28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:33 AM WIB

Peserta Meninggal, Panitia MBM Sebut Telah Berikan Pertolongan Pertama

GIANYAR – Insiden mewarnai ajang lari yang dihelat Maybank Bali Marathon (MBM) 2018 Minggu (9/9) pagi.

Pelari kategori 10 kilometer, Denny Handoyono, 50, meninggal dunia menjelang garis finish di Bali Safari and Marine Park. Empat pelari lainnya juga sempat dilarikan ke RS Kasih Ibu Saba.

Atas musibah ini, panitia dan organizer Maybank Bali Marathon 2018 langsung memberikan press statement.

Pertama adalah menyampaikan rasa simpati dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya peserta lari kategori 10K dengan nama Denny Handoyono Bib no. 90886.

Panitia Penyelenggara Maybank Bali Marathon (MBM) 2018 melalui unit medis telah memberikan pertolongan pertama segera setelah dilaporkan dan membawa

Denny Handoyono ke rumah sakit dengan ambulans untuk mendapatkan penangananan sebagaimana standar dan prosedur penyelamatan yang berlaku.

Namun yang pasti, hingga saat statement ini diturunkan, Panitia MBM 2018 belum menerima keterangan resmi dari PMI maupun pihak Rumah Sakit Kasih Ibu Saba, Gianyar atas penyebab pasti meninggalnya peserta lari, Denny Handoyono.

Panitia MBM 2018 dalam hal ini juga telah bekerja sama dengan Allianz, selaku partner asuransi resmi lomba dan telah berkoordinasi dengan

Allianz untuk member perlindungan serta pertanggungan asuransi sebagaimana telah tersedia bagi setiap peserta lomba MBM 2018.

Press statemen ini sendiri disampaikan Esti Nugraheni, Head Corporate Communications MBM 2018.

Sebelumnya, Direktur RS Kasih Ibu Saba dr. Gede Ngurah Buana, pelari Denny Handoyono ini sempat ditangani oleh Palang Merah Indonesia (PMI) yang berjaga menjelang garis finish sekitar pukul 07.30.

“Kurang lebih 100 meter menjelang finish, sempat ditangani oleh PMI. Dilakukan penanganan awal,” ujar dr. Ngurah Buana.

Kemudian, karena kondisinya tidak membaik, maka PMI membawa Denny ke RS Kasih Ibu Saba. Rumah sakit tersebut posisinya paling dekat dengan lokasi kejadian.

“Sampai di rumah sakit, kemudian sudah dalam kondisi nadi tidak teraba, tidak ada nafas. Tetap tim medis melakukan resusitasi pompa jantung 30 menit dan kasih masuk obat-obatan,” jelas dr. Buana.

Akan tetapi, tidak ada tanda perubahan pada diri korban. “Tetap tidak ada denyut nadi. Kondisi meninggal. Bisa dibilang, datangnya ke rumah sakit sudah meninggal,” jelasnya.

 

 

GIANYAR – Insiden mewarnai ajang lari yang dihelat Maybank Bali Marathon (MBM) 2018 Minggu (9/9) pagi.

Pelari kategori 10 kilometer, Denny Handoyono, 50, meninggal dunia menjelang garis finish di Bali Safari and Marine Park. Empat pelari lainnya juga sempat dilarikan ke RS Kasih Ibu Saba.

Atas musibah ini, panitia dan organizer Maybank Bali Marathon 2018 langsung memberikan press statement.

Pertama adalah menyampaikan rasa simpati dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya peserta lari kategori 10K dengan nama Denny Handoyono Bib no. 90886.

Panitia Penyelenggara Maybank Bali Marathon (MBM) 2018 melalui unit medis telah memberikan pertolongan pertama segera setelah dilaporkan dan membawa

Denny Handoyono ke rumah sakit dengan ambulans untuk mendapatkan penangananan sebagaimana standar dan prosedur penyelamatan yang berlaku.

Namun yang pasti, hingga saat statement ini diturunkan, Panitia MBM 2018 belum menerima keterangan resmi dari PMI maupun pihak Rumah Sakit Kasih Ibu Saba, Gianyar atas penyebab pasti meninggalnya peserta lari, Denny Handoyono.

Panitia MBM 2018 dalam hal ini juga telah bekerja sama dengan Allianz, selaku partner asuransi resmi lomba dan telah berkoordinasi dengan

Allianz untuk member perlindungan serta pertanggungan asuransi sebagaimana telah tersedia bagi setiap peserta lomba MBM 2018.

Press statemen ini sendiri disampaikan Esti Nugraheni, Head Corporate Communications MBM 2018.

Sebelumnya, Direktur RS Kasih Ibu Saba dr. Gede Ngurah Buana, pelari Denny Handoyono ini sempat ditangani oleh Palang Merah Indonesia (PMI) yang berjaga menjelang garis finish sekitar pukul 07.30.

“Kurang lebih 100 meter menjelang finish, sempat ditangani oleh PMI. Dilakukan penanganan awal,” ujar dr. Ngurah Buana.

Kemudian, karena kondisinya tidak membaik, maka PMI membawa Denny ke RS Kasih Ibu Saba. Rumah sakit tersebut posisinya paling dekat dengan lokasi kejadian.

“Sampai di rumah sakit, kemudian sudah dalam kondisi nadi tidak teraba, tidak ada nafas. Tetap tim medis melakukan resusitasi pompa jantung 30 menit dan kasih masuk obat-obatan,” jelas dr. Buana.

Akan tetapi, tidak ada tanda perubahan pada diri korban. “Tetap tidak ada denyut nadi. Kondisi meninggal. Bisa dibilang, datangnya ke rumah sakit sudah meninggal,” jelasnya.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/