SEMARAPURA – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Asita Bali melalui Divisi Bali Liang memutuskan untuk tidak
memasukan objek wisata Devil’s Tears, Nusa Lembongan dalam paket wisata yang akan ditawarkan ke wisatawan Tiongkok mulai 15 September mendatang.
Hal ini sesuai kesepakatan yang dilakukan dengan Konsulat Jenderal Tiongkok yang tidak menginginkan warganya mengalami kecelakaan saat berwisata ke Devil’s Tears.
Ketua Asita Bali Ketut Ardana saat dihubungi menjelaskan, objek wisata Devil’s Tears merupakan objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan Tiongkok saat berkunjung ke Nusa Lembongan.
Cipratan ombak yang menimbulkan warna layaknya pelangi menjadi daya tarik objek wisata itu. Sehingga tidak heran banyak wisatawan yang ingin mengabadikan momen tersebut.
Namun, karena kurang hati-hatinya wisatawan dan tingkat keamanan objek wisata yang kurang, sejumlah wisatawan tercatat mengalami kecelakaan saat berwisata ke objek wisata itu.
“Sudah beberapa wisatawan Tiongkok kecelakaan di objek wisata itu. Bahkan ada yang meninggal dunia,” katanya.
Kondisi itu membuat Konsulat Jenderal Tiongkok khawatir sehingga melakukan kesepakatan dengan Divisi Bali Liang untuk tidak memasukan Devil’s Tears dalam paket wisata yang akan dijual ke wisatawan Tiongkok.
Menurutnya, Konjen Tiongkok sampai mengambil keputusan seperti ini lantaran wisatawan Tiongkok cukup sulit untuk diawasi.
Ini akan berlaku mulai 15 September hingga Pemkab Klungkung bergerak meningkatkan keamanan objek wisata itu, seperti dengan memasang pagar pengaman.
“Jadi, ini sifatnya sementara sampai pemerintah meningkatkan keamanan di objek wisata tersebut, seperti dengan pemasangan pagar pengaman.
Mereka (Konjen Tiongkok) ingin warganya ke objek wisata yang sudah pasti aman. Karena kalau terjadi kecelakaan, mereka juga yang repot,” ujarnya.
Lebih lanjut pihaknya mengungkapkan sudah menyampaikan kesepakatan ini dengan Bapak Bupati, I Nyoman Suwirta maupun Dinas Pariwisata Klungkung melalui email.
“Kami sudah sampaikan hal ini berkali-kali lewat email,”ungkapnya. Terkait rencana Asita Bali memberikan bantuan pagar pengaman di Devil’s Tears, diungkapkannya, hal itu tidak mungkin direalisasikan tahun ini.
Pembangunan pagar pengaman di Devil’s Tears itu awalnya akan didanai oleh Konjen Tiongkok yang sebelumnya pada tahun 2018 lalu.
Namun, karena terjadi persolan di lapangan sehingga Dinas Pariwisata Klungkung kembali merevisi rencana tersebut.
“Itu Konjen terdahulu, tentunya yang sekarang tidak tahu. Kemudian ada teman-teman Bali Liang dan pengusaha di Lembongan waktu itu mau sharing dana
pembuatan pagar tersebut. Tapi karena lama tidak ada kelanjutannya dan kondisi wisatawan Tiongkok juga terpuruk sejak akhir tahun lalu maka dana itu tidak bisa direalisasikan,” tandasnya.