RadarBali.com – Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta berencana membuat sebuah toko kopi di dalam sebuah goa objek wisata budaya Goa Jepang, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.
Ide ini tercetus setelah dirinya masuk dan memperhatikan sebuah goa besar yang berada di areal parkir saat melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) ke sejumlah proyek pembangunan di Kabupaten Klungkung kemarin.
Pasalnya, meski berada di wilayah Goa Jepang, goa besar tersebut tidak termasuk situs cagar budaya sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan komersial di objek wisata tersebut.
“Ketika saya masuk, wah keren ini jika dijadikan coffee shop. Unik kelihatannya. Jadi kami tidak perlu membuat restoran lagi,” katanya.
Namun menurutnya, ide itu belum bisa terealisasi tahun ini sebab tahun ini anggaran yang keluar baru untuk penataan areal parkir dan pembangunan senderan.
Anggaran untuk penataan awal itu sebesar Rp 573 juta lebih. Sementara untuk penataan secara menyeluruh Goa Jepang itu mencapai Rp 3,5 miliar.
“Kami hingga saat ini masih menunggu kajian dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) untuk bisa melakukan penataan secara menyeluruh terhadap Goa Jepang,” jelasnya