31.3 C
Jakarta
19 November 2024, 20:43 PM WIB

5-6 Juni Tes Fisik Tahap III, KONI Minta Genjot Hingga 80 Persen

DENPASAR – Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi sempat mengatakan tes fisik tahap III harus dilaksanakan paling lambat akhir Mei ini.

Namun, keinginan tersebut urung terlaksana karena sesuatu dan lain hal. Sebagai gantinya, akhir bulan ini tepatnya pada 28 Mei, KONI Bali melakukan program untuk diberikan kepada 29 cabor yang lolos ke PON XX/2021, Papua.

“Kami lakukan pre performance evaluation terlebih dahulu sebelum tes fisik tahap III. Evaluasi ini kami lakukan untuk melihat hasil dari tes fisik tahap I dan II.

Pelatih harus tahu apa yang menjadi kekuatan atlet mereka agar bisa diperbaiki saat tes fisik tahap III nanti.

Pelatih harus tahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisi atlet mereka,” jelas Waketum KONI Bali Maryoto Subekti saat diwawancarai di KONI Bali kemarin.

Untuk tes fisik sendiri akan dilakukan pada 5-6 Juni mendatang di GOR Lila Bhuana. Berdasar data yang diperoleh, hanya sekitar 48,7 persen dari 248 atlet saja yang kondisi fisiknya memenuhi standar penilaian.

Data ini diperoleh saat tes fisik tahap II diakhir tahun lalu. Yang jelas lanjut Maryoto dan diamini oleh Binpres KONI Bali Nyoman Yamadhiputra, kondisi fisik atlet penghuni Pelatda PON Bali harus bisa lebih baik sebelum sentralisasi.

Rencananya sentralisasi maksimal dilakukan tiga bulan sebelum keberangkatan ke Papua. “Akhir Juli atau awal Agustus sudah harus dilakukan sentralisasi,” ujarnya.

Sementara itu Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi yang diwawancarai terpisah kemarin tegas mengatakan bahwa seluruh wajib memiliki hasil tes fisik yang lebih baik dari dua tes fisik sebelumnya.

Bahkan persentase sudah ditentukan Suwandi. “75 atau 80 persen. Itu target target atlet yang memenuhi standar saat tes fisik tahap III.

Waktu tersisa tiga bulan lagi dan sudah tidak waktu,” ujarnya. Untuk tes fisik terakhir, direncanakan digelar pada Juli atau Agustus. 

DENPASAR – Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi sempat mengatakan tes fisik tahap III harus dilaksanakan paling lambat akhir Mei ini.

Namun, keinginan tersebut urung terlaksana karena sesuatu dan lain hal. Sebagai gantinya, akhir bulan ini tepatnya pada 28 Mei, KONI Bali melakukan program untuk diberikan kepada 29 cabor yang lolos ke PON XX/2021, Papua.

“Kami lakukan pre performance evaluation terlebih dahulu sebelum tes fisik tahap III. Evaluasi ini kami lakukan untuk melihat hasil dari tes fisik tahap I dan II.

Pelatih harus tahu apa yang menjadi kekuatan atlet mereka agar bisa diperbaiki saat tes fisik tahap III nanti.

Pelatih harus tahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisi atlet mereka,” jelas Waketum KONI Bali Maryoto Subekti saat diwawancarai di KONI Bali kemarin.

Untuk tes fisik sendiri akan dilakukan pada 5-6 Juni mendatang di GOR Lila Bhuana. Berdasar data yang diperoleh, hanya sekitar 48,7 persen dari 248 atlet saja yang kondisi fisiknya memenuhi standar penilaian.

Data ini diperoleh saat tes fisik tahap II diakhir tahun lalu. Yang jelas lanjut Maryoto dan diamini oleh Binpres KONI Bali Nyoman Yamadhiputra, kondisi fisik atlet penghuni Pelatda PON Bali harus bisa lebih baik sebelum sentralisasi.

Rencananya sentralisasi maksimal dilakukan tiga bulan sebelum keberangkatan ke Papua. “Akhir Juli atau awal Agustus sudah harus dilakukan sentralisasi,” ujarnya.

Sementara itu Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi yang diwawancarai terpisah kemarin tegas mengatakan bahwa seluruh wajib memiliki hasil tes fisik yang lebih baik dari dua tes fisik sebelumnya.

Bahkan persentase sudah ditentukan Suwandi. “75 atau 80 persen. Itu target target atlet yang memenuhi standar saat tes fisik tahap III.

Waktu tersisa tiga bulan lagi dan sudah tidak waktu,” ujarnya. Untuk tes fisik terakhir, direncanakan digelar pada Juli atau Agustus. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/