29.2 C
Jakarta
25 November 2024, 18:56 PM WIB

Bali Krisis Guide Wisman Tiongkok, Ini yang Dilakukan IHDN

RadarBali.com – Tingginya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok ke Bali membuat kebutuhan guide mengalami peningkatan.

Guide wisman Tiongkok dibutuhkan untuk menjelaskan agama, adat, dan budaya Bali secara benar. Sayangnya, yang terjadi saat ini keberadaan guide wisman Tiongkok asli Bali sangat minim.

Justru guide wisman Tiongkok didominasi warga bukan asli Bali. Rektor Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar

Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan, IHDN sendiri selaku lembaga pendidikan telah mempersiapkan guide lokal yang fasih bicara mandarin.

Pasalnya, banyak guide bukan asli Bali kurang memahami adat istiadat, agama Hindu dan budaya Bali secara gamblang.

“Kami akan menjawab kebutuhan itu. Kami telah menjalin kerjasama dengan Konjen Tiongkok dengan memberikan pendidikan bahasa mandarin gratis dalam kurun waktu enam bulan,” ujar Prof Sudiana kemarin (7/11).

Kursus gratis yang diberikan bagi guide turis Tiongkok ini untuk menyampaikan informasi berkaitan kondisi adat dan budaya di Bali bagi yang memang menguasai itu.

“Kursus dalam enam bulan dan kami berikan kuota hingga 40 sampai 60 orang yang ingin menguasai bahasa mandarin secara fasih,” sambungnya.

Ketua PHDI Bali ini menyatakan, keberadaan guide untuk wisman Tiongkok saat ini sekitar 3.000 orang.

Dari jumlah tersebut hanya 5 persen warga Bali. Bali sendiri masih kekurangan 8.000 guide wisman Tiongkok. “Itu belum guide yang lain,” jelasnya.

Selain tingginya permintaan guide berbahasa mandarin, permintaan untuk guide Timur Tengah juga cukup tinggi.

Kondisi ini terjadi setelah ada peningkatan kunjungan wisman asal Timur Tengah pasca kunjungan Raja Salman ke Bali beberapa waktu lalu.

“Kami telah menjalin kerjasama juga dengan IAIN dan UIN untuk bagaimana formatnya supaya mampu menyediakan guide wisman Timur Tengah,” ucap pria asal Karangasem ini

RadarBali.com – Tingginya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok ke Bali membuat kebutuhan guide mengalami peningkatan.

Guide wisman Tiongkok dibutuhkan untuk menjelaskan agama, adat, dan budaya Bali secara benar. Sayangnya, yang terjadi saat ini keberadaan guide wisman Tiongkok asli Bali sangat minim.

Justru guide wisman Tiongkok didominasi warga bukan asli Bali. Rektor Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar

Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan, IHDN sendiri selaku lembaga pendidikan telah mempersiapkan guide lokal yang fasih bicara mandarin.

Pasalnya, banyak guide bukan asli Bali kurang memahami adat istiadat, agama Hindu dan budaya Bali secara gamblang.

“Kami akan menjawab kebutuhan itu. Kami telah menjalin kerjasama dengan Konjen Tiongkok dengan memberikan pendidikan bahasa mandarin gratis dalam kurun waktu enam bulan,” ujar Prof Sudiana kemarin (7/11).

Kursus gratis yang diberikan bagi guide turis Tiongkok ini untuk menyampaikan informasi berkaitan kondisi adat dan budaya di Bali bagi yang memang menguasai itu.

“Kursus dalam enam bulan dan kami berikan kuota hingga 40 sampai 60 orang yang ingin menguasai bahasa mandarin secara fasih,” sambungnya.

Ketua PHDI Bali ini menyatakan, keberadaan guide untuk wisman Tiongkok saat ini sekitar 3.000 orang.

Dari jumlah tersebut hanya 5 persen warga Bali. Bali sendiri masih kekurangan 8.000 guide wisman Tiongkok. “Itu belum guide yang lain,” jelasnya.

Selain tingginya permintaan guide berbahasa mandarin, permintaan untuk guide Timur Tengah juga cukup tinggi.

Kondisi ini terjadi setelah ada peningkatan kunjungan wisman asal Timur Tengah pasca kunjungan Raja Salman ke Bali beberapa waktu lalu.

“Kami telah menjalin kerjasama juga dengan IAIN dan UIN untuk bagaimana formatnya supaya mampu menyediakan guide wisman Timur Tengah,” ucap pria asal Karangasem ini

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/