27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:41 AM WIB

Jaga Alam Bawah Laut Lewat Wayang Samudera, Ini Maknanya…

DENPASAR – Beragam cara dilakukan untuk menjaga keragaman hayati, terutama terumbu karang. Salah satunya dengan wayang.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Coral Triangle Centre (CTC). CTC kerap melakukan sosialisasi terutama dalam bidang konservasi ke masyarakat dengan menampilkan Wayang Samudera.

Wayang Samudera sendiri mengambil beragam karakter hewan laut. Seperti kepiting, beragam jenis ikan dan sebagainya.

“Terakhir kami main di Nusa Penida.  Luar biasa antusias masyarakat dari orang dewasa dan anak-anak tentunya,” ujar Hesti Widodo, Manajer Program Senior CTC kepada Jawa Pos Radar Bali.

Wayang Samudera tersebut dimainkan oleh dalang yang berasal dari Jawa. Dalam memainkan Wayang Samudera, menggunakan bahasa Indonesia agar mudah dicerna.

Isi cerita biasanya mengajarkan tentang pentingnya menjaga dunia bawah laut. “Bagi kami ini menarik dan wayang kami pilih karena dekat dengan masyarakat dan juga ada unsur seni dan budaya,” ujar Hesti Widodo.

Isu tentang konservasi sumber daya bawah laut memang menjadi pembahasan yang menarik belakangan ini.

Terlebih pada tanggal 29-20 Oktober 2018 mendatang, bakal digelar Our Ocean Conference di Nusa Dua Bali. Sejumlah delegasi dari berbagai negara peserta dipastikan bakal hadir.

Our Ocean Conference kali ini mengambil tema Our Ocean Our Legacy atau Laut Kita Warisan Kita.

Pertemuan tersebut bakal membahas keberhasilan mengelola laut dunia sekaligus tantangan dalam menciptakan keseimbangan laut, termasuk di Indonesia.

Ada enam topik yang akan dibicarakan selama dua hari konferensi tersebut, yakni kawasan konservasi perairan, perubahan iklim, perikanan yang berkelanjutan, polusi laut, ekonomi biru yang berkelanjutan dan konservasi perairan.

CTC sendiri menyoroti tentang perikanan berkelanjutan. “Konsep perikanan yang berkelanjutan harus mengacu kepada triple bottom line, yaitu menciptakan potensi ekonomi,

meningkatkan kesejahteraan sosial kehidupan masyarakat dan juga memastikan terciptanya keseimbangan lingkungan hidup,” tegas Rili Djohani, Direktur Eksekutif Coral Triangle Centre yang bergerak di bidang konservasi.

 

DENPASAR – Beragam cara dilakukan untuk menjaga keragaman hayati, terutama terumbu karang. Salah satunya dengan wayang.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Coral Triangle Centre (CTC). CTC kerap melakukan sosialisasi terutama dalam bidang konservasi ke masyarakat dengan menampilkan Wayang Samudera.

Wayang Samudera sendiri mengambil beragam karakter hewan laut. Seperti kepiting, beragam jenis ikan dan sebagainya.

“Terakhir kami main di Nusa Penida.  Luar biasa antusias masyarakat dari orang dewasa dan anak-anak tentunya,” ujar Hesti Widodo, Manajer Program Senior CTC kepada Jawa Pos Radar Bali.

Wayang Samudera tersebut dimainkan oleh dalang yang berasal dari Jawa. Dalam memainkan Wayang Samudera, menggunakan bahasa Indonesia agar mudah dicerna.

Isi cerita biasanya mengajarkan tentang pentingnya menjaga dunia bawah laut. “Bagi kami ini menarik dan wayang kami pilih karena dekat dengan masyarakat dan juga ada unsur seni dan budaya,” ujar Hesti Widodo.

Isu tentang konservasi sumber daya bawah laut memang menjadi pembahasan yang menarik belakangan ini.

Terlebih pada tanggal 29-20 Oktober 2018 mendatang, bakal digelar Our Ocean Conference di Nusa Dua Bali. Sejumlah delegasi dari berbagai negara peserta dipastikan bakal hadir.

Our Ocean Conference kali ini mengambil tema Our Ocean Our Legacy atau Laut Kita Warisan Kita.

Pertemuan tersebut bakal membahas keberhasilan mengelola laut dunia sekaligus tantangan dalam menciptakan keseimbangan laut, termasuk di Indonesia.

Ada enam topik yang akan dibicarakan selama dua hari konferensi tersebut, yakni kawasan konservasi perairan, perubahan iklim, perikanan yang berkelanjutan, polusi laut, ekonomi biru yang berkelanjutan dan konservasi perairan.

CTC sendiri menyoroti tentang perikanan berkelanjutan. “Konsep perikanan yang berkelanjutan harus mengacu kepada triple bottom line, yaitu menciptakan potensi ekonomi,

meningkatkan kesejahteraan sosial kehidupan masyarakat dan juga memastikan terciptanya keseimbangan lingkungan hidup,” tegas Rili Djohani, Direktur Eksekutif Coral Triangle Centre yang bergerak di bidang konservasi.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/