RadarBali.com – Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali I Nyoman Nuarta membenarkan bahwa Bali memang masih kekurangan guide yang bisa berbahasa mandarin.
Menurut data yang dimiliki, jumlah guide untuk wisman Tiongkok saat ini mencapai 1.200 orang, dan dari jumlah itu hanya 10 orang saja warga asli Bali.
“Ada beberapa faktor yang menyebabkan minimnya guide untuk wisman Tiongkok ini,” ucap Nyoman Nuarta.
Menurut dia, faktor penyebab minimnya warga Bali menekuni profesi sebagai guide berbahasa mandarin karena ada kesan bahasa ini sulit.
Kemudian ada rumor selain guide mandarin yang serumpun tidak akan diterima menjadi guide di travel agen Tiongkok. Dengan kondisi ini HPI Bali mendorong orang Bali agar belajar bahasa mandarin.
Karena keberadaan guide yang ada saat ini hanya berorientasi pada uang saja. “Kami nanti akan mencarikan dana buat mereka agar mau belajar mandarin.
Kalau bukan orang Bali guidenya, lama kelamaan budaya Bali akan menjadi rusak,” tukasnya.
Ditambahkan, tiga bulan lalu ada permintaan dari travel agen Tiongkok untuk menyiapkan guide mandarin sebanyak 2.000 orang.
Hanya saja pihaknya belum menyetujui lantaran adanya kekhawatiran terhadap tergerusnya budaya Bali.
“Kita orang Bali. Lahir ,hidup dan mati di Bali. Jadi harus kepedulian terhadap budaya sendiri,” pungkasnya