27.8 C
Jakarta
13 Desember 2024, 5:13 AM WIB

Pelatda PON Digeber Lagi, Cabor Bulutangkis Genjot Intensitas Latihan

DENPASAR – Program Pelatda PON Bali telah usai disusun KONI Bali. Sekarang pihak KONI Bali masih menunggu waktu yang tepat untuk menggelar Pelatda kembali untuk PON XX/2021, Papua.

Program Pelatda PON Bali salah satunya adalah menggelar tes fisik tahap ketiga. Tes fisik tahap pertama dan kedua sudah digelar tahun lalu dan hasilnya, beberapa atlet masih belum memperoleh hasil maksimal.

Sekum KONI Bali IGN Oka Dharmawan mengungkapkan, program Pelatda tahun ini tidak akan jauh berbeda dengan Pelatda menuju PON XIX/2016, Papua.

“Ada dua kali tes fisik tahun ini sebelum semua atlet bertarung di PON. Try out atau try in juga sudah ditentukan,” terangnya.

Terkait pemusatan latihan desentralisasi, pria yang juga menjabat Ketum Pengprov Perbasi Bali tersebut masih belum membahasnya lebih lanjut.

Tapi ada kemungkinan pemusatan latihan desentralisasi akan dilakukan tiga bulan sebelum keberangkatan menuju Papua.

“Masih jauh. Kami siapkan dulu programnya. Sekarang kami fokus program Pelatda dulu. Ada beberapa hal yang kami pikirkan seperti faktor teknis dan non teknis,” ucapnya.

Sementara itu semua cabor jauh sebelum KONI Bali kembai melakukan Pelatda, mereka sudah menggelar latihan.

Tapi, setelah mendengar kabar PON tidak akan diundur kembali, beberapa cabor mulai meningkatkan intensitas latihan.

Salah satunya adalah bulutangkis. Menurut Ketum Pengprov PBSI Wayan Winurjaya, semua pebulutangkis penghuni Pelatda PON Bali saat ini termotivasi dengan kepastian jadwal PON dari Presiden Joko Widodo.

Untuk saat ini latihan dilakukan tiga kali dalam sepekan. Winurjaya mengatakan bahwa intensitas latihan akan ditingkatkan meski belum spesifik menjelaskanya.

“Kami berencana meningkatkan porsi latihan. Apakah nanti ditambah menjadi empat, lima, atau enam kali dalam sepekan. Kami masih membahasnya lebih lanjut,” terangnya.

Bisa saja, lanjut Winurjaya, penambahan program latihan dilakukan pada April mendatang. Dia juga masih menunggu kepastian dari KONI Bali terkait pemusatan latihan.

“Try out untuk Tim Bulutangkis PON Bali juga perlu ya. Jadwal latihan yang terprogram juga kami ingin lakukan seperti apa yang dilakukan PB Djarum. Mereka bisa 12 kali latihan dalam seminggu. Nanti kami susun,” tutupnya. 

DENPASAR – Program Pelatda PON Bali telah usai disusun KONI Bali. Sekarang pihak KONI Bali masih menunggu waktu yang tepat untuk menggelar Pelatda kembali untuk PON XX/2021, Papua.

Program Pelatda PON Bali salah satunya adalah menggelar tes fisik tahap ketiga. Tes fisik tahap pertama dan kedua sudah digelar tahun lalu dan hasilnya, beberapa atlet masih belum memperoleh hasil maksimal.

Sekum KONI Bali IGN Oka Dharmawan mengungkapkan, program Pelatda tahun ini tidak akan jauh berbeda dengan Pelatda menuju PON XIX/2016, Papua.

“Ada dua kali tes fisik tahun ini sebelum semua atlet bertarung di PON. Try out atau try in juga sudah ditentukan,” terangnya.

Terkait pemusatan latihan desentralisasi, pria yang juga menjabat Ketum Pengprov Perbasi Bali tersebut masih belum membahasnya lebih lanjut.

Tapi ada kemungkinan pemusatan latihan desentralisasi akan dilakukan tiga bulan sebelum keberangkatan menuju Papua.

“Masih jauh. Kami siapkan dulu programnya. Sekarang kami fokus program Pelatda dulu. Ada beberapa hal yang kami pikirkan seperti faktor teknis dan non teknis,” ucapnya.

Sementara itu semua cabor jauh sebelum KONI Bali kembai melakukan Pelatda, mereka sudah menggelar latihan.

Tapi, setelah mendengar kabar PON tidak akan diundur kembali, beberapa cabor mulai meningkatkan intensitas latihan.

Salah satunya adalah bulutangkis. Menurut Ketum Pengprov PBSI Wayan Winurjaya, semua pebulutangkis penghuni Pelatda PON Bali saat ini termotivasi dengan kepastian jadwal PON dari Presiden Joko Widodo.

Untuk saat ini latihan dilakukan tiga kali dalam sepekan. Winurjaya mengatakan bahwa intensitas latihan akan ditingkatkan meski belum spesifik menjelaskanya.

“Kami berencana meningkatkan porsi latihan. Apakah nanti ditambah menjadi empat, lima, atau enam kali dalam sepekan. Kami masih membahasnya lebih lanjut,” terangnya.

Bisa saja, lanjut Winurjaya, penambahan program latihan dilakukan pada April mendatang. Dia juga masih menunggu kepastian dari KONI Bali terkait pemusatan latihan.

“Try out untuk Tim Bulutangkis PON Bali juga perlu ya. Jadwal latihan yang terprogram juga kami ingin lakukan seperti apa yang dilakukan PB Djarum. Mereka bisa 12 kali latihan dalam seminggu. Nanti kami susun,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/