25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:07 AM WIB

Wisata Bahari di Bali Lesu, Harap Pemerintah Segera Atas Covid-19

TANJUNG BENOA – Cuaca mendung dengan awan tebal menyelimuti wilayah Kuta Selatan. Hujan pun turun meski berselang seling.

Namun, hal itu tak menyurutkan sejumlah wisatawan untuk menikmati wisata bahari. Seperti bermain sea walker, parasailing adventure dan sebagainya.

Ya, memang dunia pariwisata di Bali saat ini masih tersengal-sengal. Terutama pariwisata yang mengandalkan permainan laut atau biasa yang dikenal dengan wisata bahari.

Untuk menikmati wisata bahari, biasanya wisatawan akan datang berkunjung ke Desa Tanjung Benoa, Kabupaten Badung.

Dulunya, atau sebelum pandemi Covid 19, ratusan atau bisa sampai ribuan turis lokal dan asing datang ke tempat ini setiap harinya. Namun, kini tentu sangat jauh mengalami penurunan.

“Belum ada peningkatan. Masih dibawah normal,” ujar Putu Agus Sanjaya, salah satu owner water sport di Tanjung Benoa, Minggu (4/10).

Meski begitu, tetap masih ada kunjungan para wisatawan. Terutama wisatawan lokal untuk menikmati permainan di laut Tanjung Benoa.

“Ya, setiap dua hari sekali disini ada saja tamu tapi tak banyak. Kadang sampai juga seminggu kosong,” sebutnya.

Bertahan ditengah pandemi Covid 19 ini memang tak mudah. Harus ada semangat juang dan sering melakukan promosi.

Namun, target tersebut juga harus diimbangi untuk persiapan tempat wisata dalam menerapkan protokol kesehatan.

Berdasar pantauan Radarbali.id, protokol kesehatan pun telah diwajibkan. Di mana adanya penyediaan tempat cuci tangan,

penggunaan masker saat menjamu tamu, penyediaan handsanitizer dan bahkan tempat duduk tamu pun sudah diatur.

“Saya berharap pemerintah agar tegas dan bertindak cepat untuk menghadapi pandemi ini. Protokol kesehatan pun kami sudah terapkan untuk membantu pemerintah juga,” sebutnya.

Dengan dilakukan penerapan protokol kesehatan ini, diharapkan mampu juga memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid 19 ini.

Mari berwisatan dengan aman dan nyaman. Tertarik bermain water sport? Yuk berwisata.

TANJUNG BENOA – Cuaca mendung dengan awan tebal menyelimuti wilayah Kuta Selatan. Hujan pun turun meski berselang seling.

Namun, hal itu tak menyurutkan sejumlah wisatawan untuk menikmati wisata bahari. Seperti bermain sea walker, parasailing adventure dan sebagainya.

Ya, memang dunia pariwisata di Bali saat ini masih tersengal-sengal. Terutama pariwisata yang mengandalkan permainan laut atau biasa yang dikenal dengan wisata bahari.

Untuk menikmati wisata bahari, biasanya wisatawan akan datang berkunjung ke Desa Tanjung Benoa, Kabupaten Badung.

Dulunya, atau sebelum pandemi Covid 19, ratusan atau bisa sampai ribuan turis lokal dan asing datang ke tempat ini setiap harinya. Namun, kini tentu sangat jauh mengalami penurunan.

“Belum ada peningkatan. Masih dibawah normal,” ujar Putu Agus Sanjaya, salah satu owner water sport di Tanjung Benoa, Minggu (4/10).

Meski begitu, tetap masih ada kunjungan para wisatawan. Terutama wisatawan lokal untuk menikmati permainan di laut Tanjung Benoa.

“Ya, setiap dua hari sekali disini ada saja tamu tapi tak banyak. Kadang sampai juga seminggu kosong,” sebutnya.

Bertahan ditengah pandemi Covid 19 ini memang tak mudah. Harus ada semangat juang dan sering melakukan promosi.

Namun, target tersebut juga harus diimbangi untuk persiapan tempat wisata dalam menerapkan protokol kesehatan.

Berdasar pantauan Radarbali.id, protokol kesehatan pun telah diwajibkan. Di mana adanya penyediaan tempat cuci tangan,

penggunaan masker saat menjamu tamu, penyediaan handsanitizer dan bahkan tempat duduk tamu pun sudah diatur.

“Saya berharap pemerintah agar tegas dan bertindak cepat untuk menghadapi pandemi ini. Protokol kesehatan pun kami sudah terapkan untuk membantu pemerintah juga,” sebutnya.

Dengan dilakukan penerapan protokol kesehatan ini, diharapkan mampu juga memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid 19 ini.

Mari berwisatan dengan aman dan nyaman. Tertarik bermain water sport? Yuk berwisata.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/