25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:02 AM WIB

Ada Spot-Spot Baru yang Menarik di Desa Wisata Bakas Klungkung

SEMARAPURA – Penyebaran virus corona di Bali kian mengkhawatirkan. Namun ternyata tidak membuat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung menghentikan pengembangan objek wisata yang ada di desa tersebut. Bahkan hari ini akan diresmikan sejumlah objek wisata di Desa Wisata Bakas untuk bisa menangkap peluang momen liburan Hari Raya Galungan dan Kuningan. 

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Bakas, Kadek Widiasa saat ditemui di Desa Wisata Bakas, Kamis (10/9) mengungkapkan, berkaca dari pengalaman sebelumnya, Desa Wisata Bakas banyak dikunjungi wisatawan domestik saat liburan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Tepatnya sehari setelah Hari Raya Galungan dan Kuningan. 

“Saat manis Galungan dan Kuningan (sehari setelah hari raya Galungan dan Kuningan) memang sudah menjadi tradisi bagi umat Hindu Bali untuk berwisata,” katanya.

Meski saat ini virus corona sedang mewabah sehingga diharapkan masyarakat banyak memanfaatkan waktunya di rumah saja, namun ternyata tidak sedikit warga yang akhirnya berkunjung ke objek wisata di hari libur. Tidak terkecuali ke Desa Wisata Bakas. Pasalnya banyak masyarakat yang mulai jenuh sehingga memutuskan untuk melakukan penyegaran dengan berwisata. 

“Apalagi kami sudah memiliki sertifikasi protokol tatanan kehidupan era baru yang menunjukkan kesiapan kami dalam menerapkan protokol kesehatan. Dan objek wisata yang kami miliki di Bakas merupakan ruang terbuka,” terangnya. 

Melihat minat wisatawan domestik untuk berwisata yang masih tinggi dan kebiasaan umat Hindu Bali berwisata sehari setelah Hari Raya Galungan dan Kuningan, Pokdarwis Bakas akhirnya memutuskan untuk terus menata objek wisata di desa tersebut. Bahkan rencananya hari ini akan dilakukan pembukaan sejumlah objek wisata baru di Desa Wisata Bakas, yakni berupa spot ayunan, trekking, dan tempat untuk melakukan swafoto. 

“Sehingga saat momen libur Hari Raya Galungan dan Kuningan, diharapkan akan ada banyak wisatawan domestik yang berkunjung. Dengan situasi pandemi saat ini, kami memang fokus menyasar wisatawan domestik,” ungkapnya.

Hanya saja mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang belum pulih, pengunjung yang ingin menikmati objek wisata di desa tersebut hanya dipungut donasi sukarela atau punia. Itu sebagai salah satu upaya promosi di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum usai itu. 

“Dan pengembangan objek wisata akan kami terus lakukan. Kami ingin membuat Desa Wisata Bakas ini sebagai kawasan wisata. Terus berjuang dan berusaha merupakan bentuk kami berdamai dengan keadaan saat ini,” tandasnya.

SEMARAPURA – Penyebaran virus corona di Bali kian mengkhawatirkan. Namun ternyata tidak membuat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung menghentikan pengembangan objek wisata yang ada di desa tersebut. Bahkan hari ini akan diresmikan sejumlah objek wisata di Desa Wisata Bakas untuk bisa menangkap peluang momen liburan Hari Raya Galungan dan Kuningan. 

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Bakas, Kadek Widiasa saat ditemui di Desa Wisata Bakas, Kamis (10/9) mengungkapkan, berkaca dari pengalaman sebelumnya, Desa Wisata Bakas banyak dikunjungi wisatawan domestik saat liburan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Tepatnya sehari setelah Hari Raya Galungan dan Kuningan. 

“Saat manis Galungan dan Kuningan (sehari setelah hari raya Galungan dan Kuningan) memang sudah menjadi tradisi bagi umat Hindu Bali untuk berwisata,” katanya.

Meski saat ini virus corona sedang mewabah sehingga diharapkan masyarakat banyak memanfaatkan waktunya di rumah saja, namun ternyata tidak sedikit warga yang akhirnya berkunjung ke objek wisata di hari libur. Tidak terkecuali ke Desa Wisata Bakas. Pasalnya banyak masyarakat yang mulai jenuh sehingga memutuskan untuk melakukan penyegaran dengan berwisata. 

“Apalagi kami sudah memiliki sertifikasi protokol tatanan kehidupan era baru yang menunjukkan kesiapan kami dalam menerapkan protokol kesehatan. Dan objek wisata yang kami miliki di Bakas merupakan ruang terbuka,” terangnya. 

Melihat minat wisatawan domestik untuk berwisata yang masih tinggi dan kebiasaan umat Hindu Bali berwisata sehari setelah Hari Raya Galungan dan Kuningan, Pokdarwis Bakas akhirnya memutuskan untuk terus menata objek wisata di desa tersebut. Bahkan rencananya hari ini akan dilakukan pembukaan sejumlah objek wisata baru di Desa Wisata Bakas, yakni berupa spot ayunan, trekking, dan tempat untuk melakukan swafoto. 

“Sehingga saat momen libur Hari Raya Galungan dan Kuningan, diharapkan akan ada banyak wisatawan domestik yang berkunjung. Dengan situasi pandemi saat ini, kami memang fokus menyasar wisatawan domestik,” ungkapnya.

Hanya saja mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang belum pulih, pengunjung yang ingin menikmati objek wisata di desa tersebut hanya dipungut donasi sukarela atau punia. Itu sebagai salah satu upaya promosi di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum usai itu. 

“Dan pengembangan objek wisata akan kami terus lakukan. Kami ingin membuat Desa Wisata Bakas ini sebagai kawasan wisata. Terus berjuang dan berusaha merupakan bentuk kami berdamai dengan keadaan saat ini,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/