DENPASAR – Senin (5/11) hingga Sabtu (10/11) mendatang, Sirkuit Nasional (Sirnas) 2018 resmi dihelat di Bali, tepatnya di GOR Lila Bhuana dam GOR Ngurah Rai.
Ini adalah seri ketujuh dari Sirnas sebelum menutup rangkaian di GOR Sudirman Surabaya, sembilan hari setelah di Bali.
Total ada 525 pebulutangkis yang turun di tiga kategori dan 10 nomor yang dipertandingkan.
Dari 525 pebulutangkis yang sudah dipastikan turun di Sirnas 2018, sebanyak 150 pebulutangkis berasal dari Bali yang akan turun di kategori remaja, taruna, dan dewasa.
Menurut Sekretaris Umum (Sekum) PBSI Bali Made Darmiyasa, jumlah ini menjadi jumlah terbesar keikutsertaan pebulutangkis asal Bali.
“Jumlah pebultangkis yang ikut serta ini sudah valid setelah penutupan pendaftaran pada 22 Oktober lalu melalui Sistem Informasi (SI) PBSI.
Di Sirnas ini, Pengprov PBSI Bali tidak boleh mendaftarkan pebulutangkis, melainkan klub pebulutangkis itu sendiri,” terangnya.
Bagaimana dengan peluang para pebulutangkis asal Pulau Dewata di Sirnas 2018? Darmiyasa mengatakan, susah diprediksi karena banyak pebulutangkis asal Bali
yang juga membela klub mereka masing-masing seperti Made Deya Surya Saraswati dan Made Sulistya Devi yang membela PB Exist Jakarta serta Komang Ayu Cahya dan Karisma yang membela PB Djarum Kudus.
“Yang terpenting adalah bagaimana Sirnas kali ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya karena Bali yang menjadi tuan rumah.
Ini keuntungan besar karena bisa mencoba kemampuan pebulutangkis Bali dengan pebulutangkis luar Bali maupun luar Indonesia,” paparnya.