27.6 C
Jakarta
1 Mei 2024, 2:49 AM WIB

Latih Tanding Kontra BU Basketball, Ambisi Cetak Sejarah di PON Papua

DENPASAR – Rabu petang (2/6), jajaran pengurus KONI Bali melakukan monitoring evaluation (monev) ke beberapa cabor seperi judo dan basket.

Kebetulan, Tim Basket Putra – Putri Bali melakukan latihan bersama di GOR Ngurah Rai. Tidak perlu membahas apa yang dibicarakan jajaran pengurus KONI Bali.

Yang menarik adalah bagaimana persiapan Tim Basket Putra PON Bali untuk menatap PON XX2021, Papua.

IGN Rusta Wijaya, sang Pelatih Tim Basket Putra PON Bali memiliki tantangan besar untuk bisa membawa Winston Swenjaya dkk merebut medali dan menciptakan sejarah kembali.

Masalahnya, ada beberapa kendala yang dihadapi mereka. Yang paling utama adalah mencari lawan uji coba.

Meski beberapa kali sempat menghadapi Bali United Basketball di GOR Praja Raksaka, Kepaon, Pemogan, namun Rusta menilai uji coba tersebut masih belum cukup.

Idealnya harus ada try in dengan mengundang tim PON daerah lain. Tapi, tampaknya hal tersebut masih belum bisa terealisasi saat ini.

“Keinginan pribadi sih ada kalau untuk try out, tapi kan KONI Bali menyarankan try in. Kami masih mencari lawan.

Kemarin sempat hubungi pelatih Banten, tapi kasusnya sama dengan Bali. Mereka disarankan try in karena pandemi ini,” ujarnya.

“Solusinya ya kami sudah buat program uji coba lawan Bali United. Kebetulan Bali United sedang membuat tim B yang materi pemainnya adalah pemain muda.

Mungkin kami coba lawan tim lokal Bali juga,” tambah Rusta yang juga menjadi Asisten Pelatih Bali United Basketball tersebut.

Dari pribadinya sendiri, Rusta memiliki keinginan kuat untuk menciptakan sejarah dengan membawa Bali meraih medali seperti yang dia lakukan saat PON XV/2000, Surabaya.

“Saya mau ukir sejarah. Kemarin jadi pemain bisa berikan medali terakhir untuk Bali di basket putra, sekarang saya termotivasi untuk bawa medali lagi sebagai pelatih,” bebernya.

Selain masalah lawan latih tanding, lapangan juga menjadi kendala. Terlihat dari pantauan Jawa Pos Radar Bali, kondisi GOR Ngurah Rai sudah tidak representative untuk hanya sekadar berlatih.

Lampu penerangan di GOR Ngurah Rai sangat minim. Apalagi ditambah dengan warna hijau yang menghiasi dinding GOR. Membuat kesan gelap semakin terasa.

Lantai lapangan juga tidak rata dan bisa membahayakan pemain. “Lapangan ini tidak standar. Contohnya lampu dan panjang lapangan. Ini sih salah satu kendalanya lagi.

Saya harap kedepannya Bali punya GOR yang memenuhi standar. Mau bagaimanapun, kami harus memaksimalkan yang ada.

KONI Bali sudah berusaha maksimal, kami juga wajib memberikan kemampuan yang maksimal. Semoga berbagai proses dari sekarang bisa berjalan lancar sampai PON nanti,” tutupnya.

DENPASAR – Rabu petang (2/6), jajaran pengurus KONI Bali melakukan monitoring evaluation (monev) ke beberapa cabor seperi judo dan basket.

Kebetulan, Tim Basket Putra – Putri Bali melakukan latihan bersama di GOR Ngurah Rai. Tidak perlu membahas apa yang dibicarakan jajaran pengurus KONI Bali.

Yang menarik adalah bagaimana persiapan Tim Basket Putra PON Bali untuk menatap PON XX2021, Papua.

IGN Rusta Wijaya, sang Pelatih Tim Basket Putra PON Bali memiliki tantangan besar untuk bisa membawa Winston Swenjaya dkk merebut medali dan menciptakan sejarah kembali.

Masalahnya, ada beberapa kendala yang dihadapi mereka. Yang paling utama adalah mencari lawan uji coba.

Meski beberapa kali sempat menghadapi Bali United Basketball di GOR Praja Raksaka, Kepaon, Pemogan, namun Rusta menilai uji coba tersebut masih belum cukup.

Idealnya harus ada try in dengan mengundang tim PON daerah lain. Tapi, tampaknya hal tersebut masih belum bisa terealisasi saat ini.

“Keinginan pribadi sih ada kalau untuk try out, tapi kan KONI Bali menyarankan try in. Kami masih mencari lawan.

Kemarin sempat hubungi pelatih Banten, tapi kasusnya sama dengan Bali. Mereka disarankan try in karena pandemi ini,” ujarnya.

“Solusinya ya kami sudah buat program uji coba lawan Bali United. Kebetulan Bali United sedang membuat tim B yang materi pemainnya adalah pemain muda.

Mungkin kami coba lawan tim lokal Bali juga,” tambah Rusta yang juga menjadi Asisten Pelatih Bali United Basketball tersebut.

Dari pribadinya sendiri, Rusta memiliki keinginan kuat untuk menciptakan sejarah dengan membawa Bali meraih medali seperti yang dia lakukan saat PON XV/2000, Surabaya.

“Saya mau ukir sejarah. Kemarin jadi pemain bisa berikan medali terakhir untuk Bali di basket putra, sekarang saya termotivasi untuk bawa medali lagi sebagai pelatih,” bebernya.

Selain masalah lawan latih tanding, lapangan juga menjadi kendala. Terlihat dari pantauan Jawa Pos Radar Bali, kondisi GOR Ngurah Rai sudah tidak representative untuk hanya sekadar berlatih.

Lampu penerangan di GOR Ngurah Rai sangat minim. Apalagi ditambah dengan warna hijau yang menghiasi dinding GOR. Membuat kesan gelap semakin terasa.

Lantai lapangan juga tidak rata dan bisa membahayakan pemain. “Lapangan ini tidak standar. Contohnya lampu dan panjang lapangan. Ini sih salah satu kendalanya lagi.

Saya harap kedepannya Bali punya GOR yang memenuhi standar. Mau bagaimanapun, kami harus memaksimalkan yang ada.

KONI Bali sudah berusaha maksimal, kami juga wajib memberikan kemampuan yang maksimal. Semoga berbagai proses dari sekarang bisa berjalan lancar sampai PON nanti,” tutupnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/