28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:13 AM WIB

Dampak Corona, Kunjungan Turis Asing ke Nusa Penida Kian Menyusut

SEMARAPURA Industri pariwisata Bali terkena dampak mewabahnya virus corona. Tingkat kunjungan turun drastis. Yang paling terkena dampak adalah Nusa Penida.

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Nusa Penida yang rata-rata sekitar 1,5 ribu – 2,3 ribu wisman lebih per harinya, kini jumlahnya kurang dari 1.000 kunjungan.

Bahkan wisatawan yang berkunjung ke Nusa Lembongan pada Minggu (2/2), tercatat hanya 15 wisman saja.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung I Nengah Sukasta mengungkapkan, wabah virus corona sangat memberi dampak pada kunjungan wisman ke Nusa Penida.

Sebab sekitar 80 persen wisman yang berkunjung ke Nusa Penida adalah wisatawan asal Tiongkok. Sehingga jika rata-rata kunjungan wisman ke Nusa Penida sekitar 1,5 ribu – 2,3 ribu wisman lebih per hari.

Pada Minggu (2/2), tercatat hanya sekitar 671 wisman yang berkunjung ke Nusa Penida. “Jadi sejak awal Februari mulai terlihat penurunannya,” katanya.

Menurutnya, wisatawan asal Tiongkok ini memiliki kecenderungan berwisata ke Nusa Lembongan untuk menikmati wisata air yang ada di wilayah tersebut.

Sementara untuk Nusa Gede, lebih banyak dikunjungi wisatawan Eropa yang lebih suka dengan penjelajahan.

Sehingga menurutnya penurunan kunjungan ini lebih terasa di Nusa Lembongan. Contohnya saja pada tanggal 24 Januari 2020, ada sebanyak 2.364 kunjungan wisman ke Nusa Penida.

Dari jumlah itu sebanyak 1.056 wisman berkunjung ke Nusa Gede. Sementara sebanyak 1.308 wisman yang diperkirakan wisman Tiongkok berkunjung ke Nusa Lembongan.

“Sementara pada Minggu (2/2), kunjungan wisman ke Nusa Gede sekitar 656 wisman dan Nusa Lembongan sekitar 15 wisman,” ungkapnya.

Mengingat wisman asal Tiongkok sejak dahulu hanya melakukan perjalanan satu hari atau tanpa menginap, menurutnya,

menurunnya kunjungan wisman Tiongkok ini memberi sedikit dampak terhadap tingkat hunian Penginapan di Kecamatan Nusa Penida.

Namun, memberikan dampak yang besar bagi pelaku industri wisata air di Nusa Penida. “Sebab selama ini wisman Tiongkok ke Nusa Penida kan untuk menikmati wisata air yang lebih banyak berada di Nusa Lembongan,” terangnya.

Terkait kondisi itu, Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta meminta Dinas Pariwisata Klungkung untuk gencar berpromosi dan mendekati agen wisata yang pasang pasarnya adalah wisman di luar Tiongkok seperti Eropa.

Atas apa yang terjadi saat ini, pihaknya meminta Dinas Pariwisata Klungkung untuk berbenah dan tidak lagi mengandalkan satu pangsa pasar.

Sehingga jika peristiwa seperti ini terulang, dampak yang dirasakan tidak terlalu besar bagi industri pariwisata di Klungkung.

“Dinas Pariwisata Klungkung saya minta untuk gencar berpromosi dan mendekati agen wisata yang melayani wisatawan Eropa.

Sehingga kunjungan wisatawan bisa puluh kembali. Apalagi Nusa Penida saat ini sangat mengandalkan industri pariwisata,” tandasnya.

SEMARAPURA Industri pariwisata Bali terkena dampak mewabahnya virus corona. Tingkat kunjungan turun drastis. Yang paling terkena dampak adalah Nusa Penida.

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Nusa Penida yang rata-rata sekitar 1,5 ribu – 2,3 ribu wisman lebih per harinya, kini jumlahnya kurang dari 1.000 kunjungan.

Bahkan wisatawan yang berkunjung ke Nusa Lembongan pada Minggu (2/2), tercatat hanya 15 wisman saja.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung I Nengah Sukasta mengungkapkan, wabah virus corona sangat memberi dampak pada kunjungan wisman ke Nusa Penida.

Sebab sekitar 80 persen wisman yang berkunjung ke Nusa Penida adalah wisatawan asal Tiongkok. Sehingga jika rata-rata kunjungan wisman ke Nusa Penida sekitar 1,5 ribu – 2,3 ribu wisman lebih per hari.

Pada Minggu (2/2), tercatat hanya sekitar 671 wisman yang berkunjung ke Nusa Penida. “Jadi sejak awal Februari mulai terlihat penurunannya,” katanya.

Menurutnya, wisatawan asal Tiongkok ini memiliki kecenderungan berwisata ke Nusa Lembongan untuk menikmati wisata air yang ada di wilayah tersebut.

Sementara untuk Nusa Gede, lebih banyak dikunjungi wisatawan Eropa yang lebih suka dengan penjelajahan.

Sehingga menurutnya penurunan kunjungan ini lebih terasa di Nusa Lembongan. Contohnya saja pada tanggal 24 Januari 2020, ada sebanyak 2.364 kunjungan wisman ke Nusa Penida.

Dari jumlah itu sebanyak 1.056 wisman berkunjung ke Nusa Gede. Sementara sebanyak 1.308 wisman yang diperkirakan wisman Tiongkok berkunjung ke Nusa Lembongan.

“Sementara pada Minggu (2/2), kunjungan wisman ke Nusa Gede sekitar 656 wisman dan Nusa Lembongan sekitar 15 wisman,” ungkapnya.

Mengingat wisman asal Tiongkok sejak dahulu hanya melakukan perjalanan satu hari atau tanpa menginap, menurutnya,

menurunnya kunjungan wisman Tiongkok ini memberi sedikit dampak terhadap tingkat hunian Penginapan di Kecamatan Nusa Penida.

Namun, memberikan dampak yang besar bagi pelaku industri wisata air di Nusa Penida. “Sebab selama ini wisman Tiongkok ke Nusa Penida kan untuk menikmati wisata air yang lebih banyak berada di Nusa Lembongan,” terangnya.

Terkait kondisi itu, Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta meminta Dinas Pariwisata Klungkung untuk gencar berpromosi dan mendekati agen wisata yang pasang pasarnya adalah wisman di luar Tiongkok seperti Eropa.

Atas apa yang terjadi saat ini, pihaknya meminta Dinas Pariwisata Klungkung untuk berbenah dan tidak lagi mengandalkan satu pangsa pasar.

Sehingga jika peristiwa seperti ini terulang, dampak yang dirasakan tidak terlalu besar bagi industri pariwisata di Klungkung.

“Dinas Pariwisata Klungkung saya minta untuk gencar berpromosi dan mendekati agen wisata yang melayani wisatawan Eropa.

Sehingga kunjungan wisatawan bisa puluh kembali. Apalagi Nusa Penida saat ini sangat mengandalkan industri pariwisata,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/