GIANYAR – Sesumbar wakil Kamboja Visakha FC melalui sang arsitek Meas Channa pun terbukti. Bali United lagi-lagi tumbang saat menghadapi wakil Kamboja. Kali ini kontra Visakha, Bali United dipecundangi dengan skor 5-2. Meas Channa juga sempat mengatakan jika dia tidak takut dengan Bali United meskipun punya modal besar sebagai tuan rumah fase grup.
Apalagi ada Privat Mbarga sebagai jebolan Liga Kamboja. Meas Channa mengatakan jika dia tidak takut dengan Privat sebagai “mata-mata” Bali United. Sebaliknya, Privat yang harus mewaspadainya.
Bali United sebenarnya memiliki semangat berlipat di babak pertama setelah Irfan Jaya berhasil membuka keran gol untuk Bali United pada menit kesembilan setelah menerima umpan dari Eber Bessa. Namun Visakha merespon dengan baik.
Mereka membalas dua gol di babak pertama melalui Paulo Victor pada menit ke-17 dan sepakan bebas Ouk Sovan pada menit ke-45. Di babak kedua, permainan Serdadu Tridatu sedikit kurang berkembang. Tiga gol akhirnya bersarang ke gawang Nadeo Arga Winata.
Gol dicetak oleh Lee Jae Gun pada menit ke-55 dan Paulo Victor pada menit ke-63. Privat Mbarga berhasil memperkecil ketinggalan pada menit ke-85. Namun sayangnya langsung direspon cepat dengan gol yang dicetak oleh Ouk Sovan pada menit ke-89.
Ada catatan yang perlu dibenahi oleh Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco di laga terakhir menghadapi wakil Filipina Kaya FC IloIlo. Yaitu perbaikan di sektor sayap pertahanan dan juga bagaimana memaksimalkan Ilija Spasojevic sebagai target man.
Spaso menjadi kartu mati di pertandingan kemarin yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Apa yang dilakukan bali United juga tidak efektif. Dari 15 peluang, hanya lima yang mengarah ke gawang Visakha FC yang dikawal Keo Soksela.
Bandingkan dengan Viskaha FC yang menciptakan 16 peluang dengan sembilan peluang yang mengarah ke gawang Nadeo. Padahal penguasaan bola didominasi oleh Serdadu Tridatu dengan 62 persen berbanding 38 persen untuk Visakha FC.
Hasil ini pun membuat langkah Bali United untuk lolos ke fase semifinal zona Asia Tenggara cukup berat. Sebab meskipun menjadi runner up, belum tentu Bali United bisa lolos ke semifinal dengan mudah karena dari tiga grup zona Asia Tenggara, hanya satu runner up terbaik saja yang berhak lolos ke semifinal.
Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco pun meminta maaf usai kekalahan telak di hadapan ribuan suporter Bali United. Dia juga mengaku pertandingan kali ini menjadi salah satu pertandingan buruk untuk Bali United. “Kami sempat bermain bagus lawan Kedah (Darul Aman). Sekarang kami bermain buruk dan ini kesalahan saya. Saya meminta maaf kepada seluruh suporter karena kalah di pertandingan kali ini,” jelas Teco usai pertandingan kemarin.
Sementara itu, pelatih Visakaha FC Meas Channa begitu senang dengan kemenangan anak asuhnya kali ini. Dengan hasil ini Blue Horse – julukan Visakha FC bertengger di peringkat pertama grup G dengan raihan enam poin dan punya peluang besar lolos ke fase semifinal zona Asia Tenggara sebagai juara grup hanya dengan menahan imbang Kedah Darul Aman.
Meas Channa menjelaskan jika kunci kemenangan skuad asuhannya kali ini adalah berhasil mematikan sejumlah pemain kunci Bali United tanpa menyebutkan siapa pemain kunci tersebut. Dari permainan kemarin Ilija Spasojevic yang sukses dimatikan oleh Visakha FC.
“Kami berhasil mematikan pemain kunci mereka (Bali United). Itulah mengapa kami bisa menangkan pertandingan kali ini,” ucapnya. “Saya juga berterimakasih kepada suporter Bali United yang sudah datang ke stadion. Bali United juga bermain bagus di pertandingan kali ini,” tutupnya. (lit)