum berjalan dengan baik.
“Overall mereka sudah berjuang. Saya minta untuk pertandingan terakhir, anak-anak harus mengurangi pelanggaran dan memperbaiki free throw mereka,” ucapnya.
Dari 15 kali percobaan free throw, hanya tiga tembakan yang masuk ke ring. Selain itu dia juga meminta agar skuadnya tidak terlalu show off meskipun di kuarter kedua hingga terakhir kemarin, mereka sudah bermain secara tim kembali.
Untuk target, dia mencanangkan bisa tembusa ke partai final setelah tahun lalu hanya sampai babak semifinal saja.
“Harus bermain lepas mereka. Yang jelas tahun ini target final,” tutupnya. Sementara tim putra SMA Thomas Aquino Badung (Santano) sukses meraih tiket ke babak Big 8 (delapan besar).
Cowok Santano menjadi juara gup E setelah menang 27-18 atas SMAN 7 Denpasar (Sisma). Sebelumnya, Santano menang atas SMAN 2 Tabanan (Bisma) dengan skor 30-28.