25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:14 AM WIB

Turnamen Esport Kill The LAst Bali Juga Hidupkan Bisnis UMKM

DENPASAR, Radar Bali – Turnamen esport yang digelar Kill The LAst Bali, sebuah komunitas gabungan para penggila esport di Bali, berakhir klimaks. Selain pertandingan antar peserta yang seru, kegiatan ini juga membawa dampak positif bagi cafe yang menjadi tempat kegiatan. Monjali Kafe, tempat turnamen berlangsung juga mengalami lonjakan penjualan. 

Panitia acara Kill The LAst Bali Fendy Hidayat mengatakan turnamen yang berakhir pekan lalu itu telah diikuti oleh sebanyak 45 tim dengan total peserta sekitar 225 orang. Termasuk para suporternya turnamen yang diselenggarakan secara offline dan dengan protokol kesehatan (prokes) COVID 19 secara ketat ini dihadiri lebih dari 250 orang. 

“Kami bersyukur dan gembira kegiatan Kill The LAst juga menjadi berkah bagi pemilik kafe Monjali. Dengan banyaknya peserta dan suporter mereka, penjualan Cafe ini juga ikut meningkat selama pandemi. Inilah salah satu tujuan kegiatan esport Kill The LAst digelar secara offline,” kata Fendy Senin 7 Juni 2021. 

Dalam turnamen yang rutin digelar Kill The LAst Bali ini, Cafe Monjali yang berada di jalan Mahendradatta Denpasar, menyediakan menu khusus dengan harga hemat. Paket mie instan dan es teh di bandrol Rp10 ribu. Selain itu juga tersedia berbagai menu lain yang menjadi keunggulan cafe Monjali. 

“Turnamen seperti Kill The LAst ini sangat membantu penjualan kami. Di saat situasi masih serba sulit ini, kami senang penjualan bisa meningkat,” ujar Gita dari Cafe Monjali didampingi Fendy. 

Ia juga mengungkapkan, selama turnamen panitia dan para pegawai Cafe Monjali selalu mengingatkan peserta untuk disiplin menjalankan prokes COVID-19. Menurutnya kedisiplinan akan menjadi kunci bagi masyarakat Bali agar dapat segera terbebas dari pandemi ini. 

“Kami sadar bahwa pandemi ini tidak akan cepat selesai. Karena itu kami harus terus beradaptasi dengan disiplin prokes sebagai bagian dari kehidupan baru saat ini,” ujarnya. 

Koordinator Kill The LAst Bali Fransiscus Stevy mengatakan antusiasme peserta cukup tinggi dalam turnamen ini. Pertandingan esport dengan genre Mobile Legends ini dibagi dalam beberapa kategori. 

“Untuk Mytical Glory juara satu dari tim Arche Kara, juara dua Arche Pro, juara Red Grifin. Kemudian kalau untuk kategori  Mytic – legend – epic juara satu PWAR, juara dua Over Volt, dan juara tiga Poke In The Geng,” katanya.   

Sementara untuk kategori Most Valuable Player (MVP) Mytical Glory diraih Weak (Arche Kara), kemudian MVP Mytic-Legend-epic : Atmosfere (Poke In The Geng). Kemudian Best Tank Mytical Glory : Lowkey (Arche Pro), kemudian Best tank mytic – legend – epic : Justice (PWAR). Untuk Best support mytical glory:  Yuraa (Arche Kara), Best support mytic – legend – epic : Aussie breakfast (PWAR). 

“Melihat antusiasme yang cukup tinggi, Kill The LAst Bali akan menggelar turnamen lagi. Diturnamen yang akan datang kami akan pertandingkan game PUBG. Ditunggu saja waktunya,” ungkapnya. 

DENPASAR, Radar Bali – Turnamen esport yang digelar Kill The LAst Bali, sebuah komunitas gabungan para penggila esport di Bali, berakhir klimaks. Selain pertandingan antar peserta yang seru, kegiatan ini juga membawa dampak positif bagi cafe yang menjadi tempat kegiatan. Monjali Kafe, tempat turnamen berlangsung juga mengalami lonjakan penjualan. 

Panitia acara Kill The LAst Bali Fendy Hidayat mengatakan turnamen yang berakhir pekan lalu itu telah diikuti oleh sebanyak 45 tim dengan total peserta sekitar 225 orang. Termasuk para suporternya turnamen yang diselenggarakan secara offline dan dengan protokol kesehatan (prokes) COVID 19 secara ketat ini dihadiri lebih dari 250 orang. 

“Kami bersyukur dan gembira kegiatan Kill The LAst juga menjadi berkah bagi pemilik kafe Monjali. Dengan banyaknya peserta dan suporter mereka, penjualan Cafe ini juga ikut meningkat selama pandemi. Inilah salah satu tujuan kegiatan esport Kill The LAst digelar secara offline,” kata Fendy Senin 7 Juni 2021. 

Dalam turnamen yang rutin digelar Kill The LAst Bali ini, Cafe Monjali yang berada di jalan Mahendradatta Denpasar, menyediakan menu khusus dengan harga hemat. Paket mie instan dan es teh di bandrol Rp10 ribu. Selain itu juga tersedia berbagai menu lain yang menjadi keunggulan cafe Monjali. 

“Turnamen seperti Kill The LAst ini sangat membantu penjualan kami. Di saat situasi masih serba sulit ini, kami senang penjualan bisa meningkat,” ujar Gita dari Cafe Monjali didampingi Fendy. 

Ia juga mengungkapkan, selama turnamen panitia dan para pegawai Cafe Monjali selalu mengingatkan peserta untuk disiplin menjalankan prokes COVID-19. Menurutnya kedisiplinan akan menjadi kunci bagi masyarakat Bali agar dapat segera terbebas dari pandemi ini. 

“Kami sadar bahwa pandemi ini tidak akan cepat selesai. Karena itu kami harus terus beradaptasi dengan disiplin prokes sebagai bagian dari kehidupan baru saat ini,” ujarnya. 

Koordinator Kill The LAst Bali Fransiscus Stevy mengatakan antusiasme peserta cukup tinggi dalam turnamen ini. Pertandingan esport dengan genre Mobile Legends ini dibagi dalam beberapa kategori. 

“Untuk Mytical Glory juara satu dari tim Arche Kara, juara dua Arche Pro, juara Red Grifin. Kemudian kalau untuk kategori  Mytic – legend – epic juara satu PWAR, juara dua Over Volt, dan juara tiga Poke In The Geng,” katanya.   

Sementara untuk kategori Most Valuable Player (MVP) Mytical Glory diraih Weak (Arche Kara), kemudian MVP Mytic-Legend-epic : Atmosfere (Poke In The Geng). Kemudian Best Tank Mytical Glory : Lowkey (Arche Pro), kemudian Best tank mytic – legend – epic : Justice (PWAR). Untuk Best support mytical glory:  Yuraa (Arche Kara), Best support mytic – legend – epic : Aussie breakfast (PWAR). 

“Melihat antusiasme yang cukup tinggi, Kill The LAst Bali akan menggelar turnamen lagi. Diturnamen yang akan datang kami akan pertandingkan game PUBG. Ditunggu saja waktunya,” ungkapnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/