31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 10:39 AM WIB

KONI Bali Pastikan Coret Atlet Peringkat Enam Keatas di PON Papua

DENPASAR – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali akhirnya membeber kuota altet kontingen Bali di ajang Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX/2020 Papua.

 

Seperti disampaikan Ketua KONI Bali I Ketut Suandi di sela Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Bali di Hotel Nikki, Denpasar Jumat (22/2).

 

 Saat RAT, Suwandi menjelaskan jika KONI Bali akhirnya memutuskan untuk membatasi atlet kontingen yang nantinya akan diberangkatkan di PON XX Papua.

 

Adapun batasan KONI, kata Suwandi, meski atlet yang telah dinyatakan lolos dan mendapat tiket ke PON tak serta merta bisa diberangkatkan.

 

Mereka yang diberangkatkan hanya atlet peraih peringkat pertama dan ketiga di Pra PON. Sedangkan atlet yang meraih peringkat empat dan lima masih dipertimbangkan dan atlet peraih peringkat enam ke atas dipastikan  akan dicoret alias tidak akan diberangkatkan ke PON.

 

”Ini adalah imbas dari pemangkasan kuota atlet dari PB PON dan KONI Bali yang difokuskan untuk meraih medali emas. Kami siap dengan keputusan ini apapun risikonya,”terangnya.

 

Sehingga dengan adanya keputusan itu, pihaknya mewarning bagi atlet PON usahakan lolos peringkat pertama sampai ketiga untuk dikirim ke PON Papua.

 

“Sekali lagi karena untuk peringkat empat hingga kelima kami harus memperhitungkannya lagi,” ujar Suwandi

 

Lebih anjut, Suwandi menambahkan, di PON Papua nanti kuota semua kontingen hanya 7.100 orang dari seluruh Provinsi di Indonesia.

 

Sehingga bisa dibayangkan jumlah kontingen Bali nantinya. Selain kuota atlet, mantan Ketua KONI Badung ini menambahkan bahwa pertimbangan lainnya adalah keterbatasan anggaran yang dimiliki.

 

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah KONI Bali akan terkena sanksi jika tidak meloloskan atlet peringkat enam keatas? Suwandi menambahkan hal tersebut tidak akan terkena sanksi.

“Buktinya Banten tidak terkena sanksi dari PB cabor padahal waktu PON 2016 Jabar, Banten tidak mengirimkan atlet yang lolos dari peringkat enam keatas,” ungkapnya.

 

“KONI Provinsi lain juga menerapkan hal serupa. Ini tidak bisa ditarik linier soal cabor kategori permainan. Makanya saat Pra-PON usahakan dapat medali,” tutupnya. 

DENPASAR – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali akhirnya membeber kuota altet kontingen Bali di ajang Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX/2020 Papua.

 

Seperti disampaikan Ketua KONI Bali I Ketut Suandi di sela Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Bali di Hotel Nikki, Denpasar Jumat (22/2).

 

 Saat RAT, Suwandi menjelaskan jika KONI Bali akhirnya memutuskan untuk membatasi atlet kontingen yang nantinya akan diberangkatkan di PON XX Papua.

 

Adapun batasan KONI, kata Suwandi, meski atlet yang telah dinyatakan lolos dan mendapat tiket ke PON tak serta merta bisa diberangkatkan.

 

Mereka yang diberangkatkan hanya atlet peraih peringkat pertama dan ketiga di Pra PON. Sedangkan atlet yang meraih peringkat empat dan lima masih dipertimbangkan dan atlet peraih peringkat enam ke atas dipastikan  akan dicoret alias tidak akan diberangkatkan ke PON.

 

”Ini adalah imbas dari pemangkasan kuota atlet dari PB PON dan KONI Bali yang difokuskan untuk meraih medali emas. Kami siap dengan keputusan ini apapun risikonya,”terangnya.

 

Sehingga dengan adanya keputusan itu, pihaknya mewarning bagi atlet PON usahakan lolos peringkat pertama sampai ketiga untuk dikirim ke PON Papua.

 

“Sekali lagi karena untuk peringkat empat hingga kelima kami harus memperhitungkannya lagi,” ujar Suwandi

 

Lebih anjut, Suwandi menambahkan, di PON Papua nanti kuota semua kontingen hanya 7.100 orang dari seluruh Provinsi di Indonesia.

 

Sehingga bisa dibayangkan jumlah kontingen Bali nantinya. Selain kuota atlet, mantan Ketua KONI Badung ini menambahkan bahwa pertimbangan lainnya adalah keterbatasan anggaran yang dimiliki.

 

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah KONI Bali akan terkena sanksi jika tidak meloloskan atlet peringkat enam keatas? Suwandi menambahkan hal tersebut tidak akan terkena sanksi.

“Buktinya Banten tidak terkena sanksi dari PB cabor padahal waktu PON 2016 Jabar, Banten tidak mengirimkan atlet yang lolos dari peringkat enam keatas,” ungkapnya.

 

“KONI Provinsi lain juga menerapkan hal serupa. Ini tidak bisa ditarik linier soal cabor kategori permainan. Makanya saat Pra-PON usahakan dapat medali,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/