KEROBOKAN – Laga pamungkas hari kedua Honda DBL 2018 Bali Series, menjadi milik SMKN 1 Kuta Selatan (Smeksa). Mereka menundukkan SMK Wira Harapan Badung dengan skor 38-28 di grup.
Pelatih Smeksa Made Bang Redy Utama mengaku belum puas dengan performa anak asuhnya.”Anak-anak seharusnya bisa lebih bagus lagi.
Mereka belum bisa menjalankan pattern yang kami berikan,” ujarnya usai pertandingan. Dia mengaku timnya berasal dari sekolah Kejuruan, sehingga setiap tahun harus membentuk tim dari awal.
Sementara di sektor cewek, tim basket putri SMA Soverdi Tuban berhasil mengalahkan lawannya SMA Taman Rama dengan skor telak 32-10.
Soverdi di Honda DBL 2018 Bali Series juga memiliki pelatih anyar. Dia adalah I Ketut Bintara Suyasa. Mantan arsitek Cowok Resman.
Meskipun menang, tetapi Bintara tidak puas dengan kinerja anak asuhnya. Bahkan, Bintara tidak segan mengomentari penampilan anak asuhnya kali ini.
Menurutnya, apa yang sudah dilatih dalam latihan, tidak berjalan di pertandingan kemarin. “Hari ini (kemarin) parah. Tidak sesuai dengan latihan. Tidak ngerti juga kenapa seperti itu.
Mungkin karena main pertama kali,” terangnya saat ditemui usai pertandingan di GOR Purna Krida Rabu sore kemarin (29/8).
Beberapa kali kesempatan gagal dikonversi menjadi poin. Yang menjadi kendala kemarin salah satunya adalah finishing yang masih kurang.
“Lay up nggak masuk. Under basket tidak masuk juga. Mereka kurang fokus di lapangan. Itu masalahnya fokus yang kurang,” beber Bintara Suyasa yang juga mengarsiteki Tim Basket Putri Porprov Badung ini.
Dia menambahkan, instruksi yang diberikan juga tidak berjalan maksimal. Menang dan bermain kurang tenang, tetapi tetap saja peluang untuk melenggang kebabak delapan besar terbuka lebar.
Di laga terakhir nanti, Soverdi akan menghadapi Cewek Resman yang tidak lain adalah bekas mantan tim yang pernah ditanganinya.
“Saya tidak melihat itu. Habis ini kami terus berlatih di sekolah dan perbaiki finishing. Kami juga harus perbaiki defense.
Beberapa pemain dari kelas X juga masih terkendala jam terbang. Mereka masih sungkan dengan kakak kelas,” jelasnya.
Di sisi lain, Pelatih Cewek SMA Taman Rama I Gede Putu Wirya Mahendar mengatakan skuadnya seperti ada rasa takut di laga perdana.
“Apalagi kami tumben main di DBL. Saya tidak menyalahkan mereka juga kalau grogi. Syukuri saja hasil yang kami raih.
Yang penting kami bisa tampil saja sudah cukup. Kalah menang tidak masalah. Yang penting bisa tampil,” tutupnya.