34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 14:12 PM WIB

Bali Terbanyak Beli Hak Siar Liga Champions, Indonesia Paling Mahal

KUTA – Tampaknya Bali masih menjadi primadona bagi masyarakat luas. Tidak terkecuali bagi pembeli lisensi siaran Piala Dunia 2018.

Sekarang, hak siar untuk Liga Champions Eropa sudah mulai menyasar Indonesia termasuk Bali. Sejauh ini tercatat ada sekitar 80 persen pengelola tempat publik yang mendaftar untuk membeli hak siar Liga Champions Eropa musim ini.

“Itu catatan kami sampai saat ini. Mereka memang sudah melakukan registrasi untuk menyiarkan langsung Liga Champions kepada PT Pesta Bola sebagai pemegang lisensi

di bawah PT Futbal Momentum Asia sebagai pemegang lisensi tunggal Liga Champions,” terang Presiden Direktur PT Pesta Bola Indonesia Pongky Rivawanto di Hard Rock Cafe Bali kemarin.

Pongky menambahkan, Bali menjadi pasang pasar yang besar karena selama perhelatan Piala Dunia 2018, Russia, banyak warga negara asing yang memang sengaja untuk menggelar nonton bareng di sejumlah hotel, restoran, atau cafe.

Yang menarik juga adalah jika harga lisensi untuk menayangkan Piala Dunia di tujuh negara Asia Tenggara digabungkan

menjadi satu seperti Thailand, Vietnam, Filipina, dan Kamboja, maka harga hak suaranya tidak lebih mahal daripada di Indonesia.

“Karena di Indonesia banyak penggemarnya, untuk izin siaran langsung di Indonesia biayanya cukup mahal. Bahkan biaya itu sebanding dengan hak siar di tujuh negara Asia Tenggara jika digabungkan,” bebernya.
Demi mengantisipasi jangan sampai ada pelanggaran terkait nonton bareng di tempat komersial tersebut, pihaknya terus melakukan sosialisasi terus menerus ke pihak-pihak terkait terutama pihak pariwisata juga di dalamnya.

Di sisi lain Senior Sales Manager Total Sport Blast (TSB) Rizal Rahmat menambahkan, pihak Pesta Bola juga sudah memiliki channel tersendiri untuk menayangkan semua pertandingan LCA 2018/2019.

Bukan hanya LCA, tetapi ada beberapa kompetisi elit Eropa dan Asia termasuk kejuaraan bulutangkis dunia.
“TSB sendiri memiliki potensinya sendiri  dan ada empat channel yang bisa disaksikan di beberapa provider televisi berlangganan.

Inilah kelebihan kami, dan kami berharap dengan adanya semua ini, maka pihak yang bakal menggunakan siaran langsung kami terutama pihak komersial, bisa melakukan registrasi tersebut ke pihak kami di Bali,” tuturnya. 

KUTA – Tampaknya Bali masih menjadi primadona bagi masyarakat luas. Tidak terkecuali bagi pembeli lisensi siaran Piala Dunia 2018.

Sekarang, hak siar untuk Liga Champions Eropa sudah mulai menyasar Indonesia termasuk Bali. Sejauh ini tercatat ada sekitar 80 persen pengelola tempat publik yang mendaftar untuk membeli hak siar Liga Champions Eropa musim ini.

“Itu catatan kami sampai saat ini. Mereka memang sudah melakukan registrasi untuk menyiarkan langsung Liga Champions kepada PT Pesta Bola sebagai pemegang lisensi

di bawah PT Futbal Momentum Asia sebagai pemegang lisensi tunggal Liga Champions,” terang Presiden Direktur PT Pesta Bola Indonesia Pongky Rivawanto di Hard Rock Cafe Bali kemarin.

Pongky menambahkan, Bali menjadi pasang pasar yang besar karena selama perhelatan Piala Dunia 2018, Russia, banyak warga negara asing yang memang sengaja untuk menggelar nonton bareng di sejumlah hotel, restoran, atau cafe.

Yang menarik juga adalah jika harga lisensi untuk menayangkan Piala Dunia di tujuh negara Asia Tenggara digabungkan

menjadi satu seperti Thailand, Vietnam, Filipina, dan Kamboja, maka harga hak suaranya tidak lebih mahal daripada di Indonesia.

“Karena di Indonesia banyak penggemarnya, untuk izin siaran langsung di Indonesia biayanya cukup mahal. Bahkan biaya itu sebanding dengan hak siar di tujuh negara Asia Tenggara jika digabungkan,” bebernya.
Demi mengantisipasi jangan sampai ada pelanggaran terkait nonton bareng di tempat komersial tersebut, pihaknya terus melakukan sosialisasi terus menerus ke pihak-pihak terkait terutama pihak pariwisata juga di dalamnya.

Di sisi lain Senior Sales Manager Total Sport Blast (TSB) Rizal Rahmat menambahkan, pihak Pesta Bola juga sudah memiliki channel tersendiri untuk menayangkan semua pertandingan LCA 2018/2019.

Bukan hanya LCA, tetapi ada beberapa kompetisi elit Eropa dan Asia termasuk kejuaraan bulutangkis dunia.
“TSB sendiri memiliki potensinya sendiri  dan ada empat channel yang bisa disaksikan di beberapa provider televisi berlangganan.

Inilah kelebihan kami, dan kami berharap dengan adanya semua ini, maka pihak yang bakal menggunakan siaran langsung kami terutama pihak komersial, bisa melakukan registrasi tersebut ke pihak kami di Bali,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/