DENPASAR – Pada 21 Juli mendatang, Tim Tarung Drajat PON Jateng akan melakukan try out ke Pulau Dewata.
Para petarung Jateng akan menjajal kemampuan para petarung Tim Tarung Drajat PON Bali. Selang satu bulan setelah Jateng ke Bali, giliran Tim Tarung Drajat PON Jawa Barat yang menjajal kemampuan petarung Bali.
Hal ini diungkapkan Sekum Pengprov Kodrat Bali AA Bagus Tri Candra Arka. Menurutnya, kedatangan petarung dari provinsi lainnya, tentu memberikan hal positif untuk para petarung Bali.
Apalagi Tarung Drajat dipastikan bisa melaksanakan usulan dari KONI Bali yang fokus untuk melakukan try in.
“Sangat bagus kami bisa try in dengan Jateng dan Jabar. Kami juga bisa melihat dan melakukan evaluasi terkait teknik dan fisik serta mental para petarung PON Bali.
Apalagi khusus Jabar, mereka datang dengan petarung-petarung yang meraih medali di Pra-PON Tarung Drajat beberapa waktu lalu,” ucap AA Bagus Tri Candra Arka.
“Petarung-petarung dari Jabar juga sudah masuk dalam entry by name di PON XX/2021, Papua,” tambah pria yang akrab disapa Gung Cok tersebut.
Selain melakukan evaluasi dan memantau perkembangan para petarung PON Bali, Gung Cok menjelaskan try in dilakukan untuk melihat apakah para petarung bisa memahami dan mengembangkan teknik yang diberikan pelatih.
“Soal bagaimanapun teknik petarung, tentu sama saja. Hanya memang tidak semua bisa mengemas dan mengembangkan teknik itu sesuai dengan ritme, inovasi,
dan improvisasi terkait pukulan dan teknik tendangan. Itu yang nanti akan dicermati dan dilakukan pembenahan oleh para pelatih tarung derajat PON Bali,” tambahnya.
Lantas apa kelebihan dari Jabar menurut Gung Cok? Dia menjelaskan, jika kelebihan Jabar adalah memiliki kepercayaan diri tinggi karena merupakan daerah kelahiran cabor itu.
“Tapi nyataya kami lebih unggul di nomor tarung. Kalau Jabar unggul di seni gerak dan tak pernah lepas meraih medali emas mulai PON 2008 silam,” tutupnya.