DENPASAR – Lintasan panjat tebing di area parkir GOR Lila Bhuana yang sudah lama mangkrak dan tidak digunakan, sebentar lagi bakal rampung.
Hingga saat ini, pengerjaan lintasan terus dilakukan oleh Pengprov FPTI Bali. Lintasan panjat tebing ini rencananya akan menggunakan model baru yaitu menggunakan model volume.
Menurut Wakil Ketua II FPTI Bali Suhardi Eka Prasetya, pengerjaan tersebut dilakukan pagi hingga malam hari agar rampung sesuai jadwal.
“Target kami untuk pembuatan volume tersebut rampung sebelum Pelatda Panjat Tebing. Setidaknya bisa selesai pada minggu keempat bulan ini atau minggu pertama bulan Januari,” ujar Eka Prasetya.
Nantinya, bentuk lintasan bermacam-macam. Ada yang berbentuk setengah bulat, segi empat, hexagonal, segi tiga,
segi empat, dan bentuk lainnya karena menurut Suhardi, bentuk lintasan yang ada sekarang tidak lagi menggunakn bentuk relief.
Bentuk volume inilah yang menjadi lintasan resmi di PON XX/2020, Papua. “Bahkan di Pra-PON sudah menggunakan bentuk volume seperti yang dilakukan di kejuaraan dunia dan SEA Games 2019 di Filipina,” ujarnya.
Untuk itulah tuan rumah Pra-PON, Yogyakarta cukup diuntungkan saat itu karena bisa mencoba lebih dulu lintasan berbentuk volume.
Apalagi Timnas Panjat Tebing SEA Games 2019 berlatih di Yogyakarta. “Meskipun tidak sama persis, tetapi kami mencoba membuatnya semirip mungkin,” ucapnya.
Mengenai bahan yang dipakai untuk membuat lintasan, Suhardi mengaku memakai bahan dengan biaya yang relative terjangkau untuk Pengprov FPTI Bali.
Untuk saat ini, bahan utama pembuatan lintasan masih menggunakan triplek. “Sementara kami menggunakan bahan triplek yang kami buat sedemikian rupa.
Sebab kalau menggunakan bahan asli, tentu sangat mahal. Jadi sementara waktu, kami pakai triplek dulu.
Yang penting kan masih bisa berlatih dengan kondisi yang tidak jauh berbeda dari lintasan Pra-PON dan PON nanti,” tuturnya.