DENPASAR – Senin kemarin (24/5), Tim Tinju PON Bali akhirnya bertolak ke Batam, Kepulauan Riau untuk melakukan pemusatan latihan selama sepekan.
Disana, empat petinju PON Bali akan mencoba menghadapi Tim Pelatnas Tinju Indonesia yang sedang dipersiapkan untuk SEA Games 2021, Hanoi.
Kebetulan tim merah yang berada di Batam dan ada dua petinju Bali uang tergabung disana. Mereka adalah Korenelis Kwangu Langu yang turun di kelas 49 kg dan Cakti Putra yang turun di kelas 75 kg.
Empat petinju yang diboyong ke Batam adalah Krispinus Wonda di kelas 46 kg, Julio Bria yang turun di kelas 56 kg, Yulianus Babu Eha dari kelas 60 kg, dan Jekry Riwu di kelas 64 kg.
Keberangkatang empat petinju ini dipimpin langsung oleh Ketum Pengprov Pertina Bali Made Muliawan Arya dan Julianus Leo Bunga sebagai pelatih.
Saat diwawancarai kemarin, pria yang akrab disapa De Gadjah tersebut mengaku jika keberangkatan Tim Tinju PON Bali ke Batam karena ingin melihat sejauh mana perkembangan para petinju Bali.
Kebetulan, Tim Tinju PON Bali menjadi cabor pertama yang melakukan try out saat ini. “Kami mau ujicoba dengan petinju yang lebih kuat untuk mengukur kemampuan anak-anak.
Kalau di Pelatnas, pasti lawan lebih kuat dan bagus. Menurut saya petinju di Pelatnas jadi lawan yang tepat buat mereka,” terang pria yang juga menjabat sebagai manajer tim merah di Pelatnas Tinju tersebut.
Lanjut De Gadjah, try out menjadi salah satu janjinya saat pelantikan sebagai Ketum Pengprov Pertina Bali.
“Saya rasa banyak hikmah dan manfaat positif yang bisa diambil dengan ujicoba kali ini. Apa yang menjadi kelemahan, bisa kami lakukan pembenahan sesegera mungkin,” ucapnya.
Di sisi lain Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi mengaku tidak masalah jika Tim Tinju PON Bali melukan latih tanding ke Batam menghadapi petinju Pelatnas meskipun KONI Bali
menyarankan bagi seluruh cabor yang lolos ke PON XX/2021, Papua untuk melakukan try in saja. “Sudah dikomunikasikan,” ucapnya singkat.