Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik dukungan terhadap bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan dalam kontestasi Pilpres 2024.
KETUA Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai lebih menguntungkan bagi Anies Baswedan untuk Pilpres 2024 ketimbang kandidat-kandidat calon Wakil Presiden yang lain.
Sejumlah elite Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS yang tergabung dalam tim kecil menggelar pertemuan di rumah Anies Baswedan, Selasa (25/10). Pertemuan tersebut diduga membahas calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies dalam gelaran Pilpres 2024.
Belum lama ini Partai Nasdem telah deklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk berkompetisi di Pilpres 2024 mendatang. Meski begitu, elektabilitas Anis Baswedan masih di bawah para pesaingnya, yaitu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Semua strategi, teknik, dan taktik, termasuk sumber daya sedang dihitung secara matang oleh Partai Demokrat. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP/Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membocorkan tiga kriteria tokoh yang bakal menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024. Meskipun, Anies mengakui tidak ada kriteria khusus cawapres yang bakal digandengnya.
Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh menegaskan kembali partainya tetap mendukung pemerintahan Joko Widodo dan K.H. Ma’ruf Amin hingga tuntas pada tahun 2024.
Setelah Anies Baswedan resmi dideklarasikan sebagai calon presiden (Capres) oleh Partai Nasdem, Gubernur DKI Jakarta itu kembali bertemu dengan Partai Demokrat.