28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:54 AM WIB

In Memorium; Ini Sosok Aray Daulay di Mata Sahabatnya, Tak Disangka…

DENPASAR –  Dunia musik Indonesia berduka. Musisi Indonesia Arie Fachrizal Daulay atau yang lebih dikenal Aray Daulay menutup usia di RS Kasih Kasih Ibu, Jalan Teuku Umar, pada pukul 02.40, kemarin.

Tak ada firasat ataupun mengeluh sakit sebelumnya. Teman-teman komunitas reggae dengan setia menunggu jenazah di Masjid Nurullah

dan mengiringi ke tempat peristirahatan terakhir di Kuburan Bugis Suwung Jalan Pendidikan, Sidakarya, Denpasar Selatan kemarin ( 28/9)

Awal karier Pria  kelahiran 04 November 1976 ini pada tahun 1990an lewat grup Plastik. Kemudian membentuk band Steven & Coconut Treez, Ray D’Sky, dan Daddy and The Hot Tea.

Selain itu dia dikenal sering bermain bersama Anda Pradana, dan Ipang BIPAray meninggal karena menyimpan penyakit yang sudah lama dia idap; infeksi paru-paru.

“Dia sangat humble, nggak pernah nyusahin orang. Bukan karakternya dia suka mengeluh. Makanya saya baru tahu dia infeksi paru-paru saat dia sudah tidak ada,” ucap Irang Askad, sahabat Aray Daulay di Masjid Nurullah kemarin.

Mantan vokalis BIP ini mengenal sosok Aray  sejak 20 tahun lebih. Meski, tidak pernah satu band, tapi Irang sangat mengetahui aliran musik Aray yang sangat jujur dari hatinya.

Bermusiknya dia jujur. Jadi, dia adalah dia. Aray ya Aray. Tidak terpengaruh siapa siapa. Karakternya kuat,” imbung Ipang.

Dia mengetahui Aray sedang sibuk mempromosikan album terbarunya bernama Lagu Perjalanan yang rilis 29 Juni 2018 lalu.  

Dia juga mengaku tidak memiliki firasat apapun. Kebetulan dirinya ada di Bali dan seharusnya sudah ke Jakarta 27 September.

Tapi, pihaknya memilih untuk menunda kepulangan dulu. “Ternyata ini alasan gue harus extend di Bali,” ucapnya.

Sementara itu, sahabat Aray yang dikenal sangat dekat dengannya, yakni Hendra Perdana atau yang lebih dikenal Anda juga sangat terpukul.

Saat Jawa Pos Radar Bali menemuinya di tempat yang sama, pelantun Menghitung Hari 2 ini terlihat menangis karena belum ikhlas akan kepergian sahabatnya tersebut.

“Gue belum ikhlas. Aray juga pasti tahu kalau gue belum ikhlas. Dan gue bakal pasti ikhlas, tapi sorry, sekarang belum bisa,” celotehnya.

Anda mengetahui kalau Arya sudah lama tinggal di Bali, sekitar enam tahun dan  tinggal di daerah Kerobokan.

Mantan Gitaris band Bunga ini menceritakan sudah kenal Aray sejak 1992 dalam bermain musik.

“Gue hampir marah ama gue, gue rasa dia bohong. Gue ketemu terakhir dua tiga minggu lalu. Main terakhir di The Orchard. Yang  paling aku kagumin dia menjadi diri dia. Makanya gue doyan,” tukasnya. 

DENPASAR –  Dunia musik Indonesia berduka. Musisi Indonesia Arie Fachrizal Daulay atau yang lebih dikenal Aray Daulay menutup usia di RS Kasih Kasih Ibu, Jalan Teuku Umar, pada pukul 02.40, kemarin.

Tak ada firasat ataupun mengeluh sakit sebelumnya. Teman-teman komunitas reggae dengan setia menunggu jenazah di Masjid Nurullah

dan mengiringi ke tempat peristirahatan terakhir di Kuburan Bugis Suwung Jalan Pendidikan, Sidakarya, Denpasar Selatan kemarin ( 28/9)

Awal karier Pria  kelahiran 04 November 1976 ini pada tahun 1990an lewat grup Plastik. Kemudian membentuk band Steven & Coconut Treez, Ray D’Sky, dan Daddy and The Hot Tea.

Selain itu dia dikenal sering bermain bersama Anda Pradana, dan Ipang BIPAray meninggal karena menyimpan penyakit yang sudah lama dia idap; infeksi paru-paru.

“Dia sangat humble, nggak pernah nyusahin orang. Bukan karakternya dia suka mengeluh. Makanya saya baru tahu dia infeksi paru-paru saat dia sudah tidak ada,” ucap Irang Askad, sahabat Aray Daulay di Masjid Nurullah kemarin.

Mantan vokalis BIP ini mengenal sosok Aray  sejak 20 tahun lebih. Meski, tidak pernah satu band, tapi Irang sangat mengetahui aliran musik Aray yang sangat jujur dari hatinya.

Bermusiknya dia jujur. Jadi, dia adalah dia. Aray ya Aray. Tidak terpengaruh siapa siapa. Karakternya kuat,” imbung Ipang.

Dia mengetahui Aray sedang sibuk mempromosikan album terbarunya bernama Lagu Perjalanan yang rilis 29 Juni 2018 lalu.  

Dia juga mengaku tidak memiliki firasat apapun. Kebetulan dirinya ada di Bali dan seharusnya sudah ke Jakarta 27 September.

Tapi, pihaknya memilih untuk menunda kepulangan dulu. “Ternyata ini alasan gue harus extend di Bali,” ucapnya.

Sementara itu, sahabat Aray yang dikenal sangat dekat dengannya, yakni Hendra Perdana atau yang lebih dikenal Anda juga sangat terpukul.

Saat Jawa Pos Radar Bali menemuinya di tempat yang sama, pelantun Menghitung Hari 2 ini terlihat menangis karena belum ikhlas akan kepergian sahabatnya tersebut.

“Gue belum ikhlas. Aray juga pasti tahu kalau gue belum ikhlas. Dan gue bakal pasti ikhlas, tapi sorry, sekarang belum bisa,” celotehnya.

Anda mengetahui kalau Arya sudah lama tinggal di Bali, sekitar enam tahun dan  tinggal di daerah Kerobokan.

Mantan Gitaris band Bunga ini menceritakan sudah kenal Aray sejak 1992 dalam bermain musik.

“Gue hampir marah ama gue, gue rasa dia bohong. Gue ketemu terakhir dua tiga minggu lalu. Main terakhir di The Orchard. Yang  paling aku kagumin dia menjadi diri dia. Makanya gue doyan,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/