29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:01 AM WIB

Serang Paket Wisata Murah, DPRD Bali Minta Deal Rahasia Dipidanakan

DENPASAR – Kasus jual paket wisata murah oleh mafia Tiongkok membuat Dewan Bali geram luar biasa.

Terlebih lagi, tanpa alasan jelas Bali Tourism Board (BTB) membuat kesepakatan dengan pihak pemilik toko oleh-oleh milik Tiongkok tersebut tanpa koordinasi dengan pemerintah daerah.

Saat rapat paripurna DPRD Bali yang dihadiri Wagub Bali Cok Ace, anggota DPRD Bali I Wayan Kariasa Adnyana mengatakan, Presiden Jokowi beberapa kali diserang banyak kasus tenaga kerja asing.

Terutama tenaga kerja Tiongkok yang masuk ke Indonesia. Dan, faktanya, kasus ini terjadi di Bali dan terungkap saat Wagub Cok Ace melakukan sidak ke tiga toko milik mafia Tiongkok.

Dewan pun mendengar informasi, setelah sidak itu ada “deal-deal” di bawah tangan mafia Tiongkok.

“Tentu kami ingin jawaban Pak Gubernur atau nanti ada rapat khusus. Karena komisi II ada di luar daerah agar menindaklanjuti hal ini.  Karena hal ini membuat image yang sangat tidak bagus.

Nanti Pak wagub tujuannya baik, tapi ditelikung oleh oknum-oknum tertentu. Kalau ini terjadi pelanggaran tolong ditindaklanjuti. Apalagi di sini ada penegak hukum yang hadir,” ucapnya.

Terlebih Bali kerap dijadikan tempat-tempat acara internasional maupun nasional. Seperti yang baru-baru ini menjadi tuan rumah pertemuan konferensi tingkat tinggi IMF-WB.

Tapi, di sisi lain, ada paket wisata murah yang dijual travel agent Tiongkok. Tentu saja, dia sangat sedih.

Karena itu, dia mendesak agar hal ini segera diluruskan dan untuk kesepakatan yang sudah terjadi harus ditelusuri agar tidak menguntungkan oknum tertentu.

“Ini kan pelanggaran pidana, biar tidak kena getahnya. Agar harus segera diluruskan. Kita lihat yang jelas “deal” itu kita lihat disinyalir kepentingan pribadi atau oknum BTB .

Kalau tidak, bisa jadi menguntungkan mafia dan oknum BTB. Padahal, Vietnam dan Thailand stop wisata murah. Pariwisata Bali bukan lagi bicara kuantitas, tapi harus kualitas,” bebernya.

Hal senada dikatakan anggota DPRD Provinsi Bali Nyoman Tirtawan. Dia meminta pihak kepolisian segera menindaklanjuti dugaan tindakan pidana dalam kasus deal-deal yang melibatkan BTB dengan mafia Tiongkok.

 

DENPASAR – Kasus jual paket wisata murah oleh mafia Tiongkok membuat Dewan Bali geram luar biasa.

Terlebih lagi, tanpa alasan jelas Bali Tourism Board (BTB) membuat kesepakatan dengan pihak pemilik toko oleh-oleh milik Tiongkok tersebut tanpa koordinasi dengan pemerintah daerah.

Saat rapat paripurna DPRD Bali yang dihadiri Wagub Bali Cok Ace, anggota DPRD Bali I Wayan Kariasa Adnyana mengatakan, Presiden Jokowi beberapa kali diserang banyak kasus tenaga kerja asing.

Terutama tenaga kerja Tiongkok yang masuk ke Indonesia. Dan, faktanya, kasus ini terjadi di Bali dan terungkap saat Wagub Cok Ace melakukan sidak ke tiga toko milik mafia Tiongkok.

Dewan pun mendengar informasi, setelah sidak itu ada “deal-deal” di bawah tangan mafia Tiongkok.

“Tentu kami ingin jawaban Pak Gubernur atau nanti ada rapat khusus. Karena komisi II ada di luar daerah agar menindaklanjuti hal ini.  Karena hal ini membuat image yang sangat tidak bagus.

Nanti Pak wagub tujuannya baik, tapi ditelikung oleh oknum-oknum tertentu. Kalau ini terjadi pelanggaran tolong ditindaklanjuti. Apalagi di sini ada penegak hukum yang hadir,” ucapnya.

Terlebih Bali kerap dijadikan tempat-tempat acara internasional maupun nasional. Seperti yang baru-baru ini menjadi tuan rumah pertemuan konferensi tingkat tinggi IMF-WB.

Tapi, di sisi lain, ada paket wisata murah yang dijual travel agent Tiongkok. Tentu saja, dia sangat sedih.

Karena itu, dia mendesak agar hal ini segera diluruskan dan untuk kesepakatan yang sudah terjadi harus ditelusuri agar tidak menguntungkan oknum tertentu.

“Ini kan pelanggaran pidana, biar tidak kena getahnya. Agar harus segera diluruskan. Kita lihat yang jelas “deal” itu kita lihat disinyalir kepentingan pribadi atau oknum BTB .

Kalau tidak, bisa jadi menguntungkan mafia dan oknum BTB. Padahal, Vietnam dan Thailand stop wisata murah. Pariwisata Bali bukan lagi bicara kuantitas, tapi harus kualitas,” bebernya.

Hal senada dikatakan anggota DPRD Provinsi Bali Nyoman Tirtawan. Dia meminta pihak kepolisian segera menindaklanjuti dugaan tindakan pidana dalam kasus deal-deal yang melibatkan BTB dengan mafia Tiongkok.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/