26.1 C
Jakarta
12 Desember 2024, 3:39 AM WIB

Asyik…Pengunjung Festival Dibuat “Mabuk” Durian, Siapa Mau?

TAJUN – Ratusan orang pengunjung Festival Makan Durian di Rama Shinta Farm, Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, benar-benar dibuat mabuk durian.

Para pengunjung sangat antusias mencicipi legitnya durian lokal desa setempat, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Durian Tajun.

Selama ini varietas durian yang dikenal di Buleleng adalah Durian Bestala. Padahal ada beberapa daerah yang memiliki varietas durian lokal tersendiri.

Di Desa Tajun salah satunya. Selain dikenal sebagai desa penghasil cengkih, Tajun juga dikenal sebagai desa penghasil buah durian.

Sedikitnya 300 orang pengunjung memadati areal perkebunan seluas dua hektare itu. Buah durian itu dicicipi diantara pohon durian dan buah naga, sehingga memberikan sensasi tersendiri.

Setiap peserta diberi kesempatan memakan buah durian lokal sepuasnya. Ada yang hanya mencicipi sekadarnya, ada pula yang memakan dalam jumlah banyak.

Bahkan ada yang mampu memakan durian hingga lima butir per orang. Panitia menyediakan sedikitnya 800 butir buah durian, untuk memastikan semua peserta kebagian.

Salah seorang peserta, Jeriyanti asal Medan, mengaku sengaja jauh-jauh datang ke Tajun untuk menghadiri Festival Makan Durian.

Ia bersama keluarganya memang sedang liburan di Bali. Saat mengetahui ada Festival Makan Durian, ia sengaja datang untuk merasakan sensasi buah durian lokal di Desa Tajun.

“Di Medan juga banyak durian, tapi pingin tahu juga rasa durian Bali itu seperti apa. Enaknya kan bisa makan sesuka hati sampai mabuk. Di tempat lain nggak ada yang begini,” katanya.

Penggagas Festival Makan Durian, Made Arnaja mengaku terkejut dengan respons masyarakat. Ia berharap festival itu bisa mendorong anak muda tertarik menggeluti dunia tani.

“Kesan dari peserta juga positif, sehingga kami ingin lebih gereget dan semangat lagi kedepannya. Kedepan saya ingin ada lomba adu rasa durian, sehingga bisa memberi pengaruh yang lebih luas,” kata Arnaja.

TAJUN – Ratusan orang pengunjung Festival Makan Durian di Rama Shinta Farm, Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, benar-benar dibuat mabuk durian.

Para pengunjung sangat antusias mencicipi legitnya durian lokal desa setempat, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Durian Tajun.

Selama ini varietas durian yang dikenal di Buleleng adalah Durian Bestala. Padahal ada beberapa daerah yang memiliki varietas durian lokal tersendiri.

Di Desa Tajun salah satunya. Selain dikenal sebagai desa penghasil cengkih, Tajun juga dikenal sebagai desa penghasil buah durian.

Sedikitnya 300 orang pengunjung memadati areal perkebunan seluas dua hektare itu. Buah durian itu dicicipi diantara pohon durian dan buah naga, sehingga memberikan sensasi tersendiri.

Setiap peserta diberi kesempatan memakan buah durian lokal sepuasnya. Ada yang hanya mencicipi sekadarnya, ada pula yang memakan dalam jumlah banyak.

Bahkan ada yang mampu memakan durian hingga lima butir per orang. Panitia menyediakan sedikitnya 800 butir buah durian, untuk memastikan semua peserta kebagian.

Salah seorang peserta, Jeriyanti asal Medan, mengaku sengaja jauh-jauh datang ke Tajun untuk menghadiri Festival Makan Durian.

Ia bersama keluarganya memang sedang liburan di Bali. Saat mengetahui ada Festival Makan Durian, ia sengaja datang untuk merasakan sensasi buah durian lokal di Desa Tajun.

“Di Medan juga banyak durian, tapi pingin tahu juga rasa durian Bali itu seperti apa. Enaknya kan bisa makan sesuka hati sampai mabuk. Di tempat lain nggak ada yang begini,” katanya.

Penggagas Festival Makan Durian, Made Arnaja mengaku terkejut dengan respons masyarakat. Ia berharap festival itu bisa mendorong anak muda tertarik menggeluti dunia tani.

“Kesan dari peserta juga positif, sehingga kami ingin lebih gereget dan semangat lagi kedepannya. Kedepan saya ingin ada lomba adu rasa durian, sehingga bisa memberi pengaruh yang lebih luas,” kata Arnaja.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/