27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:07 AM WIB

Wajib Memang, Serdadu Tridatu!

DENPASAR– Seluruh pendukung Bali United sangat berharap jika Persib Bandung gagal menang menghadapi Madura United. Namun nyatanya, mereka masih tetap menempel ketat Serdadu Tridatu setelah meraih kemenangan 2-3 di pekan ke-31 Liga 1 2021/2022 di Stadion Ngurah Rai, Minggu malam (13/3).

 

Sekarang kedua tim sama-sama mengumpulkan 66 poin. Bali United sendiri mau tidak mau harus menentukan nasibnya sendiri untuk bisa mempertahankan gelar juara. Kemenangan adalah hal wajib saat menghadapi Arema FC di Stadion Ngurah Rai, Selasa petang besok.

 

Bali United jelas tidak boleh lengah meskipun Singo Edan sudah menelan tiga kekalahan dalam empat pertandingan terakhir. Ambisi Arema tentu masih besar untuk menang meskipun peluang juara semakin menipis setelah rentetan hasil minor.

 

Menghadapi Bali United, Arema FC tidak akan diperkuat oleh Jayus Hariono. Sebaliknya Bali United juga tanpa Eber Bessa.

 

Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco sendiri tidak terlalu memusingkan siapa pemain Arema yang absen atau siapa yang siap bermain sejak menit pertama. “Saya pikir Arema banyak pemain bagus. Kekuatan mereka perlu diwaspadai,” ucapnya. Ada kemungkinan Sandi Sute yang merupakan mantan anak asuhnya di Persija Jakarta yang dimainkan.

 

Ditanya soal hal tersebut, Teco enggan menjawab. “Lebih bagus tanya ke pelatih Arema,” bebernya. Nah, Eber juga absen. Perlu diketahui ketika Eber absen, permainan Bali United sedikit kurang bertaji. Hal tersebut terlihat saat menghadapi PSS Sleman. Meskipun menang tipis 1-0, namun permainan Serdadu kurang berkembang.

 

Tapi Teco mengaku sudah memiliki tiga atau empat pemain yang siap menggantikan Eber Bessa sebagai gelandang serang. Salah satunya adalah Stefano Lilipaly. Selain itu masih ada Sidik Saimima, Fadil Sausu, hingga Rizky Pellu.

 

Tapi Fano saat berperan sebagai gelandang serang menghadapi PSS, sedikit kesulitan. “Kami punya tiga atau empat pemain yang bisa ganti Eber Bessa termasuk Fano,” jelasnya. Bermain di rumah sendiri, jelas sebuah keuntungan untuk Bali United.

 

Namun ada faktor lain yang juga menjadi salah satu pertimbangan mengapa Bali United bisa saja menang kontra Singo Edan. Hal tersebut adalah strategi Pelatih Arema Eduardo Almeida. Strategi Almeida kerap tidak berjalan, terutama skema pergantianpemain.

 

Pemain pengganti dianggap tampil angin-angin dan tidak bisa mengubah situasi di lapangan. Berbeda dengan Bali United. Jika Ilija Spasojevic stagnan misalnya, masih ada Lerby Eliandry yang bisa menjadi super sub mematikan. Pun dengan barisan penyerang sayap.

 

Masih ada M. Rahmat atau Irfan Jaya yang kerap menjadi pemecah kebuntuan Serdadu Tridatu. Saat sesi konferensi pers daring Senin kemarin (14/3), Pelatih Arema FC Eduardo Almeida mengaku memiliki persiapan yang sama seperti pertandingan-pertandingan yang dijalani.

 

Yang jelas, dia sudah tahu bagaimana kekuatan Bali United tanpa mau menilai pemain satu per satu. “Kami sudah tahu betul kekuatan lawan. Kami mencoba untuk mencari titik lemah mereka. Persiapan kami juga seperti biasanya. Kami mencoba untuk meraih hasil yang terbaik,” ucapnya.

 

Yang dia tahu, Bali United sekarang berbeda dari Bali United di putaran pertama. Ini yang harus diwaspadai olehnya. “Bali banyak perubahan. Jadi kami harus melakukan persiapan matang. Hasil di putaran pertama tidak kami lihat. Yang sudah terjadi, biarlah terjadi,” tegasnya.

 

Tapi disisi lain Dedik Setiawan sepertinya sudah angkat bendera putih tanda menyerah dalam perburuan gelar juara. Hal ini terlihat dari pernyataanya di sesi konferensi pers daring. “Kami tidak terlalu memikirkan juara karena pekan lalu kalah. Kami akan bermain lepas tanpa beban untuk dapat tiga poin,” tutupnya.  

DENPASAR– Seluruh pendukung Bali United sangat berharap jika Persib Bandung gagal menang menghadapi Madura United. Namun nyatanya, mereka masih tetap menempel ketat Serdadu Tridatu setelah meraih kemenangan 2-3 di pekan ke-31 Liga 1 2021/2022 di Stadion Ngurah Rai, Minggu malam (13/3).

 

Sekarang kedua tim sama-sama mengumpulkan 66 poin. Bali United sendiri mau tidak mau harus menentukan nasibnya sendiri untuk bisa mempertahankan gelar juara. Kemenangan adalah hal wajib saat menghadapi Arema FC di Stadion Ngurah Rai, Selasa petang besok.

 

Bali United jelas tidak boleh lengah meskipun Singo Edan sudah menelan tiga kekalahan dalam empat pertandingan terakhir. Ambisi Arema tentu masih besar untuk menang meskipun peluang juara semakin menipis setelah rentetan hasil minor.

 

Menghadapi Bali United, Arema FC tidak akan diperkuat oleh Jayus Hariono. Sebaliknya Bali United juga tanpa Eber Bessa.

 

Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco sendiri tidak terlalu memusingkan siapa pemain Arema yang absen atau siapa yang siap bermain sejak menit pertama. “Saya pikir Arema banyak pemain bagus. Kekuatan mereka perlu diwaspadai,” ucapnya. Ada kemungkinan Sandi Sute yang merupakan mantan anak asuhnya di Persija Jakarta yang dimainkan.

 

Ditanya soal hal tersebut, Teco enggan menjawab. “Lebih bagus tanya ke pelatih Arema,” bebernya. Nah, Eber juga absen. Perlu diketahui ketika Eber absen, permainan Bali United sedikit kurang bertaji. Hal tersebut terlihat saat menghadapi PSS Sleman. Meskipun menang tipis 1-0, namun permainan Serdadu kurang berkembang.

 

Tapi Teco mengaku sudah memiliki tiga atau empat pemain yang siap menggantikan Eber Bessa sebagai gelandang serang. Salah satunya adalah Stefano Lilipaly. Selain itu masih ada Sidik Saimima, Fadil Sausu, hingga Rizky Pellu.

 

Tapi Fano saat berperan sebagai gelandang serang menghadapi PSS, sedikit kesulitan. “Kami punya tiga atau empat pemain yang bisa ganti Eber Bessa termasuk Fano,” jelasnya. Bermain di rumah sendiri, jelas sebuah keuntungan untuk Bali United.

 

Namun ada faktor lain yang juga menjadi salah satu pertimbangan mengapa Bali United bisa saja menang kontra Singo Edan. Hal tersebut adalah strategi Pelatih Arema Eduardo Almeida. Strategi Almeida kerap tidak berjalan, terutama skema pergantianpemain.

 

Pemain pengganti dianggap tampil angin-angin dan tidak bisa mengubah situasi di lapangan. Berbeda dengan Bali United. Jika Ilija Spasojevic stagnan misalnya, masih ada Lerby Eliandry yang bisa menjadi super sub mematikan. Pun dengan barisan penyerang sayap.

 

Masih ada M. Rahmat atau Irfan Jaya yang kerap menjadi pemecah kebuntuan Serdadu Tridatu. Saat sesi konferensi pers daring Senin kemarin (14/3), Pelatih Arema FC Eduardo Almeida mengaku memiliki persiapan yang sama seperti pertandingan-pertandingan yang dijalani.

 

Yang jelas, dia sudah tahu bagaimana kekuatan Bali United tanpa mau menilai pemain satu per satu. “Kami sudah tahu betul kekuatan lawan. Kami mencoba untuk mencari titik lemah mereka. Persiapan kami juga seperti biasanya. Kami mencoba untuk meraih hasil yang terbaik,” ucapnya.

 

Yang dia tahu, Bali United sekarang berbeda dari Bali United di putaran pertama. Ini yang harus diwaspadai olehnya. “Bali banyak perubahan. Jadi kami harus melakukan persiapan matang. Hasil di putaran pertama tidak kami lihat. Yang sudah terjadi, biarlah terjadi,” tegasnya.

 

Tapi disisi lain Dedik Setiawan sepertinya sudah angkat bendera putih tanda menyerah dalam perburuan gelar juara. Hal ini terlihat dari pernyataanya di sesi konferensi pers daring. “Kami tidak terlalu memikirkan juara karena pekan lalu kalah. Kami akan bermain lepas tanpa beban untuk dapat tiga poin,” tutupnya.  

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/