28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:37 AM WIB

Hilangkan Penat, Danau Buyan Jadi Objek Wisata Alternatif

SUKASADA – Merayakan malam tahun baru di tempat hiburan malam, atau di pusat-pusat keramaian yang disiapkan pemerintah, barangkali dianggap terlalu biasa.

Sejumlah pelancong memilih merayakan malam Tahun Baru dengan menyepi di sekitar Danau Buyan. Puluhan tenda sederhana didirikan di tepi Danau Buyan.

Biasanya pelancong yang berkemah di sini, yang memiliki jiwa petualangan. Ada pula yang merasa penat dengan rutinitas dan kegaduhan perayaan di pusat kota.

Para pelancong sudah datang ke Danau Buyan sejak Minggu (31/12) sore lalu. Mereka sengaja datang lebih awal karena khawatir terjebak kepadatan jalan raya, apabila berangkat lebih malam.

Selama berada di tepi danau, tak banyak kegiatan yang dilakukan. Hanya bernyanyi, mengobrol, bermain bola, membakar jagung, ada pula yang memancing.

“Kalau sebelum-sebelumnya paling di Taman Kota, atau ngumpul sambil manggang di rumah kawan. Ternyata sekali-sekali menyepi begini asyik juga,” kata Endang Rizki, pelancong asal Singaraja.

Bahkan, ada pula pelancong yang sengaja memboyong keluarga merayakan tahun baru di tepi Danau Buyan. Kadek Dwi Mahadi Putra, misalnya.

Pengunjung asal Payangan, Kabupaten Gianyar itu, memboyong keluarganya merayakan tahun baru di sana.

“Kami hampir setiap tahun melepas tahun baru di sini. Sama keluarga juga jadi lebih akrab. Sekali-sekali melepas rutinitas dan kepenatan dengan kembali ke alam,” kata Dwi.

SUKASADA – Merayakan malam tahun baru di tempat hiburan malam, atau di pusat-pusat keramaian yang disiapkan pemerintah, barangkali dianggap terlalu biasa.

Sejumlah pelancong memilih merayakan malam Tahun Baru dengan menyepi di sekitar Danau Buyan. Puluhan tenda sederhana didirikan di tepi Danau Buyan.

Biasanya pelancong yang berkemah di sini, yang memiliki jiwa petualangan. Ada pula yang merasa penat dengan rutinitas dan kegaduhan perayaan di pusat kota.

Para pelancong sudah datang ke Danau Buyan sejak Minggu (31/12) sore lalu. Mereka sengaja datang lebih awal karena khawatir terjebak kepadatan jalan raya, apabila berangkat lebih malam.

Selama berada di tepi danau, tak banyak kegiatan yang dilakukan. Hanya bernyanyi, mengobrol, bermain bola, membakar jagung, ada pula yang memancing.

“Kalau sebelum-sebelumnya paling di Taman Kota, atau ngumpul sambil manggang di rumah kawan. Ternyata sekali-sekali menyepi begini asyik juga,” kata Endang Rizki, pelancong asal Singaraja.

Bahkan, ada pula pelancong yang sengaja memboyong keluarga merayakan tahun baru di tepi Danau Buyan. Kadek Dwi Mahadi Putra, misalnya.

Pengunjung asal Payangan, Kabupaten Gianyar itu, memboyong keluarganya merayakan tahun baru di sana.

“Kami hampir setiap tahun melepas tahun baru di sini. Sama keluarga juga jadi lebih akrab. Sekali-sekali melepas rutinitas dan kepenatan dengan kembali ke alam,” kata Dwi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/