SEMINYAK – Dalam dua laga kandang menghadapi Blitar United dan Persela Lamongan, jika diamati dengan seksama Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra tidak masuk ke tengah lapangan usai pertandingan.
Hal itu berbeda dengan eks Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro. Sebagai catatan, setiap usai pertandingan, pemain dan staf pelatih musim lalu masuk ke tengah lapangan dan menyanyikan anthem Bali United bersama suporter.
Semua pemain termasuk ofisial dan pelatih pasti berkumpul bersama. Tapi, kali ini tidak demikian. Tidak semua elemen di tim Serdadu Tridatu melakukan itu.
Hanya Coach Teco yang tidak masuk ke lapangan. Apakah Coach Teco tidak mau membaur dengan yang lainnya ataukah ada sesuatu yang lain?
Ternyata pelatih berpaspor Brazil ini memiliki alasan sendiri. Menurutnya, pemain yang harus mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya dari suporter dan bukan pelatih.
“Saya pikir ini lebih dari pemain. Pemain yang harus lebih dekat. Hal ini juga tidak biasa di Brazil. Ini adalah ciri khas dari Eropa. Di klub sebelumnya, terkadang saya juga ikut,” beber Coach Teco.
Menurut Coach Teco, yang seharusnya menjadi idola suporter adalah pemain. “Idola suporter itu seharusnya pemain. Yang senang setelah pertandingan adalah pemain juga.
Suporter meneriakkan nama mereka di lapangan. Kami sebagai pelatih hanya mendorong mereka dari belakang,” tuturnya.
SEMINYAK – Dalam dua laga kandang menghadapi Blitar United dan Persela Lamongan, jika diamati dengan seksama Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra tidak masuk ke tengah lapangan usai pertandingan.
Hal itu berbeda dengan eks Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro. Sebagai catatan, setiap usai pertandingan, pemain dan staf pelatih musim lalu masuk ke tengah lapangan dan menyanyikan anthem Bali United bersama suporter.
Semua pemain termasuk ofisial dan pelatih pasti berkumpul bersama. Tapi, kali ini tidak demikian. Tidak semua elemen di tim Serdadu Tridatu melakukan itu.
Hanya Coach Teco yang tidak masuk ke lapangan. Apakah Coach Teco tidak mau membaur dengan yang lainnya ataukah ada sesuatu yang lain?
Ternyata pelatih berpaspor Brazil ini memiliki alasan sendiri. Menurutnya, pemain yang harus mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya dari suporter dan bukan pelatih.
“Saya pikir ini lebih dari pemain. Pemain yang harus lebih dekat. Hal ini juga tidak biasa di Brazil. Ini adalah ciri khas dari Eropa. Di klub sebelumnya, terkadang saya juga ikut,” beber Coach Teco.
Menurut Coach Teco, yang seharusnya menjadi idola suporter adalah pemain. “Idola suporter itu seharusnya pemain. Yang senang setelah pertandingan adalah pemain juga.
Suporter meneriakkan nama mereka di lapangan. Kami sebagai pelatih hanya mendorong mereka dari belakang,” tuturnya.
