GIANYAR – Keroncong adalah warisan musik nusantara yang hingga kini tetap hidup. Bali salah satu menjadi daerah yang geliat musik keroncongnya cukup pesat.
Terbukti di beberapa even kawinan dan acara-acara penting serta kafe-kafe kawasan Kuta kerap menyajikan orkes keroncong untuk menghibur para pengunjung.
Salah satunya orkes keronncong Raos Seni yang sudah terbentuk sejak sepuluh tahun lalu. Ambar Sulistyo Kristian, vokalis Orkes Raos Seni mengungkapkan, geliat musik keroncong di Bali cukup banyak.
Kata dia ada beberapa orkes keroncong yang lahir dan tumbuh di Bali. “Bertahan sampai sekarang. Untuk job lumayan sering.
Bahkan, kami sendiri kerap ditawari untuk tampil reguler, cuma para personel lain tidak bisa akhirnya hanya menyanggupi even lepas saja,” katanya.
Geliat musik keroncong di Bali terlihat dari para penikmatnya yang saat ini tidak hanya datang dari kalangan tua. Namun kalangan muda juga mulai menyukai musik keroncong.
Ini terbukti dari beberapa even yang kerap diterima justru datang dari acara muda mudi di Bali.
“Segmennya sudah menyeluruh semua kalangan. Yang dulunya hanya disukai sebagai musik nostalgia kini mejadi umum,” bebernya.
Ini tidak terlepas dari pembawaan lagu-lagu musik keroncong yang dikemas lebih kekinian. Yakni meng-cover lagu-lagu musisi pop nasional yang tengah tren dibawakan dalam gaya keroncong yang mengalun mendayu dengan rasa yang renyah.
“Lagu-lagu yang kami bawakan tidak hanya dari kalangan musisi terdahulu. Tapi juga dari lagu-lagu musisi yang tengah ngetren. Ini salah satu alasan mengapa musik keroncong semakin diterima di lintas generasi,” tandasnya.