DENPASAR – Pemprov Bali sudah mengumumkan jika akan melakukan realokasi APBD 2020 penanganan pagebluk Covid-19 sebesar Rp 756 miliar.
Realokasi tersebut didapatkan melalui penyisiran anggaran dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan dana desa adat.
Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace sempat mengatakan jika dana sebesar itu akan dialokasikan untuk penanganan di bidang kesehatan, pemulihan ekonomi, serta jaring pengaman sosial.
Dengan adanya kepastian tersebut, anggaran untuk KONI Bali menjadi tanda tanya. Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi beberapa waktu lalu sempat mengatakan jika belum ada alokasi anggaran kepada induk olahraga di Bali itu dari Pemprov Bali.
Suwandi juga tidak tahu apakah akan ada rasionalisasi anggaran yang diterima atau tidak. Hal ini bisa juga berdampak kepada KONI yang ada di sembilan kabupaten/kota di Bali.
Namun dari beberapa penuturan petinggi KONI daerah seperti Denpasar, Gianyar, Buleleng, Tabanan, hingga Klungkung, mereka semua tidak mempermasalahkan jika anggaran tahun ini dirasionalisasi.
Seperti penuturan Ketua KONI Tabanan Dewa Gede Ary Wirawan. Saat diwawancarai kemarin, dia mengatakan jika anggaran yang diterima oleh KONI Tabanan tahun ini masih sesuai yakni sebesar Rp 8,4 miliar.
Jika ada rasionalisasi, pihaknya akan melakukan perubahan. “Kami sekarang ini mengikuti pemerintah saja. Toh pengeluaran kami apa adanya sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.
Pengeluaran tahun ini tidak terlalu besar karena tidak ada try out atau kegiatan olahraga apapun hingga saat ini. Jika ada kelebihan anggaran, kami akan kembalikan ke Pemkab Tabanan,” ucapnya.
KONI Denpasar juga setali tiga uang dengan KONI Tabanan. Humas KONI Denpasar Dewa Gede Rai yang dikonfirmasi terpisah menjelaskan jika Pemkot Denpasar belum membahas masalah rasionalisasi anggaran kepada KONI Denpasar.
Sama dengan Ary Wirawan, Dewa Rai mengaku jika KONI Denpasar akan menunggu perintah dan keputusan yang dibuat pemerintah.
“Saya kira tidak ada masalah dan tiak berat juga. Sekarang ini kan kondisinya berbeda dan yang paling penting adalah bagaimana caranya untuk
memutus penyebaran Covid-19. Yang penting semua sehat dan situasi kembali seperti semula. Setelah itu, baru membahas prestasi di olahraga,” tutupnya.