31.6 C
Jakarta
20 November 2024, 11:44 AM WIB

General Check up, Tiga Bayi Harimau Sumatera Dipasangi Microchip

GIANYAR – Tiga bayi harimau Sumatera langka (Panthera tigris sumatrae), terdiri dari 2 jantan dan 1 betina, lahir pada Mei 2018 lalu di kebun binatang Bali Zoo.

Pada Senin lalu (2/7), tiga bayi yang masih sensitif itu mendapat mendapatkan general check up. Tiga bayi tersebut juga mendapat vaksin pertama.

Sekaligus dilakukan pemasangan microchip oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali beserta tim Seksi Konservasi Wilayah II Gianyar.

Microchip itu dipasang pada bagian punggung harimau. “Fungsinya untuk mengetahui silsilah keturunan mereka. Termasuk untuk mempermudah pendataan,” ujar ujar Kepala Publik Relation Bali Zoo, Emma Chandra, Rabu kemarin (4/7).

Hasil general check up itu menyatakan bahwa ketiga bayi tersebut dalam keadaan sehat. “Tentunya ketiga bayi ini masih dalam pengawasan intensif dari tim dokter satwa kami,” terangnya.

Ketiga bayi harimau terlihat sangat aktif dan diberikan tumbuh alami bersama induknya. “Untuk membantu perawatan pascakelahiran,

tim konservasi kami memberikan tambahan asupan gizi, vitamin dan kalsium bagi induk betina,” ujarnya.

Dikatakan Emma, kelahiran satwa endemik ini merupakan kelahiran pertama harimau Sumatra di Bali.

Trio kucing besar ini lahir pada tanggal 3 Mei 2018 lalu pukul 17.00. Mereka lahir secara normal dari pasangan pasangan harimau betina, Sean (5 tahun) dan harimau jantan, Pandeka (3,5 tahun).

Sejak lahir hingga saat ini ketiga bayi harimau tersebut tumbuh sehat bersama induknya. Adapun berat badan jantan 7370 gram dengan panjang badan 58 cm.

Jantan kedua seberat 6970 gram dengan panjang badan 62 cm. Sedangkan betina seberat 6570 gram dengan panjang panjang badan 59 cm.

Dengan bertambahnya keluarga baru, saat ini ada 5 ekor harimau Sumatera di Bali, disebut sebagai sebuah keberhasilan.

“Mengingat menurut data dari IUCN (International Union for Conservation of Nature, red) saat ini keberadaan harimau Sumatera kurang dari 400 ekor di Indonesia,” tukasnya.

GIANYAR – Tiga bayi harimau Sumatera langka (Panthera tigris sumatrae), terdiri dari 2 jantan dan 1 betina, lahir pada Mei 2018 lalu di kebun binatang Bali Zoo.

Pada Senin lalu (2/7), tiga bayi yang masih sensitif itu mendapat mendapatkan general check up. Tiga bayi tersebut juga mendapat vaksin pertama.

Sekaligus dilakukan pemasangan microchip oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali beserta tim Seksi Konservasi Wilayah II Gianyar.

Microchip itu dipasang pada bagian punggung harimau. “Fungsinya untuk mengetahui silsilah keturunan mereka. Termasuk untuk mempermudah pendataan,” ujar ujar Kepala Publik Relation Bali Zoo, Emma Chandra, Rabu kemarin (4/7).

Hasil general check up itu menyatakan bahwa ketiga bayi tersebut dalam keadaan sehat. “Tentunya ketiga bayi ini masih dalam pengawasan intensif dari tim dokter satwa kami,” terangnya.

Ketiga bayi harimau terlihat sangat aktif dan diberikan tumbuh alami bersama induknya. “Untuk membantu perawatan pascakelahiran,

tim konservasi kami memberikan tambahan asupan gizi, vitamin dan kalsium bagi induk betina,” ujarnya.

Dikatakan Emma, kelahiran satwa endemik ini merupakan kelahiran pertama harimau Sumatra di Bali.

Trio kucing besar ini lahir pada tanggal 3 Mei 2018 lalu pukul 17.00. Mereka lahir secara normal dari pasangan pasangan harimau betina, Sean (5 tahun) dan harimau jantan, Pandeka (3,5 tahun).

Sejak lahir hingga saat ini ketiga bayi harimau tersebut tumbuh sehat bersama induknya. Adapun berat badan jantan 7370 gram dengan panjang badan 58 cm.

Jantan kedua seberat 6970 gram dengan panjang badan 62 cm. Sedangkan betina seberat 6570 gram dengan panjang panjang badan 59 cm.

Dengan bertambahnya keluarga baru, saat ini ada 5 ekor harimau Sumatera di Bali, disebut sebagai sebuah keberhasilan.

“Mengingat menurut data dari IUCN (International Union for Conservation of Nature, red) saat ini keberadaan harimau Sumatera kurang dari 400 ekor di Indonesia,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/